Chapter 15

188 30 0
                                    

Author POV.

Satu tahun kemudian..

Sekarang Hermione sudah menjadi Sarjana. Ia meneruskan untuk mengurus perusahaan Daddy-Nya. Mengingat Hermione adalah anak satu-satunya. Mengenai hubungan dengan Draco, keluarga mereka masih berkomunikasi baik. Bahkan tentang perjodohan mereka masih berjalan sampai sekarang.

Draco yang menjadi Kepala sekaligus dosen, dua bulan yang lalu ia mengeluarkan diri dari Oxford University karena kondisi perusahaan keluarga-nya yang mengalami pasang surut. Dan sekarang perusahaan kembali stabil, berkat Draco. Saat itu, Draco memutuskan untuk menangani perusahaan keluarganya.

Ginny yang sedang proses pendekatan dengan Harry selama beberapa bulan, akhirnya mereka resmi menjadi sepasing kekasih kembali. Ginny sekarang bekerja sebagai Model di Majalah HCQ (High Class Quality). Akhir-akhir ini dia sedang banyak job disana-sini. Sampai ia tidak bisa mengontrol diri. Untung saja ada Harry yang meluangkan waktu untuk menemani Ginny saat bekerja.

Louis, saat ini dia sedang ke Italia menjenguk Omah-Nya yang sedang sakit. Louis hanyalah cucu yang bisa diandalkan dari dua cucu yang lain. Walaupun sifat-Nya terlalu over, tetapi dia mempunyai perhatian yang lebih kepada orangtua. Sebenarnya banyak wanitayang menginginkannya, tetapi dia malah menyukai Hermione.

⚪⚪⚪⚪⚪

Hermione POV.

Keluargaku saat ini berada diruang keluarga. Dad dan Mam ingin membicarakan sesuatu yang.. Penting(?)

"Ada hal apa yang ingin dibicarakan? Apa soal perjodohan?" tanyaku serius. Dad dan Mam saling pandang, mengisyaratkan.

"Langsung saja ya." jeda Mam yang menarik nafas. "Sebenarnya, kamu mempunyai adik. Adik laki-laki." Sontak aku kaget dengan apa yang barusan diucapkan oleh Mam.

"A-ap-apa Mam serius?" aku mencubit pipi-Nya. "Aww, tenyata tidak mimpi."

"Kami serius" ucap Daddy Hermione.

"Apa kalian bisa jelaskan? Dimakah dia sekarang?" tanya ku.

"Apa kau ingat, saat itu kau masih kecil. Saat itu kau kepengen punya adik."

~Flashback on~

Harum rumah sakit yang begitu khas. Orang keluar masuk dari sana-sini. Mami Hermione baru selesai bersalinan yang melahirkan bayi laki-laki mungil.

"Apa dok? Kau pasti bohong!" pekik Mami Hermione. Setelah itu mami Hermione terisak-isak menangis.

"Sabar. Kami juga bingung. Nanti kami akan melihat cctv dari ruang bayi-bayi." kata dokter itu.

"Saya tidak mau tau! Pokok-Nya bayi saya harus ada, tidak boleh hilang!" kata Daddy-Hermione.

"Maafkan atas kelalaian rumah sakit ini" kata dokter

"Saya tidak mau tau! Pokok-Nya anak saya harus ada!" teriak Mami Hermione. Dokter itu hanya diam.

"Kalau gitu, saya permisi." ucap sang dokter.

Setelah enam bulan dalam pencarian, bayi malang itu tidak ditemukan. Pihak rumah sakit sangat menyesali atas kelalaian dirumah sakit. Dari pencarian cctv rumah sakit saat itu, sang pelaku yang mengambil bayi itu tidak ditemukan keberadaannya. Dan sangat terpaksa, kasus itupun akhirnya ditutup.

~flashback off~

"Lalu mengapa mam dan dad, tidak memberi tau ku? Aku berhak tau." kataku.

"Saat itu kau masih kecil dan di Paris, mana mungkin kami memberi tau. Kalau sekarang ya kami mencari waktu yang tepat untuk memberi tau mu" kata Dad. Aku tak percaya dengan semua ini. Aku masih terdiam dan tidak tau harus berbicara apa. "Dan dia akan kesini besok pagi dan tinggal bersama kita" kata Dad yang mencairkan suasana.

"Jadi dia sudah ditemukan? Bukan kah kasus itu telah ditutup sejak 17 tahun yang lalu" tanya ku.

"Ya, dia sudah ditemukan. Yang menutup kasus ini adalah pihak rumah sakit. Tetapi kami terus mencari dengan menyuruh orang, ataupun menyebarkan edaran." kata Dad.

"Apa kalian yakin, dia adalah anak kalian?" tanyaku lagi. Mereka mengangguk. Aku hanya takut dia bukan adik ku dan hanya mengaku-ngaku karena ingin memiliki harta Dad.

"Kami sudah melakukan test DNA di beberapa rumah sakit dua bulan yang lalu. Dan ternyata hasilnya sama. Dia memang anak kami yang hilang, bukti lain dia memiliki warna mata yang sama sepertimu."kata Mam.

⚪⚪⚪

Aku termenung dikamar dengan beberapa file-file kantor yang tidak terpakai. Apa dia benar adikku? Aku jadi tidak sabar, mirip dengan siapakah dia? Aku jadi senang kalau memang dia bisa menjalin hubungan dengan ku sebagai kakak-adik dengan baik. Umur kami pun tidak begitu jauh. Ada banyak sekali pertanyaan dan pernyataan dibenakku. Dia akan kesini besok dan tinggal bersama dan menjadi keluarga Granger.

Tak lama aku memikirkan hal itu, aku pun terlelap tidur dan memasuki dunia mimpi.

⚪⚪⚪⚪

Author POV.

Tin.tin.
Setelah bunyi klakson mobil itu pintu gerbang terbuka, dan mobil itu pun masuk. Pagi-pagi Ginny sudah dijemput oleh Harry untuk pemotretan. Bisa dibilang hampir setiap hari. Karena Ginny tau, Harry sudah tiba dirumahnya, ia membukakan pintu untuk Dave.

"Hey, masuk." suruh Ginny. Harry pun mengikuti dari belakang. "Sebentar ya, ada yang kurang" kata Ginny naik ke atas rumahnya. Harry hanya menganggat alis kirinya. Tak lama setelah itu mereka berangkat.

Dimobil mereka mendengarkan lagu-lagu romance agar tak mengheningkan suasana.
"Harry, lama-lama aku nggak enak sama kamu selalu nganterin aku motret. Padahal Mam sudah menyewa seseorang untuk jadi supir pribadi ku kemana-mana." kata Ginny. Dave hanya diam dan hanya menyetir dengan santai. "Apa kamu takut aku bakal ngelirik model cowok yang lain?" tanya Ginny. Tiba-tiba mobil berhenti mendadak.

"Apa kamu tau?" kali ini Harry angkat bicara. "Aku begini biar kamu nggak dingangguin sama orang-orang. Dan, Ya. Aku takut kamu berpaling kecowok lain." kata Harry. Ginny menatap Harry. Dan Dave membalasnya dengan menatap dan tersenyum lembut.
"I love you.." bisik Harry ditelinga Ginny, dan Ginny menengok dan kepala mereka dekat sekali. Dan Dave lebih mendekatkan lagi hingga bibir mereka bersentuhan. Tak lama Ginny melepaskan ciuman itu.

"Hei apa kau tau? aku akan telat jika terus bermesraan bersama mu disini." kata Ginny sewot tapi senang.

⚪⚪⚪⚪

Daddy dan Mami Hermione serta Hermione menunggu datangnya anak dan adik mereka. Segala hidangan sudah disajikan di meja makan. Tak lama asisten rumah tangga datang menghampiri mereka yang sedang duduk-duduk. "Tuan, dia sudah datang" katanya.

"Baiklah, kau boleh kebelakang" kata Dad Hermione. "Aku akan segera membukakan pintu untuknya." kata Dad Hermione. Dan mereka berdua menunggu didalam.

Laki-laki tinggi dengan warna mata coklat berdiri dengan senyuman senang.

Hermione POV.

Laki-laki itu sama seperti ku. Pantas saja, dia adalah adik-Ku. Kini aku menatapnya tak percaya. Aku akui dia memang ganteng.
"Dia adalah kakak mu. Hermione, berkenalanlah." kata mam.

"Hei, nama ku Hermione Jean Granger. Dan siapakah nama mu?" tanya ku.

"Alex George. Senang bisa bertemu denganmu.." kata laki-laki yang bernama Alex itu.

"Sekarang nama mu akan ditambah Granger. Jadi Alex George Granger?" tanya Mam.

"Ya. Nama yang bagus" kataku. Ternyata Alex cepat beradaptasi juga dengan ku. "Apa kau masih sekolah?" tanyaku pada Alex.

"Baru saja lulus dari HIS." kata Alex.

"Bagaiman kalau kau masuk ke Oxford University?" kata ku.

"Ide yang bagus. Hermione adalah alumni dari Oxford. Bagaimana?" sahut Mam ke Alex.

"Ow, ternyata aku punya kakak yang pandai. Baiklah, aku akan bersekolah disana," kata Alex. Aku tersenyum senang.

⚪⚪⚪⚪

Tbc.

Hai kembali lagi. Maaf ya lama updet. Soalnya lagi banyak banget tugas.

Vote dan comment🚬

MINE ✖DRAMIONE✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang