"Apa sekarang kau melihat ku sebagai pria dewasa? Lalu jika ku katakan aku menyukaimu apa kau akan menerima ku?" Kata Jungkook langsung. Kata - kata itu berhasil membuat Jieun kaget. Apa Jungkook sudah menjadi seorang playboy? Batin Jieun.
Lalu dengan cepat Jieun pun memukul kepala Jungkook. Yah! Apa - apaan ini noona. Sakit tahu!" Kata Jungkook. "Kau yang apa - apaan, jadi sekarang kau menjadi playboy? Ckk ckk. Pantesan saja gadis - gadis tadi pada mengikuti mu. Apa kau mengodai mereka? Dan sekarang kau cuba mengoda noona mu sendiri? Yah bocah, belajar saja dulu yang benar" kata Jieun sambil berakting seolah - olah menceramahi anaknya.
"Tidak seperti itu noona. Mereka saja yang mengikuti ku terus, aku juga malas kali di ganggu mulu. Yang seharusnya kau nasihati itu mereka bukan aku, aku malahan pelajar top 5 di sekolah" kata Jungkook dengan bangganya. "Benarkah? Berarti kau pintar dong di sekolah? Woah, aku sangat bangga mendengarnya" kata Jieun sambil tersenyum manis.
"Tentu, heh tapi kok noona bisa di sini?" Kata Jungkook penasaran. "Kenapa? Apa kau tak senang melihat noona mu ini di sini?" Kata Jieun sambil memanyunkan bibirnya berpura - pura kesal. "Heh tidak mungkin, aku senang bertemu dengan mu lagi noona" kata Jungkook. Sangat senang bertemu cinta pertama ku semula dan aku selalu mengharapkan moment ini terjadi. Lanjut batin Jungkook.
"Hahaha, aku tahu. Bangunan di sana, itu tempat ku bekerja jadi tadi pagi aku makan di sini dan kebetulan ternyata restaurant ini punya kakak mu" kata Jieun. "Woah, berarti tempat kerja mu dan restaurant hyung dekat? Noona bisa selalu mampir di sini kan? Berarti aku selalu bisa ketemu noona" kata Jungkook dengan girangnya. Jieun pun menanggapi kata - kata Jungkook dengan menggangukkan kepalanya dan tersenyum.
"Apa noona sudah punya pac..." belum sempat Jungkook menamatkan kata - katanya, perkataannya sudah di potong oleh Jieun. "Sebentar Jungkook-ah, telephone ku berbunyi. Aku angkat dulu ya" kata Jieun lalu mengangkat panggilan tersebut. "Heh? Sekarang? Sebentar sebentar, aku akan ke sana" kata Jieun yang menerima panggilan dari Jong Suk sambil meraih handbagnya. "Kookie, aku pergi dulu. Aku senang bertemu dengan mu lagi, nanti kita lanjutkan bicaranya. Maaf yah Kook, aku pergi dulu" kata Jieun sambil berlari ke arah pintu utama restaurant. "Ya sebentar tuan, kenapa cerewet sekali" kata Jieun ke arah Jong Suk yang berada di seberang panggilan tersebut.
Tak perlu waktu lama, Jieun sudah berada di ruangannya dan Jong Suk. Dengan nafas tergesa - gesa dia pun menatap tajam bossnya yang duduk dengan tenangnya sambil tersenyum sok imut di meja ruangannya. "Kenapa kau MEMAKSA KU datang dengan cepat ke sini?" Kata Jieun. "Yah yah yah, jangan berbicara seperti itu. Orang bisa menggangap bahawa aku ini boss yang kejam dan tidak berperikemanusiaan yang suka menyusahkan dan menggangu pekerja ku" kata Jong Suk dengan wajah sok akrabnya. "Tidak ada apa - apa hanya aku ingin kau buatkan kopi. 1 latte ya" kata Jong Suk sambil mengedipkan matanya pada Jieun. Saat ini Jieun hanya bisa melongo tak percaya dengan apa yang pria itu katakan, jadi dia di suruh ke situ dengan cepat hanya kerana ini? Woah, Jieun benar - benar tak bisa percaya dengan perkataan yang ia dengar barusan. Jieun pun menatap tajam pria itu, kan dia bisa menyuruh orang lain? Woah lihatlah sepertinya boss barunya ini memang mahu memulai perang dengannya. Kita lihat saja siapa yang menang. Batin Jieun lalu berlalu pergi.
Setelah Jieun sudah keluar dari ruangan, Jong Suk pun terkikik senang melihat bagaimana dia berhasil membalas kelakuan Jieun tadi pagi. Tapi kasihan juga melihat dia berlari seperti itu tadi. Batin Jong Suk. Ya, tadi dia melihat Jieun di restaurant seberang berlari ke arah kantor mereka. Dia memerhatikan Jieun dari kaca ruangannya. Kookie? Siapa itu? Kenapa aku jadi penasaran. Batin Jong Suk lagi. Sedang serunya Jong Suk berbicara di benaknya tiba - tiba Jieun datang dengan kopi di tangannya. Tanpa berfikir panjang, Jong Suk pun langsung meminum kopi yang di buat dan di bawa oleh Jieun. Belum beberapa lama, Jong Suk sudah memuntahkan kopi tersebut. "Yah, apa ini? Apa kau meletakkan garam pada kopi ku!" Teriak geram Jong Suk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Star
FanfictionMengenai seorang wanita bernama Lee Jieun dan kisah percintaannya. Dia harus membuat pilihan? memaafkan atau memulai semula. Siapakah yang akan mendapatkan gadis ini? siapa pun dia, ketahuilah kau menakluki bintang yang terindah. Dalam bahasa Indone...