BEAUTIFUL LIAR

241 21 5
                                    

JI EUN POV

Aku di tarik oleh Jong Suk-nim. "Hey, lepaskan. Ini sakit kau mengerti?!" Kataku dingin. Tapi dia tetap tidak melepaskan genggaman tangannya pada lenganku dan membawa ku menuju ke mobilnya. "Masuk" perintahnya sambil membuka pintu mobilnya. Aku pun memandangnya malas lalu memasuki mobilnya. Sumpah, saat ini aku benar - benar sedang dalam mood yang tidak baik.

Dia pun memasuki mobilnya dan menstart enjin mobilnya. "Apa kau mahu makan malam bersama? Kau tahu ini belum terlalu lewat malam" katanya sambil menatap ku sekilas. Aku pun menatapnya heran. "Sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku?" Kataku.

"Jadi kau menerima tawaran ku?" katanya lagi. Pria ini benar - benar. "Tak usah sok baik, dan jawab pertanyaanku. Bukankah aku sudah meminta maaf? Apa lagi yang kau inginkan?" Kataku dengan sedikit emosi.

"Apa kau baik - baik saja?" Kata Jong Suk-nim lagi. Aku pun mengerutkan dahiku. Apa maksudnya? "Aku melihatnya, saat kau putus bersama pacarmu itu" lanjutnya lagi. Aku pun terdiam dan menatapnya kaku. Kenapa juga dia harus melihat itu, lalu kenapa kalau dia melihatnya? Mahu mengetawaiku? Berasa bahawa aku bodoh? Aku terus terdiam kaku dengan pikiran yang terus bermain di mindaku.

"Apa lenganmu masih sakit?" Aku pun terbangun dari lamunanku lalu menatap lenganku sekilas. "Tidak" jawabku singkat. Keadaan di mobil pun menjadi hening kembali. Jieun yang kembali dengan lamunannya, Jong Suk yang fokus dengan aktiviti menyetirnya. Keadaan ini berlanjutan sehingga mobil Jong Suk berhenti di sebuah restaurant.

***********************************************

AUTHOR POV

"Ayo turun" suara dari Jong Suk. Untuk ke sekian kalinya Jieun pun terbangun dari lamunannya. "Huh? Ya" jawab singkat Jieun. Baru saja Jong Suk ingin keluar dari mobilnya tiba - tiba lengannya di tahan oleh Jieun. Jong Suk pun menatap Jieun. Seperti mengerti dengan apa yang di maksudkan dari tatapan boss barunya itu Jieun pun berkata "lupakan. Lupakan apa yang kau lihat saat itu dan tolong jangan mengasihaniku. Aku baik - baik saja. Aku harap kau mengerti. Terima kasih atas tawaran mu untuk makan malam bersama tapi aku mempunyai urusan. Aku pergi dahulu dan selamat menikmati makan malam" lalu Jieun pun membuka pintu mobil Jong Suk dan berlalu keluar.

Dia pun berlalu pergi tanpa menatap ke belakang. Jong Suk pun menatap Jieun yang berlalu pergi. "Ckk, menarik" katanya sambil menutup semula mobilnya. "Sepertinya, malam ini aku makan ramen lagi" katanya lagi. "Kau harus membalas ini Jieun-shi" lanjutnya lagi lalu menstart mobilnya dan berlalu pergi.

Saat dalam perjalanan, tiba - tiba handphone Jong Suk berbunyi dan dia itu merupakan panggilan dari sahabatnya. Kim Woo Bin. Sahabat karibnya yang benar - benar seperti saudaranya sendiri. Mereka juga merupakan housemate.

"Yah, Jong Suk-ahh apa kau gila?! Baru sebulan pindah dari Amerika, hari ini sudah masuk kali ke tiga aku melihat wanita yang menangis seperti orang gila di hadapan rumah kita dan itu gara - gara kau. Yah!! Aku tidak peduli dengan sikap playboymu itu tapi urusi pacar - pacarmu ini atau siapalah mereka. Kau ini benar - benar menyusahkan, jika ku tahu begini tidak akan aku mahu satu rumah denganmu" amarah Woo Bin.

"Kau, berisik sekali. Seperti tidak biasa, yah! sudah berapa lama kau mengenalku" kata Jong Suk santai sambil menyetir mobilnya.

"Ya kerana aku sudah mengenalmu lama aku berasa muak dengan semua ini. Apa kau tak kasihan pada mereka ohh? Kau benar - benar pria tak berguna LEE JONG SUK!!" kata Woo Bin dan berteriak di akhir kalimatnya.

"Bodoh, hentikan kata - katamu. Bukan aku yang mahu memainkan mereka, salah mereka jatuh cinta kepadaku. Sudah tak perlu memberiku nasihat dengan kata - kata sok manismu. Aku sibuk dan lagi pula sekarang ini aku seperti tertarik pada mainan baruku" kata Jong Suk dengan senyuman mengerikannya.

Pure StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang