At Sweet Cafe
Ketiganya duduk terdiam sambil menikmati coffee latte mereka tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Jiyeon melirik ke arah Chanyeol dan Myungsoo secara bergantian. "Suasananya panas sekali" batin Jiyeon.
Myungsoo mengetuk-ngetuk jarinya di meja sehingga menimbulkan bunyi berisik di Cafe yang sunyi ini. Chanyeol yang merasa terganggu, enggan marah karena merasa malu akan kejadian beberapa waktu lalu. Dan Jiyeon seperti biasa, tampak tenang seolah tidak ada apa-apa.
Line!
Sampai akhirnya suara Line milik Jiyeon berbunyi.
"Siapa?" tanya Myungsoo.
"Jieun. Katanya dia balik lebih cepat"
Myungsoo hanya mengangguk-anggukkan kepala.
"Kenapa kau tiba-tiba menyusulku?" tanya Jiyeon sambil menyeruput coffeenya.
Myungsoo menggaruk-garuk tengkuk belakangnya. "Aku pikir kau marah karena kejadian semalam"
"Tsk. Iya aku memang marah tau! Kau ini menyebalkan sekali sih!" omel Jiyeon sambil menggetok kening Myungsoo.
"Ehem!" Chanyeol berdehem keras seolah memberi tahu kalau di sana masih ada dirinya.
"Sunbae, sebenarnya tadi kau ingin mengatakan apa?"
"Ohok..! Ohok..!" Chanyeol sontak tersedak saat mendengar pertanyaan Jiyeon.
"Sunbae! Kau tidak apa-apa?" Jiyeon menyodorkan air mineralnya yang langsung ditegak habis oleh Chanyeol.
Chanyeol mengusap mulutnya dengan punggung tangganya. Terlihat wajahnya yang bersemu merah menahan rasa malu.
"Lupakan saja. Sebenarnya aku hanya ingin mengusir nyamuk yang ada di atas kepalamu"
"Nyamuk di saat hujan?" Myungsoo mengangkat sebelah alisnya.
"Berisik!" sahut Chanyeol cepat.
"Hanya nyamuk? Kupikir sunbae mau mengatakan sesuatu yang penting..."
Myungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat jawaban polos Jiyeon.
"Aku ke toilet sebentar" pamit Chanyeol. Sebenarnya ia hanya ingin mencuci mukanya sebentar untuk menghilangkan rasa gugupnya yang selama hidupnya belum pernah ia rasakan.
Setelah Chanyeol pergi, suasananya kembali hening. Namun Myungsoo sepertinya buru-buru menghidupkan suasananya.
"Jiyeon~ah" panggilnya dengan penuh aegyo.
Jiyeon memandang jijik wajah Myungsoo yang sedang ber-aegyo. "Apaan sih mukamu itu"
"Ehem.." ia kembali duduk dengan tegap. Kali ini wajahnya tampak serius.
"Park Jiyeon! Maafkan perbuatanku yang kemarin malam. Aku tidak akan mengulanginya lagi!"
Jiyeon melirikkan matanya ke arah Myungsoo sambil menahan senyum karena akhirnya ia bisa bebas dari permainan bodoh Myungsoo"
"Mengulangi apa?" tanya Jiyeon untuk menyakinkan Myungsoo.
"Aku tidak akan menyuruhmu melakukan Dare bodoh itu lagi! Aku tidak akan menyuruhmu menyatakan cintamu kepada Chanyeol lagi!"
Bertepatan dengan keluarnya ucapan Myungsoo, Chanyeol sudah berdiri tepat di belakang Myungsoo. Rahangnya sontak mengeras dan kepalan tangannya melukai kulitnya karena kuku-kukunya yang panjang dan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare ❀
FanficJiyeon harus menyatakan cintanya kepada seorang kakak kelas yang paling "ditakuti" di sekolahnya, lantaran ia mendapat hukuman saat bermain Truth or Dare bersama temannya. Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Jiyeon benar-benar menerima tantanga...