Don't Get Me Wrong...

561 29 1
                                    

Seoksoon Fanfiction
Seokmin's POV

Suasana pancoran di tengah-tengah taman bermain sedang menjadi canduku saat ini. Ketenangan dan kenyamanan membuatku bisa terduduk dengan santai 'bersamanya'. Cahaya siluet petang dengan angin yang sepoi-sepoi membuatku tak segan-segan menutup mataku. Lama aku menikmati saat ini, hingga akhirnya kurasakan perlahan sentuhan kecilnya. Menggelitik kulitku pelan. Aku membuka mataku.

"Kau mau tertidur di sini? Sebentar lagi Lotte World ini akan ditutup." ujarnya lembut. Tangannya meraba wajahku perlahan.

"Tentunya tidak, jagiya. Coba kau pejamkan matamu sebentar. Maka dirimu akan menemukan ketenangan yang luar biasa." tukasku lembut.
Namun, lawan bicaraku menggeleng dan menyunggingkan bibirnya.

"Untuk apa aku mencari ketenangan jika dengan kau saja aku sudah mendapatkan semua itu?" Aku hanya tertawa kecil. Hari ini mood nya sungguh menggemaskan.

"Seokmin-ah. Janji? Kau dan aku jangan berpisah? Jangan sampai ada pihak ketiga dalam hubungan kita. Janji?" Aku menatap titik fokusnya. Tatapannya membuatku salah tingkah dan hanya mengangguk meresponnya.

"Kau sudah berjanji padaku. Jika kau melanggar. Aku akan meninggalkanmu." Aku meraih tangan miliknya dan tersenyum.

"Iya, Soonyoung-ah. Akan kupastikan pihak ketiga tidak akan berani datang ke sekitar kita. Saranghae." Kukecup dahinya lama. Melukiskan tanda cintaku di sana.

Lama kuhabiskan waktu di sini. Hingga akhirnya malam sudah menyambut hariku. Bahkan nyamuk dan jangkrik sudah mempersulit suasana. Baiklah, sepertinya sekarang saatnya menghilangkan rasa lelah dan tidur di rumah.

"Ayo! Kita pulang Soonyoung-ah. Di sini sudah mulai dingin." Kutolehkan wajahku padanya. Dapat kulihat dirinya perlahan membuka mata dan tersenyum ke arahku. Tak lama kemudian, dia mengangguk lemah. Tanpa melepaskan senyum indah dari bibirnya.

"Eommaku masak banyak makanan hari ini. Ayo, kita ke rumahku saja." ujar Soonyoung. Tanganku dengan semangat ditarik olehnya. Menurutku, dia sungguh cute.

***

Bangunan bertingkat dua dengan nuansa bebatuan berdiri tegap di depanku. Rumah Soonyoung lebih tepatnya.

Entah angin dari mana dapat membuat lapisan kulitku kaku karena hawa dinginnya. Bahkan ketika aku sudah memakai jaket tebal sekali pun.

"Aigoo. Seokmin-ah. Ayo kita masuk! Dingin sekali di sini." Lenganku digambit olehnya. Menyisakan sedikit desiran di dalam hatiku.

Hawa hangat kurasakan ketika aku menginjakkan kaki di ruang tengah bangunan ini.

"Eomma? Appa?" teriak Soonyoung. Seorang wanita paruh baya tak lama setelah itu menghampiri kami.

"Tuan muda, eomma dan appa sedang berangkat ke Jeju. Lusa pagi baru datang. Makanan sudah disiapkan di atas meja dan ini titipan dari nyonya untuk tuan." ahjumma itu menyerahkan sebuah amplop putih.
Soonyoung menerima itu dan membukanya perlahan.
Yang kulihat adalah dua lembar 100.000 Won. Uang bekal mungkin.

"Ya sudah, ayo kita makan saja, Seokmin-ah." Tangan Soonyoung menarikku dengan semangat. Sepertinya perut miliknya sudah tidak bisa diajak kompromi. Pemikiran itu berhasil membuatku mengulum tawa.

Their Own StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang