Together...

579 35 28
                                    

Verkwan Fanfiction
Seungkwan's POV

Gemuruh suara mesin AC terdengar jelas di telingaku. Suara piring yang menyentuh meja dengan kasar, sudah menjadi alunan laguku selama satu jam terakhir ini.
Mataku memandang ke arah sekitar lalu tertuju pada ponsel bergantian.

Bosan sudah melandaku sejak tadi. Pasalnya dua sejoli yang kutunggu-tunggu belum menampakkan diri mereka. Siapa lagi kalau bukan, Soonyoung dan Seokmin?

Semua manusia di tempat ini sedang mengalami kegiatan yang sama, yaitu makan.

Namun, dari sudut kiri hingga sudut kanan. Terlihat ada yang duduk sendiri dan hanya ditemani oleh ponsel mereka, lalu sepasang kekasih yang sedang berfotoan dengan ponsel mereka, juga sekelompok orang yang tak henti mengeluarkan tawa.

Mereka mengeluarkan ekspresi dan emosi yang berbeda, juga pikiran yang mungkin hanya mereka pribadi yang mengetahuinya. Tapi, aku tidak peduli apapun.

Karena, pemikiranku selalu sama. Masa bodo pada sekitar dan hanya memberikan kesan fun dalam hidupku. Sampai-sampai aku tak pernah mengerti kata 'cinta'.

Kata yang dapat membuat semua makhluk hidup, bahkan binatang pun sakit hati. Membuat semua manusia merubah kehidupannya. Mengakibatkan sahabat menjadi musuh ketika merasa dikhianati. Cinta...cinta... Satu kata seribu arti, seribu akibat. Bagiku cinta hanyalah pelangi yang jarang menampakkan dirinya. Terlalu sulit bagiku untuk menemukan pelangi. Begitu juga dengan cintaku.

"Kupikir laki-laki gempal itu adalah siswa di sekolah kita juga. Liat saja seragamnya, persis sekali dengan milik kita." suara bisikan yang mampu dengan jelas terdengar oleh setiap orang yang berada di sekitarnya. Mata mereka tertuju padaku.
Sepertinya, kalian tahu. Mengapa aku sangat susah menemukan cinta. Lihat saja, apa yang baru saja kualami dan kudengar.

"Vernon-ah. Hei! Apa yang membuatmu melamun? Atau?! Kau menyukai laki-laki itu?! Yang benar saja kau!" kalimat terakhir yang terdengar itu, berhasil menarik perhatianku. Kutolehkan wajahku.
Ekor mataku menemukan sesosok pria dengan tampilan luarnya seperti orang luar (turis). Wajahnya yang datar tak berhenti menatap diriku. Aku hanya tersenyum tipis ke arahnya.
Terlihat dirinya yang terkejut dan dengan spontan mengembalikan ekspresi anehnya padaku. Melemparkan sebuah senyuman tipis lalu beralih pada sekawanannya. Imut.

"DUARRR!" Badanku sedikit terangkat mendengar hal yang melandaku barusan. Terkejut. Aku sangat terkejut.

Kupastikan ini adalah Soonyoung.

"Apa yang sedang kau lakukan Diva Boo!" Baru saja beberapa menit makhluk astral ini datang, kupingku sudah sangat siap mendengar kalimat-kalimat ambigunya.

"Apakah kau suka?" Apa yang kukatakan benar bukan? Kalimatnya selalu ambigu.

"Maksudnya—suka pada ketua basket itu." tukas Seokmin yang sudah dengan sabar mengerti segala kekurangan Soonyoung.
Aku hanya memutar mataku, mendengar kalimat Seokmin.

"Untuk apa kau menanyakanku seperti itu?" tanyaku penuh rasa penasaran. Pasalnya, selama mereka berbicara denganku, matanya tak lepas memandang ke arah bule korea itu. Mengingat sampai saat ini, mereka belum terduduk aku hanya mendengus kesal.

"Duduk dulu, baru berbicara." Soonyoung menghentikan pandangannya sebentar lalu menarik kursi di depanku, begitu juga Seokmin.
Setelah badan mereka sudah menyentuh kursi dengan sempurna, kembali mereka menatapku tajam.

"Jujur saja padaku, Seungkwan-ah. Matamu sejak saat aku baru tiba di sini sudah memandang ke arah Vernon. Aku tau pasti pikiranmu tadi melayang-layang hingga kutub utara." Aku hanya bisa tertawa geli mendengar kalimat anehnya.

Their Own StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang