Jieun pun melihat ke belakang dan dia benar - benar terkejut saat ini. "Omo, sunbae?!" Kata Jieun. Dan saat ini dia tak bisa menahan rasa terujanya.
"Apa ini benar kau sunbae?" kata Jieun dengan girangnya. "Yah, jangan memanggil ku sunbae lagi. Bahkan kita tak pernah satu sekolah Jieun" kata seorang pria yang Jieun panggil sunbae. Jieun pun terkikik mendengar jawapan dari pria itu. "Kau masih tak berubah, masih saja tidak suka jika aku memanggil mu sunbae. Ya, aku akan memanggil mu Sung Hoon oppa saja, hahaha" kata Jieun sambil tersenyum manis. Jieun tak bisa percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. Oppanya, tidak maksudnya oppa yang ia kagumi ketika kecil dan merupakan tetangga Jieun yang sudah lama tak di temuinya sekarang berada di depan matanya.
Dia tak percaya bahawa mereka bisa bertemu lagi."Jieun ku sudah dewasa sekarang" kata Sung Hoon lalu mengacak rambut Jieun. "Oppa juga terlihat sangat tampan, sama seperti dulu. Memang tak di mungkiri, oppa ku yang tampan ini benar - benar baby face" kata Jieun berdecak kagum lalu mengacungkan kedua jempolnya ke arah Sung Hoon. Sung Hoon pun hanya tertawa menghadapi kata - kata Jieun. Sedang serunya Jieun dan Sung Hoon berbicara, mereka berdua tak sadar bahawa ada Sandara di sana yang merasa di pinggirkan kerana ulah kedua manusia itu. Sandara pun berdehem untuk menyadarkan kedua manusia itu bahawa dia juga ada di situ. Jieun yang tersadar akan situasi itu pun tertawa dan berkata "aigoo, maaf unnie. Aku jadi mengabaikan mu. Kenalkan unnie, ini tetangga ku dulu di kampung sebelum mereka pergi ke Seoul meninggalkan ku tanpa memberitahu" kata Jieun yang memperkenalkan Sung Hoon sambil menyindir tindakan Sung Hoon dahulu. "Oppa, ini unnie ku dan teman bekerja ku di kantor, namanya Sandara" kata Jieun melanjutkan proses mengenalkannya. "Salam kenal, terima kasih telah menjaga dan menemani Jieun" kata Sung Hoon lalu menunjukkan ciri khasnya iaitu senyum kelincinya yang kelihatan imut. "Salam kenal juga, tak masalah" kata Dara seadaanya.
"Ya udah kalian teruskan saja breakfastnya, Jieun oppa bekerja dulu ya. Nanti rajinkan diri mu selalu datang ke mari, ini restaurant oppa jadi datang saja jika ingin bertemu lagi pula dia juga sudah sangat merindukkan mu" kata Sung Hoon yang tersenyum lalu berlalu pergi. Setelah itu Jieun pun duduk kembali dan dia baru sadar bahawa makanan mereka sudah terletak dengan menyelerakannya di meja. Dia pun memakan kek tersebut di temani mocha. Begitu juga Dara yang asyik dengan makanannya. Jika sudah bersangkutan dengan makanan, mereka berdua jarang berbicara kerana lebih menikmati makanan. Tak perlu waktu lama, mereka berdua sudah menyelesaikan makanan mereka dan saat ini dalam perjalanan ke kantor semula.
Dalam beberapa menit, mereka sudah tiba di kantor. Jieun berasa senang berjumpa dengan Sung Hoon tadi dan dia berasa bahawa dia akan pergi ke sana lagi saat jam istirehat. Terlalu banyak hal yang ingin dia bicarakan pada oppanya yang tampan itu. Saat ini Jieun sedang fokus mengerjakan tugasannya, tapi tiba - tiba dia teringat apa yang Jong Suk katakan kemarin. Apa dia lupa? Atau dia sudah memaafkan ku? Baguslah kalau begitu, berarti dia masih punya sisi baik sebagai manusia. Batin Jieun. Tapi tak butuh waktu lama, tak sampai semenit setelah Jieun mengatakan itu tiba - tiba dia di suruh memasuki ruangan Jong Suk. Aishhh, ku kira dia sudah tak ingin menganggu ku. Apa lagi ini. Batin Jieun dan sekarang dia sudah berada di depan ruangan Jong Suk. Dia pun mengetuk pintu ruangan itu dan dia bisa mendengar suara Jong Suk dari dalam yang mengarahkannya untuk masuk.
Jieun pun memasuki ruangan luas itu. Benar, ruangan boss mereka itu memang luas, sepertinya 3 atau 4 orang saja bisa berkongsi ruangan ini. Batin Jieun. Heh sebentar, sejak kapan ada meja di sana. Batin Jieun lagi. Tapi kerana tak ingin terlalu memikirkan dan berlama - lama Jieun pun meneruskan jalannya ke hadapan meja Jong Suk. "Ada apa tuan memanggil saya? Ada yang bisa saya bantu?" Kata Jieun dengan sopannya dan dia berusaha untuk tersenyum.
"Hahahahaha, kenapa kau sok sopan dan manis seperti ini. Nah, ambil ini. Ini jadual ku buat bulan ini, urusi segalanya" kata Jong Suk lalu menunjukkan seringainya. Jieun dengan was - wasnya memandang Jong Suk dan berkata "tuan, ini bukan pekerjaan saya. Ini perkerjaan sekretaris tuan. Saya bekerja di sini sebag....." belum sempat melanjutkan kata - katanya, perkataannya sudah di potong oleh Jong Suk "aku tahu, tapi seperti yang kau ketahui. Paman ku dulu tak mempunyai sekretaris, jadi mulai detik ini! Saat ini! Kau aku jadi kan sekretarisku" kata Jong Suk dengan tenangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Star
FanfictionMengenai seorang wanita bernama Lee Jieun dan kisah percintaannya. Dia harus membuat pilihan? memaafkan atau memulai semula. Siapakah yang akan mendapatkan gadis ini? siapa pun dia, ketahuilah kau menakluki bintang yang terindah. Dalam bahasa Indone...