"Siapa?" Tanya ku sambil menaruh tas ranselku di atas meja.
"Rio" jawab Alvin tanpa menoleh sedikitpun ke arahku. Dia terlalu sibuk mengisi jurnal kelas menggantikan tugas sahabatnya itu -Rio-
"Kenapa?" Tanyaku lagi samnil mengambil sapu dari lemari kecil di sudut kelas.
Ku gantikan tugas piketnya karena memang sedari dulu aku tidak suka melihat tempat yang akan kuntempati 8 jam kedepan terlihat kotor.
"Sakit"
Nafasku sedikit tercekat, mendengar jawaban Alvin yang mengarakan bahwa Rio sakit. Bahkan rasa khawatir mulai mendominasi hati dan fikiranku. Senyumku yang sedari tadi ku patri kini sudah tak terlihat lagi. Setelah selesai menyapu ku dudukan diriku di bangku milik Shilla yang tepat di bawah kipas angin.
"Wooyy... pagi pagi udah ngelamun aja lo py" sapa Ray padaku.
Aku tidak membalas sapa.annya. aku hanya menoleh sebentar lalu kembali menatap kosong ke luar jendela yang langsung mengarah ke lautan. Fikiranku masih tetap tertuju pada Rio bukan Ray.###
Lagu milik Jason Marz 'I wont give up' mengalun merdu dari ponselku dan itu pertanda ada televon masuk.
"Via" gumamku.
"Hallo kenapa Vi?" Tanyaku to the point.
"..."
"Iya gue di rumah. Kenapa emangnya?"
"..."
"Oh tugas presentasi. Yaudah sini aja."
"..."
"Iya sama sama"
Ku akhiri panggilannya, ternyata Via yang menelvon ku. Memintaku membantunya mengerjakan tugas presentasinya. Sembari menunggu Via datang aku mandi terlebih dahulu, karena memang sejak pulang sekolah tadi aku belum mandi. Sekitar 20 menit aku sudah selesai mandi dan tentunya berpakain juga. Ku ambil ponselku ku ketik pesan untuk Via.To: Via
Vi nginep di rumah gue yuk
Besok kan minggu...
Tapi izin dulu sama mama lo...Satu menit kemudian Via membalasku.
From: Via
Ok. Mama ngizinin.
Gue OTW.....Tak lama setelah itu Via datang. Aku membantunya mengerjakan tugas presentasinya tanpa bamyak berkomentar. Sementara Via terus mengeluh. Aku sendiri tidak memperdulikan keluhan keluhan Via, aku fokus pada tugas Via tapi nyatanya fikiranku kemana mana. Sampai akhirnya bunda datang ke kamarku menyuruh kmi untuk makn mlm terlebih dulu. Setelah selesai makan aku dan Via kembali ke kamar melanjudkan tugas Via sampai selesai.
"Huaaaaa akhirnya kelar jugaaa"
"Bukannya yang dari tadi kerja itu gue ya Vi?" Ku buat buat nada bicaraku seolah menyindir Via.
"Hehehe iya sih thank's banget ya Fy"
"Ya ya ya"
Ku ambil novel di atas meja belajarku. Baru saja aku ingin membuka novel tersebut tetapi Via lebih dulu mengusikku.
"Fy... tumben lo tadi nggak teriak teriak?"
"Nggk ada yang bikin gue teriak."
"Rio?"
"Nggk masuk"
"Kenapa?"
"Sakit"
"Lo khawatir?"
"Iya... eh" tanpa sada aku mengiyakan pertanyaan Via cish....
"Cieeee Ify khawatir sama Rio"
"Apa.an si lo"
"Cieee salting lo suka ya sama Rio??"
WHATTTTT!!!! PERTANYAAN MACAM APA INI!!!!
"Nggk tuh" elakku.
"Ciee pipinya merah...." Via semakin gencar menggodaku. Benar saja pipiku memang sudah memanas sedari tadi.
"Viaaaaaaaaaaaaa....." teriakku kesal pada sahabatku satu ini.
"Lonbeneran suka sama Rio Fy?".
