11. Dia

21 3 0
                                    


"gimana keadaan temen saya dok" ucap angga panik
" vero mengalami luka yang cukup serius, sebaiknya vero dirawat beberapa hari terlebih dahulu" ucap dokter
" tapi sekarang vero udah boleh dijenguk kan dok?" ucap angga bertanya
"sudah boleh kok tapi jangan berisik karna pasien membutuhkan istirahat yang cukup" ucap dokter
" baik dok, terimakasih"
" baiklah kalo begitu saya permisi dulu" ucap dokter dan ia langsung pamit

ketika sudah diberikan izin kepada dokter akhirnya riki,angga dan adit diperbolehkan masuk oleh dokter untuk melihat vero. dan pada saat itu vero pun tersadar dan teman-temannya pun bersyukur karna vero telah sadar.

" gue ada dimana?" ucap vero lirih
"lo ada di rumah sakit ver sekarang, tadi lo pingsan" ucap adit
"apa yang sakit ver? gue panggilin dokter ya" ucap riki
"gak kok gak ada yang sakit cuma pundak gue aja, gak perlu rik"
"kita udah bilang sama sekolahan kalo lo masuk rumah sakit dan gue juga udah bilang gak usah sampe murid-murid tau cuma sebatas antar guru aja" ucap adit kepada vero "tapi kita belom bilang sama oang tua lo kalo lo masuk rumah sakit" lanjut adit.

ketika mendengar itu vero hanya tersenyum sinis lirih " gak usah lo kasih tau. toh kalo lo kasih tau juga mereka gak bakal kesini, mereka pasti cuma ngirimin asisten mereka buat ngeliat keadaan gue"

vero sudah tidak perduli dengan orang tuanya. Semenjak kecil vero dirawat oleh asisten rumah tangga, kedua orang tua vero sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. mereka ber2 jarang pulang kerumah. dalam sebulan saja vero bisa menghitungnya dengan jari berapa kali mereka pulang kerumah, Karna itu vero menjadi anak seperti ini, karna kurangnya perhatian dari orang tua.

"tapi tadi gue udah hubungin orang rumah kal lo masuk RS dan gue bilang ke orang ruma jangan kasih tau orang tua lo dulu takutnya lo nanti gak suka atau pun marah" ucap adit

"gak usah udah biarin aja, ada atau pun gak ada mereka gak ngebuat gue membaik" ucap vero dengan sinis dan cuek.


*****

Yasmin POV 

(2 Hari Kemudian)

Selama 2 hari vero tidak menampakan wajahnya setelah insiden di lab kimia itu. Aku hanya melihat teman-temannya.  Aku khawatir dengan keadaan vero karena setelah menolong dirinya vero tidak terlihat lagi disekolah selama 2 hari. Aku merasa bersalah kepada vero karena menolong dirinya vero jadi tidak masuk sekolah selama 2 hari, walaupun vero menyebalkan dan bikin aku naik darah tapi tetap saja aku khawatir dengannya karena kejadian 2 hari lalu.  Ada apa sebenrnya dengan vero? dimana vero sekarang? bagaimana keadaanya sekarang? yasmin bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

"Yas...Yasmin lo kenapa?" suara itu menyadarkan ku dari lamunan. suara yang sangat ku kenal. iya, itu suara ali, sekarang aku berada di halaman belakang sekolah.

"eh gue gpp kok" ucap yasmin sambil tersenyum kecil

"yakin lo gpp? dari kemarin lo bengong terus" ucap ali
"iya gue gpp kok"

semenjak kejadian 2 hari yang lalu aku dan ali menjadi dekat. Ali juga sekarang kalau istirahat bergabung dengan aku dan yang lainnya, dia sudah tidak menyendiri lagi. Aku tidak tau kenapa tiba-tiba ali menjadi seperti ini, ya walau pun terkadang dia suka menyendiri dan setiap kita istirahat dia tidak banyak berbicara.

Selama 2 hari ini aku dekat dengannya degup jantung ku tidak beraturan, karena setiap aku berdekatan dengannya rasanya lutut ku lemas dan jantungku berdegup dengan cepat, rasanya seperti ingin loncat. Contohnya seperti sekarang, aku dan dia sedang duduk bersebelahan dibangku halaman belakang sekolah. Aku sangat suka ketika ia sedang membaca, Aku suka melihatnya dari samping, Aku suka melihat matanya yang sayu, Aku suka dengan hidungnya yang mancung, Aku suka rahang jenjangnya, dan aku suka...... bibir tipisnya.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang