Ada rasa yang tiba-tiba menyeruak.
Datang tanpa diundang.
Menjejali hati tanpa berucap permisi.
Seolah ada buliran jelly nan kenyal, yang tengah berlompatan di ulu hati.
Rasa itu datang lagi.
Setelah sekian lama aku mencoba mengebirinya.Setelah bertahun-tahun, aku berjuang ekstra keras untuk mengenyahkannya.
“Assalamualaikum, Salma. Bagaimana kabar kamu?”
Kamu.Kamu yang membuat seluruh debar jantungku selalu berirama.Kamu.
Yang selalu dengan hangat menyapa, menyajikan rentetan diksi yang mengiris sukma.
"Waalaikumsalam. Baik. Aku… kabarku… baik. Seperti yang kamu lihat. Nggh, kamu?”
“Aku? Never better.”
Kamu mengulum senyum yang sama.
Senyum yang masih kerap berkelibatan di memoriku. Senyum yang sanggup merontokkan pusaran badai, yang bertalu-talu di relung kalbu.
“Udah selesai sekolahnya?”
“Alhamdulillah, Salma. Akhirnya! Perjuangan belajar di negeri orang! Pff! Aku bersyukur banget bisa lulus dari Oxford! Ini impian yang selalu aku pegang sejak di bangku SMP ! And my dream comes true!”
***
Selalu seperti itu.
Kamu, yang terbiasa menjawab pendek, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang demikian bersemangat. Antusias level akut, setiap kali topik pembicaraan menyerempet masalah pendidikan.
Kamu, sedari dulu, tak pernah berubah.
Manusia yang begitu kuat memegang ambisi untuk merebut tahta
“Sang Juara”.
Yang melecut diri sendiri untuk bisa menempuh bangku kuliah di Inggris. Yak. Oxford.Entah berapa kali kupingku ini mendengar kata
“Oxford”
“Oxford”
dan
“Oxford”.
Dulunya, aku kira kamu sedang bicara soal opor.
Oxford… opor… lalu aku, dengan innosensnya menanyaimu,
“Lo, kamu mau kuliah di Opor? Opor ayam?”
Sekonyong-konyong, kamu terbahak.Tertawa begitu ledak.
Tak pernah kujumpai dirimu, si makhluk kutu buku dengan kacamata nan tebal, tertawa dengan gempita.Tapi, demi mendengar tanyaku yang demikian naifnya, kau menggempurku dengan olokan,
”Ya ampun…. kamu ini.
Emang selama ini hidup di mana? Di gorong-gorong? Mosok nggak tahu Oxford University, perguruan tinggi favorit di Inggris sih? Makanya, jangan cuma nggosip soal Pangeran William dan Pangeran Harry. Kamu juga harus memperbanyak wawasan soal kampus-kampus top dunia dong!”
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMBANG (cerpen )
RomanceKetika Kisah Masa Lalu Mengusik Kehidupan Percintaan Masa Kini