"Enggak" elakku untuk yang kesekian kalinya.
Getaran dari ponselku menyelamatkanku dari godaan Via. Aku segerah mengambil ponselku yang sedari tadi tergeletak di atas tempat tidurku. Astagaaaa..... yang ada bukannya selamat dari Via kalu dia yang mengirim pesan.
"Siapa Fy?" Tanya Via.
"Emmm nggk tau no. Baru " aku berbohong pada Via.
Diam diam aku membuka pasan itu.From: Rio
Hay Mrs. Choco....Astaga panggilanyaaaaaa
"Apa isinya Fy?" Tanya Via yang kini sudah berada di sampingku.
"Biasa nggk penting"To: Rio
Apa sih lo"Seriusan???" Sepertinya penyakit kepo Via ini kambuh lagi.
"Iya serius"
"Bukan sms.an sama Rio??"
"Hah engg...enggaklah" jawabku gugup.
"Kok gugup??"
"Siapa yang gu.."Drrrrt drrrrttttt.....
Drrrrttt drrrrrttttt.....From: Rio
Lo kangen sama gue nggk Fy??"whattttt pertanyaan macam apa ini????" Ceplosku membuat Via semakin penasaran.
To: Rio
Yeeee.... mau banget lo gue kangeninFrom: Rio
Tapi gue kangen sama lo FyOk fix pasti pipiku sudah memerah.
To: Rio
Sayangnya gue enggak kangen tuh sama lo :p"Astagaaaaa jadi dari tadi lo senyum senyum tuh gara gara sms.an sama Rio Fy????? Oh my God....." cerocos Via.
Ok. Aku ketahuan. Pada akhirnya aku jujur pada Via namun tidak untuk perasaanku. Biarkan cukup aku dan tuhan saja yang tau.###
@kelas XI-IPA (kelasku)
Suasana kelas begitu riuh saat pembagian kelompok di umumkan. Aku sendiri cukup pusing dengan tugas ini. Aku cuma berharap patnerku nanti jago fotografi paling tidak bisalah untuk mengoprasikan camera berlensa panjang itu. Karna aku tak bisa dan tak mengerti sama sekali. Aku ahli berpose tapi tidak untuk mengabadikan pose. Aku sedikit menggerutu kenapa Pak Sigit memberikan tugas macam ini MENYEBALKAAAAAAANNNNN......"Kelompok 11. Raynald dan Olivia"
"Kelompok 12. Alvin dan Shilla"
"Kelompok 13 ....."
"...."
"Kelompok 17. Mario dan Alyssa"
WHATTTT??????.......###
16.00 WIB
Sore ini aku sudah bersiap siap menunggu Rio di rumahku. Untuk yang terakhir kalinya aku memeriksa penampilanku sebelum Rio menjemputku mengerjakan tugas dari Pak Sigit tadi. Aku hany memakai kaos pink pastel lengan panjang dengan bawahan jeans hitam panjang sementara kaki ku ku biarkan saja dengan Flat shoes hitam.
Tiiiin tiiinnnn.....
Ah itu dia. Aku segera berpamitan pada bunda. Lalu menghampiri Rio yang sudah stay di atas Cagiva merahnya.
Oh shit... kenapa penampilanku dan Rio cukup serasi. Aku menyesal memakai kaos berwarna pink pastel ini ketika akamu melihat Rio memakai kaos merah maroon di lapisi jaket putih hitam, celana panjang jeans hitam dan sneakers hitam dengan streep putih di bagian bawah. Ku akui Rio kali ini sangat tampan. Aku tidak mau berlama lama terpesona akan sosok Rio, aku segerah naik ke boncengannya.
"Fy pengangan ya gue mau ngebut tempatnya rada jau soalnya" pinta Rio dan aku hanya berpegangan pada ujung jaketnya saja.
"Udah Fy?"
"Udah yo"
WHUUUUSSSHHH........ motor Rio melaju dengan kencang membela jalanan ibu kota.
![](https://img.wattpad.com/cover/83426098-288-k807603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti yang Seharusnya
Teen FictionGadis cantik dengan segalah kemunafikannya.