6

681 14 0
                                    

Soryy ya guys part 5 kemaren ceritannya sedikit dan gaje,. Moga moga yang ini jelas yak!!

^^
Tiba saatnya jambore selama 2 minggu mereka latihan bersama. Dan setiap melihat Dava dan Maya Dinda sangat cemburu, dan Lauralah yang menenangkan Dinda.
Pukul 13.20 mereka semua lagi menjalankan tugas untuk pencarian jejak dan teka teki dari pembina dijalan dinda sangat tidak kuat menghadapinya. Saat di pos pertama kebetualn pos pertama lokasinya dimakam.
"din,ini seriusan ini tempatnya?", tanya Yoga
"iya ga...kenapa emang lo takut?", ujar (nama kamu)
"siapa yang takut masak cowok gentel kaya gue takut sih, lo kali yang takut!", ucap Yoga
Brukkk
"aduhhh...", teriak Maya
"ehh...sayang kamu nggak apa apa kan?", tanya Dava yang mengkhawatirkan keadaan Maya
"ehhh...ada apa ini", ucap (nama kamu), Yoga, Virgi, Via, Ratri secara bersamaan
"ya ampun berdarah", ucap Dava yang melihat kaki Maya berdarah
"ehhh...din, kok bengong mana kotak P3K nya", ucap Yoga yangnmembangunkan lamunan Dinda
"emm..mmm...di..di", ucap (nama kamu)dengan gagap
"ini ga gue yang bawa", ucap Laura
"mana biar gue yang ngobatin", ujar Dava
"awwww...pelan pelan sakit dav", ujar Maya saat lukannya diobatin Dava
"din....kesini gue mau ngomong sama kamu", ucap Yoga yang memegang tangan Dinda dan menariknya dari tempat itu
"apaan sih ga udah lepasin sakit ga!", ucap (nama kamu) dengan kesakitan karena tangan (nk) ditarik Yoga dengan kasar
"din....gue tau apa yang lo rasain, pasti lo cemburukan liat Dava kayak tadi tapi elo gak boleh lupa ama tugas elo, elo itu ketua dari regumu dan elo harus bertanggung jawab apapun yang terjadi dengan anggotamu, dan seharusnya elo itu sigap ngobatin lukanya Maya ya din, tapi elo malah bengong dan bahkan elo aja gak tau dimana kotak P3K nya! Gue rasa elo bukan Dinda yang gue kenal, sejak elo ngrasain cinta elo berubah din, elo berubah, gue kangen ama Dinda yang dulu Dinda yang ceria seprti dulu nggak kayak sekarang Dinda yg sekarang sering melamun sering murung sering nangis sering galau yang pastinya 180° berubah."bentak Yoga dan (nk) terdiam "gue kangen Dinda yang dulu", lirih Yoga
"oke...oke gue tau....gue salah, gue minta maaf!", ucap (nk)
Y

ang saat itu tidak kuat menahan air matanya dan tangisannya semakin menjadi jadi
Dikejauhan ada sepasang mata yang melihat (nama kamu) dan Yoga, dan ia melihat (nama kamu) menangis segera menghampirik (nama kamu). Ia adalah Laura
"Yoga elo gak punya hak bentak bentak Dinda yah, elo nggak tau apa yang dirasain sahabat gue, gue tau sahabat gue salah tapi gue tau apa yang dirasain ama sahabat gue ini", ucap Laura
"hiks..hiks...hiks....udah ra udah hiks..hiks...hiks.. ", ucap  Dinda
"udah din jangan nangis lagi!", ucap Luara dan ikut merasakan salit yang dirasakan oleh sahabatnya dan ia pun ikut nangis
"okey...gue bodoh gue sebagai teman gak bisa ngertiin elo din, gue bodo....gue nggak tau dibalik senyum sahabat kacilku ada kesedihan yang tak pernah kukira, gue minta maaf", ucap Yoga sambil memukul kepalanya frustasi
"hiks...hiks...eng..enggak ga elo nggak salah", jawab Dinda
"udah ya gak usah sedih lagi kita harus ngelanjutin perjalanan kita karena perjalanan kita masih jauh", ucap Laura
"iy...iya...", ucap Dinda sambil menghapus air matanya
"ya udah yuk kita kembali kumpul ke mereka nanti mereka curiga lagi", ucap Laura dan Yoga yang dari tadi terdiam yang menyesal telah membentak (nama kamu)
"guys ayo kita lanjutin perjalanan kita", ajak Yogaa
"kamu dah nggak papa kan May?", tanya (nama kamu)
"udah nggak papa kok", jawab Maya
"ya udah yuk kalau ada apa apa kamu bilang ya yang aku ada dibelakangmu kok"ucap Dava, "ga, kita dibelakang aja ya biar regu cewek yang duluan", ucap Dava
"iya deh, dinda cari petunjuk ya"ucap Yoga tanpa memandang (nk)
"iya", jawab Dinda
Diperjalanan ke pos 2
"din...kamu habis nangia ya?"tanya Tina
"iya din kamu habis nangis ya",sambung Eva
"eng...enggak kok!", bohong (nk)
"boong!", sambung Tio yang tiba tiba ada disebelah Dinda
"apaan sih lo gaje banget sih", jawab Dinda
"eleh...din...lo nggak bisa boong dari gue", ucap Tio
"sak tau deh li nyet", ucap (nk)
"lo ya nyamain gue ama monyet mana ada cogan kayak gue kaya monyet", ujar Tio yg berusaha menghibur kesendihan (nk)
"njis...banget deh", ucap (nk) sambil baby face
"sayang", ucap Ratri
"eh...pacarnya datang tuh", ucap (nk)
"enak ajah gie nggak punya pacar gue cuma nunggu hati elo buat gue!", ucap Tio
"njirr...ngimpi lo hmm....", ucap (nk) blusing
"elah....blusing neng pipinya ampek merah gitu neng, cuma di gituin aja udah blusing", goda Tio
"taik banget sih lo...", kesal (nk)
"sayang apa apaan sih inces mu ada disini nih", ujar Ratri
"gilak...ya lo...inces pala lo pea, inces gue cuma putri Dinda", ucap Tio sambil mengangkat alisnya sebelah kiri yang berhasil membuat (nk) blusing
"ahhh...udah ah gue bisa gila deket lo", ucap (nk)

^^
Dipost terakhir ini tempatnya dibalik pohon yang sangat besar dan agak seram.
"din...dinda", teriak cewek dibelakang
(nama kamu) segera berlari kearah suara dan ternyata yang berteriak adalah dika.
"apaan sih!", tanya (nk) dengan raut muka yang khawatir
"din...minuman gue habis, mana gue haus lagi", ucap Dika
"eilah...lo dik kirain apa...yaudah ini", ucap (nk) sambil mengulurkan air mineral
Saat (nama kamu) ingin kembali kedepan.
Brukk...
"dinda....", teriak Yoga

Cinta Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang