2

1.4K 20 0
                                    

Pukul 7.00
Seperti biasanya sekolah gue tiap pagi apel dan diisi dengan hafalan ayat ayat al quran dan yel yel. Pagi ini gue berbaris dibelakang di belakangnya adalah cowok. Dan belakang gue adalah Adit.
"hei....din, tumben baris dibelakang? Mau pdkt yak? "ujar Adit
"maksud lo apa sih, gue ngak ngerty dwh! ", balasku bingung dengan perkataan Adit tadi.
"alah.....sok polos loh......", ujar Adit
"panggilan untuk Dinda Ardiliana dan Yoga Pratam untuk maju ke depan", suar yang terdengar dari sound didepan.
"hey.....din, cpt maju sana.....!!", kata seorang Tio yang berada disebelah Adit.
"iye.....iye gue denger kok", kataku sambil berlari kesumber suara
"Dinda, Yoga apakah kalian bersedia menjadi pemimpin ragu dan membawa nama baik sekolah?", tanya seorang guru yang bernama pak Hartono yang telah memimpin apel.
"bersedia...."teriakku bersama Yoga dengan lantang.
"baiklah kalau begitu, saya mohon kalian mencari anggota yang menurut kalian pantas mengikuti jambore dan segera melaporkan kepada saya"kata pak Hartono
"baiklah pak...."jawabku bersama Yoga

^^
Setelah apel
"din....Dinda.....gue mau ngomong sesuatu ama lo deh", ujar seorang cewek yang tak lain adalah Meilina cewek yang selalu menyakitinya.
"apa.....cepat gue nggak punya waktu...!", jawabku dengan hati yang sakit dengan melihat Meilina yang telah tega menfitnahnya mencuri.
"oke....oke.....gue mohon maafin gue gue emang salah ama lo, gue minta maaf, gua mau lo ngajak gue mengikuti jambore yak!"ucap Meilina dengan memohon mohon padaku.
"iya gue udah maafin lo kok, lagian gue udah niat ngajak lo karana gue yakin lo mampu ikut jambore!", jawabku
"makasih yak din", ujar Meilina

^^
Teng....teng.....teng.....
Bel pulang sekolah berbunyi tapi gue masih bel bisa pulang sebab gue harus ngedata peserta jambore yang akan mewakili sekolah gue. Keheningan ada diperpustakaan, disitu hanya ada penjaga perpustakaan, aku, Yoga, dan pak Hartono. Setelah ngedata gue pulang kerumah bersama yoga.
"din....lo suka ya ama Dava!", tanya Yoga yang tak pernah gue duga
"eng...eng...enggak kok", jawabku
"beneran", tanya Yoga sumringah.
"hemmm", jawabku

Cinta Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang