Mengingat kejadian semalam di mimpiku.
"Napa lo py senyum senyum mulu" tanya sahabatku Shilla.
"Ah eh enggak kok"
"Pasti ni anak lagi seneng? Seneng kenapa lo?" Kini agni yang bertanya sahabatku juga.
"Kepo" balasku singkat membuat sajabat sahabatku ini ingin menerkamku sekarang juga.
"Gue nggk kepo cuma pengen tau aja"
"Sama aja dodol"
"Aish ngeselin lo"
Aku tidak mengambil pusing omelan agni. Aku lebih memilih memflashback mimpiku semalam. Kalian tau dimimpiku semalam dia menyatakan cintanya kepadaku di tengah guyuran hujan. Andai itu nyata pasti aku akan sangat bahagia. Karena dua kebahagiaan datang bersamaan sekaligus. Kebahagiaan saat hujan turun dan saat dia menghampiriku. Oh God..........
Sudah sekian lama ku alami pedih putus cinta
Dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku
Kau berbeda dari yang ku kira...Beberapa tahun lalu aku pernah mengalami kegagalan cinta yang luar biasa. Sejak saat itu aku sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Aku lebih terbiasa sendiri mulai saat itu dan aky bahagia dengan kesendirianku. Tapi perlahan tanpa ku sadari cinta kembali masuk ke hidupku. Dan aku tidak pernah menyangka dialah yang membawa cinta untukku. Membuka pintu hatiku yang mungkin sudah berkarat.
Jreeeengggg.....
Suara petikan gitar menyadarkanky dari lamunanku. Aish siapa si gang...gu... Oh God sejak kapan dia ada di sampingkuuuuuu......
"Ngapain lo disini?" Tanyaku ketus.
"Duduk lah"
"masih banyak tempat laen jangan disini hus hus" usirku.
"Nggak mau gue maunya sama elo"
"Aish looo pergi nggak!!!"
"Nggk mauuu"
"Minggir!!"
"Nggk!!!"
"RIOOOOO.....!!!!" Teriakku menahan amarah. Bukan bukan aku hanya kesal pada sosok cowok di sampingku ini.
"Apa si Ifyku sayaaaanggggg...."
"Aish rese' lo"
Jujur saja hatiku sangat berbunga bunga. Rio memanggilku dengan sebutan sayang ohhhhhhh bahagianyaaaaaa
Dia tidak menggubrisku uang terus misuh misuh nggk jelas. Dia malah asik memainkan gitar sambil bernyanyi. Diam diam aku menikmati suara lembutnya yang khas. Ok cukup sudah aku tidak bisa berlama lama di sampingnya. Aku tidak mau sepulang sekolah aku sudah tidak bernyawa lagi karena serangan jantung. Aku juga tidak mau semburat merah di pipiku mengalahkan kepiting rebus. perlahan lahan aku mencoba pergi tanpa sepengetahuannya. Oh Shit.... langkahku tertahan cengkramannya.
"Kau menjauh ku tak kan menjauh sebenarnya diriku masih mengharapkanmuuu....."
Ok fiks seisi kelas memusatkan pandangannya ke arah kami berdua.
"cieeee Ipyyy....." sorak salah satu temanku.
"Fy gue suka sama lo"
Aish Rio ini gila atau apa?
"Gila lo" ucapku lalu menyentak begitu saja tangan Rio yang menggenggam pergelangan tanganku.
"Fy... Ifyyy..." Rio terus memanggilku dan aku tidak perduli.
Aku segerah menuju kelas sahabatku Via, setibanya di sana aku langsung mendudukan dirikundi kursi milik Cakka yang berada tepat di depan bangku Via.
"Kenapa Fy?" Tanya Via.
"Ada orang sarap di kelas" jawabku singkat dan kurasa Via tau siapa yang ku maksut.
"Oh Rio lagi"
Setelah itu kami diam tak ada yang bersuara. Sibuk dengan pikiran masing masing. Aku sibuk memikirkan perkataan Rio tadi.
Apa tadi Rio serius? Aku tak tau. Yang aku tau Rio orangnya susah di ajak serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/83426098-288-k807603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti yang Seharusnya
Teen FictionGadis cantik dengan segalah kemunafikannya.