JIEUN POV
Ini bahkan bukan musim sejuk, tapi tubuhku terasa dingin. Kehangatan itu hilang. Semuanya hancur. Malam ini. Kenapa terasa begitu sunyi. Kenapa terasa begitu dingin. Kenapa terasa begitu menyedihkan. Bahkan aku tidak mendengar detakkan jantungku. Hatiku sunyi sekali. Begitu ramai orang yang berlalu lalang tapi aku tetap berasa sunyi.
Kenapa semua ini terjadi terhadapku. Apa kau juga berputus asa denganku wahai kaki? Apa kau tidak bisa memopong tubuhku lagi? Huh. Sadar atau tidak, titisan air mata telah pun keluar. Terduduk di jalanan dengan isakan yang keras. Apa aku kelihatan begitu menyedihkan? Apa aku terlihat sangat hancur? Bagaimana tidak, bahkan saat ini aku berharap untuk berhenti bernafas. Aku sangat mencintainya, aku sangat mempercayai mereka.
Apa yang kau rasakan saat kau mengetahui lelaki yang kau cintai ternyata berselingkuh. Dia berselingkuh dengan rakanmu sendiri. Aku sangat bodoh mempercayai mereka. Aku sungguh tersiksa saat ini. Segala bayangan itu muncul kembali saat aku tertawa bersamanya. Berpelukan bersamanya. Ingatan tentang setiap detik kebahagian yang ku lalui bersamanya mula berputar. Bagaimana aku bisa melupakanmu Kim Soo Hyun. Kau pria yang pengecut. Kau jahat. Tangisan itu semakin keras. Sekarang segala kenangan manis itu tergantikan dengan segala kepahitan yang telah ku terima saat mendengar berita perselingkuhan mereka. Bayangan itu masih tak bisa ku lupakan dan sangat jelas di ingatanku.
Awalnya, aku terdengar berita itu dari beberapa kenalanku tetapi bodohnya aku memutuskan untuk mempercayai mereka. Dengan alasan cinta. Hahaha menyedihkan, ternyata cinta yang ku beri hanya secebis sampah baginya. Hingga, suatu saat pria itu selalu memberikanku alasan jikaku ajak bertemu. Aku terus dengan bodohnya mengatakan dia mungkin terlalu sibuk. Cubalah manjadi pengertian. Aku terus menerus memahamimu dan mengusir segala pikiran burukku. 2 hari yang lepas, aku pergi ke cafe bersama temanku dan di situ aku melihat kau bersama Suzy rakanku. Kalian terlihat sangat mesra, bahkan senyuman yang kau berikan padanya seperti saat dulu kau mengatakan kau mencintaiku.
Mungkin di drama sebagai seorang wanita yang di selingkuhi, aku seharusnya terus memarahi dan memaki mereka tapi aku hanya berpura - pura tidak melihat apa - apa dan pergi dengan alasan kurang sihat. Di rumah seharian memikirkan apa yang harus ku lakukan. Hingga akhirnya aku membuat keputusan untuk menemui Suzy dan setelah menelfonnya ia bersetuju untuk menemuiku besok pada malam hari di taman berdekatan apartmentnya. Malam itu, aku benar - benar tidak bisa tidur dengan lena. Malahan, saat di kantor aku terus - terusan melamun. Tiap saat aku berdoa agar semua itu hanya salah paham. Ketahuilah, aku benar benar mencintai pria itu. Aku menganggapnya sebahagian dari hidupku. Ku mohon jangan kecewakan aku.
Malamnya, aku menunggunya di tempat yang ku janjikan. Aku melihat Suzy datang bersama dia. Tuhan, tolongku mohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Apa yang terjadi?! Suzy mendekatiku dan aku dapat melihat Soo Hyun menunggunya dari jauh. Bahkan aku melihat tatapan yang di berikannya untuk Suzy. Tersirat rasa sayang yang dalam. Detik ini, jantungku seperti mati rasa. Sesakit itu. Kami saling berdiam diri hingga aku menguatkan diri bertanya. "Apa yang terjadi? Kenapa kau bersama priaku". Dan dengan tenangnya dia mengatakan "kami berpacaran dan saling mencintai". Aku kaku seketika. "Lepaskan dia" kata Suzy.
Tanpa sadar tanganku telah mendarat di pipi nya. "Apa kau gila? Apa kau pikir semudah itu?" Teriakku. Aku bisa melihat Soo Hyun berlari ke arah kami dan dia menanyakan apa Suzy baik baik saja. Sialan, apa ini?! "Apa yang kau lakukan huh?!!" Teriak Soo Hyun padaku. Luka itu kian mendalam. Apa mereka manusia? Bagaimana mereka bisa setega ini. "Apa yang ku lakukan? Aku yang seharusnya menanyai soalan itu kepadamu! Apa yang kau lakukan! Kau melanggar janji mu dan berselingkuh dari ku dengan rakanku sendiri. Aku bahkan sangat mempercayaimu SooHyun-ya" suaraku semakin melemah. "Hentikan semuanya, kita putus. Jangan hubungiku lagi" katanya sambil meraih tangan Suzy dan bersedia untuk pergi tapi aku menahan tangannya. "Ku mohon jangan seperti ini, aku mencintaimu" kata - kata itu terdengar sangat menyedihkan. Aku tidak peduli jika aku kelihatan seperti wanita yang menyedihkan atau tiada harga diri kerna harusku tekankan lagi dia seseorang yang sangat berharga bagiku. 5 tahun menjalin hubungan bukan masa yang sebentar. Terlalu banyak janji manis yang belum di laksana, terlalu banyak kenangan indah yang tak bakal bisa di lupakan. Dengan satu hempasan tanganku terlepas dari tangannya. "aku tidak mencintaimu lagi" katanya.
Aku terkaku lagi, melihat kepergian mereka. Kata - kata yang tak pernahku banyangkan akan keluar dari mulut pria itu. Kata - kata yang bahkan sangat menakutkan bagiku. Kata - kata yang boleh membunuh segala sel hatiku. Kata - kata yang boleh membuat segala langit di atasku menjadi hancur dan menyedihkan. Terdiam dalam beberapa menit hingga akhirnya aku tertawa sendiri. Lalu berlalu dgn perasaan yang keliru. Malam ini, terasa sangat sangat dingin. Kehangatanku telah hilang.
Sejak kejadian itu, aku berada di rumah. Hari ini hari ke 2 setelah kejadian malam itu, tapi tiada perubahan. Hati ini tetap sakit. Pekerjaan? Ku abaikan untuk saat ini. Tidak guna juga jika aku berkerja kerna aku akan melamun terus dan di marahi bossku. Bahkan mungkin akhirnya aku menangis seperti orang gila secara tiba - tiba. Apa aku pergi ke club malam saja? Aku bukan tipe yang suka berpesta, meminum alkohol atau suasana yang bising tapi sepertinya alkohol saat ini bisa membantuku.
Aku tidak bisa mengawal diriku sendiri, aku berasa seperti terjatuh di jurang yang gelap. Kau tega sekali Soo Hyun-yaaa. Dan lagi - lagi tangisan itu keluar, menatap diriku sendiri yang terlihat nanar dari pantulan kaca. Tatapan yang menyiratkan kesedihan. Aku tersenyum sebentar memburukkan diriku sendiri setelah itu aku lalu mengambil towelku dan segera ke kamar mandi. Malam ini aku benar benar memutuskan untuk ke club malam. Aku merindukan kesenangan.
Semua orang melihat aneh ke arahku, kenapa ada yang salah? Ya. Memasuki club malam dengan hoobie, jeans dan sneakers. Aneh memang tapi aku tidak peduli, kerna satu - satunya yang harusku peduli saat ini ialah hatiku.
Duduk sendirian di meja bar, memesan 1 botol wine. Aku menuangkan wine itu ke gelas lalu meneguknya. Ini cawan ke tiga yang telahku teguk. Aneh, aku bukan peminum yang berat. Aku tidak bisa menahan alkohol tapi kenapa saat ini aku tidak mabuk. Ini sangat menyebalkan, aku ingin melupakannya. Tanpa berpikir panjang aku langsung meneguk satu botol besar wine tersebut. Aku berasa pusing dan aku pun berdiri berniat untuk pulang saja. Berjalan dengan bersusah payahnya. "Yah, apa yang kau lakukan huh? Apa kau tidak mempunyai mata seenaknya melanggarku?! Kau lihat, bajuku basah kerana ulah mu!" Suara seorang pria. Aku menatap nya sekilas, tatapanku tidak begitu jelas. "Yah, ahjusshi! kau yang menghalang jalanku dan bajumu basah juga kerana minumanmu, bukan punyaku!" Teriakku. "What? Ahjussi. Excuse me, seharusnya kau minta maaf padaku saat ini. apa kau tidak mempunyai adab?! Apa harusku ajari?!" Kata pria tersebut. "Kau..." ucapanku terpotong kerana tatapanku mulai menjadi gelap, aku tersenyum miris lalu "brukkkk" aku tidak sadarkan diri.
"Yah, bangun. Kau merepotkan sekali" .......
Bersambung,
**************************************************
Vote, comment dan follow ❤ makasih ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Star
FanfictionMengenai seorang wanita bernama Lee Jieun dan kisah percintaannya. Dia harus membuat pilihan? memaafkan atau memulai semula. Siapakah yang akan mendapatkan gadis ini? siapa pun dia, ketahuilah kau menakluki bintang yang terindah. Dalam bahasa Indone...