5

675 13 0
                                    

^^
Sesampainya dikelas bel masuk berbunyi Laura dan Dinda segara ikut baris dihalaman. Sesaat di halaman Dinda dibuat cemburu oleh Dava dan Maya.
"hoeeee.....jgn ngalamun ae.....masih ada gue kok!", ujar Tio yang membangunkan lamunan Dinda.
"anjir.....apa apaan sih.....kalau gue ama elo nyet ngimpi kali", ujar Dinda
"hehhh.....tuh mulut pedes amat nyet", Ujar Tio yang memanyunkan bibirnya
"tuh mulut kenapa bebe sariawan yak, sini biar aku obatin", sahut Putri
"tuh bebe nya kuatir", balas Dinda
"gila lo din gk peka banget sih, hih....gue punya pacar kayak gitu, dunia bakal berakhir kali", jawab Tio
"bebe kok malu malu kucing gitu sih", balas Putri
"ah.....udah mending gue didepan nggak ada yg ngganguin", ujar Dinda sambil berpindah tempat
"eh....din, disini aja!", rengek Tio tapi Dinda tidak peduli
^^
Sesudah apel dikelas Dinda kembali dibuat sedih, dan kali ini dia bener bener tidak kuat.
"hei...din, lo minta pajak gak, yang lain dah minta low! Kamu nggak minta", ujar Dava yang membuat Dinda terkejut
"ehhh....eng...enggak usah gue gak butuh pajak kok cukup liat kalian bahagia aja gue dah seneng", jawab Dinda yang berusaha kuat.
"ya udah deh bebe gak usah dipaksain, Dinda kan emang gitu orangnya makannya dia jones! ", sahut Maya yang meledek Dinda
"anjirrr....", sahut Dinda
"bebe jangan ledekin Dinda dong kasihankan, gue yakin Dinda akan menemukan pacar yang baik!", ucap Dava yang membela Dinda
"udah deh....mending kalian berdua pergi aja gk kasihan tuh Dinda jadi nyamuk!", ucap Laura yang tiba tiba datang dari belakang.
"brisik lo ra....", ujar Dava
"serik aja sih ra, Dindanya aja nggak papa kok!", seru Maya
"ya udah bebe ayo kita kesana", ujar Dava
Dinda dan Laura memandang kepergian Maya dan Dava yang mulai menjauh dan tidak sengaja air mata Dinda tak dapat dibendung lagi.
"din....udah ya kamu jangan nangis yak, aku bakal bantuin move on yak", ujar Laura
"iya ra..."jawab Dinda

Cinta Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang