Find You...

850 60 15
                                    

Verkwan Fanfiction
Vernon's POV
Song: Yesung ft. Dalchong[Spring In Me]

Musim semi tiba. Hatiku yang masih membeku belum bisa menemukan seseorang yang sudah lama menjadi penghuninya, cinta pertamaku, Seungkwan.

Aku dan dia sudah lama berpisah. Keberadaan kami yang jauh menyulitkan kami untuk bertemu. Aku di New York bersama keluargaku, sedangkan dia masih tetap berada di Korea. Tanpa komunikasi sedikitpun. Entah dia masih menungguku atau tidak.

Flashback On
Tanganku sejak tadi sudah mengenggam pergelangan tangannya, Seungkwan. Menariknya entah kemana dengan hati yang masih berdegup kencang lantaran rasa gugup memendam perasaanku padanya. Aku tahu kami masih terlalu muda untuk memiliki perasaan. Kami masih kelas 3 SMP.

"Kau mau membawaku kemana, Vernon-ie? Sebentar lagi ada pelajaran tambahan di kelas." suara nyaring milik Seungkwan terdengar di telingaku. Jantungku semakin berdebar kencang.

"Se-sebentar. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Seungkwan. Kumohon kali ini dengarkan aku." Seungkwan menganggukan kepalanya cepat kemudian tersenyum. Imut.

Kamipun melangkahkan masing-masing kaki kami menuju taman belakang sekolah. Tanganku masih mengenggam tangan miliknya. Hingga akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami. Perlahan aku melepaskan genggamanku.

Aku menatap mata Seungkwan dalam. Mata kamipun bertemu. Aku tersenyum ke arahnya. Begitu juga dia. Bibirnya yang tersenyum lebih lebar dariku membuatku bingung mau mengatakan apa.

"Ehm, Seungkwan-ah. Aku menyukai bagaimana caramu tersenyum, kau lucu. Aku juga menyukai bagaimana kau kesal padaku dan memarahiku tiada hentinya. Aku lebih menyukai bagaimana kau berbicara padaku, walaupun kadang-kadang terdengar pedas karena kau marah padaku. Tapi aku menyukai semua itu. Aku suka padamu, Seungkwan-ah." bisa kulihat pipinya merah sekali. Dia lucu layaknya badut.

"Bolehkah aku jujur padamu juga, Vernon-ie?" aku mengangguk cepat setelah mendengar pertanyaan yang dikatakan Seungkwan.

"Aku juga menyukaimu. Kadang-kadang aku kesal sendiri ketika melihat bayanganmu dalam mimpiku. Aku sangat senang juga ketika mendengar lirik-lirik rapmu yang sering kau berikan setiap malamnya lewat voice message. Vernon-ie, aku juga suka padamu." pipiku memanas, jadi selama ini Seungkwan menyukaiku juga.

Tapi kini aku khawatir, mengingat dua minggu lagi aku harus pulang ke New York bersama keluargaku. Awalnya aku hanya ingin memberi tahu perasaanku. Tapi, berakhir seperti ini.

"Bagaimana kalau kita menjadi sepasang kekasih, Vernon-ie. Hei! Kau melamunkan apa?" suara Seungkwan memecahkan lamunanku tadi. Bagaimana bisa aku memiliki kekasih yang jauh sekali dariku, aku sendiri tidak tahu kapan bisa balik ke Korea untuk bertemu dengannya.

"Ehm, sebenarnya aku juga menginginkan itu, Seungkwan-ah. Tapi.." aku tidak begitu yakin bisa mengatakan hal ini padanya, tapi harus kucoba.

"Tapi, aku tidak akan lama lagi berada di Korea. Aku harus kembali pada keluarga eommaku di New York. Kita tidak bisa bersama, Seungkwan-ah." kuperhatikan wajahnya yang mulai menghentikan senyuman lebarnya.

"Oh, begitu rupanya." Seungkwan menunduk setelah mengatakan itu. Kudengar sedikit isakan darinya. Seungkwan, apakah dia menangis?

Their Own StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang