Wish ; F I V E

405 29 3
                                    

Akashi Seijuuro from Kuroko no Basket
Kiseki no sedai ©Tadatoshi Fujimaki-san
Storyline ©mine
Happy reading!
.
.
.
.

[y/n] membuka matanya tepat pukul 7 pagi saat semua masih sepi dan kaca jendelanya masih berembun. Mengingat kejadian beberapa hari lalu membuatnya menunduk, saat itu ia kembali merepotkan banyak orang. Ntah apa yang akan orang lain katakan saat ia sudah tidak ada di dunia ini.

Pagi ini bermaksud untuk melakukan pemeriksaan ulang terkait kejadian kemarin. sejujurnya [y/n] mengharapkan seseorang ada disini untuk menenangkannya berkata bahwa semua akan baik baik saja, namun jika ia membalas atau mengangkat telfon nya dia akan kembali jadi orang egois, dan ia tidak mau itu. Dia mau orang itu fokus pada masa depannya yang masih panjang.

Karena itu dia kembali sendirian dalam keheningan yang membosankan.

--

Kuroko berjalan menuju Tokyo Garden Hospital bersama Satsuki yang tersenyum senyum senang, Kuroko bahkan meminta izin pada senpainya nyaris tadi dia dibunuh oleh salah satu senpai yang merangkap pelatihnya juga itu. Namun sekarang ia bisa bernafas lega.

“dimana kamarnya?” tanya Kuroko. Satsuki menengok dan berfikir.

“Ki-chan berkata ia ada diruang VIP.” Jawab Satsuki, “apa [y/n]-chan tidak merindukan Akashi-kun ya? Bagaimana keadaannya ya?” gumam Satsuki.

“aku yakin [y/n]-san juga merindukan Akashi-kun, Momoi-san kan tau bagaimana mereka berdua.” Jelas Kuroko sambil bergerak menuju lift yang menuju ke lantai  VIP.  Mereka berada  dalam satu lift bersama seorang dokter muda yang tampak luar biasa cantik.

“kau yakin dok? Bukannya itu tidak sesuai prosedur?” tanya salah seorang suster yang menemaninya.

“aku ingin memberi nya waktu hidup lebih banyak agar dia bisa mengerti dunia yang dia tinggali.”

“tapi...”

“kalian harus tau, itu tergantung bagaimana pemeriksaan ulang hari ini. [y/n] sendiri sudah tau konsekuensinya jika tidak sesuai prosedur ia bisa mati lebih cepat dari yang di perkirakan.”

Kuroko menatap Satsuki yang mengerjap dan ia mundur menuju belakang lift sambil membekap mulutnya menahan tangis.

“dia punya waktu dua tahun sekarang, jika ini berhasil waktu hidupnya bisa sampai lima tahun” lanjut dokter itu lagi.

“memang sampai lima tahun dok, namun jika gagal kan...”

“ia bisa mati”

Tepat setelah perkataan dokter tersebut pintu yang menunjukan lantai 7 terbuka dan mereka keluar, Satsuki sempat mengintip melihat ruangan yang di datangi dokter tersebut. Dan mengerinyit. Dia mendatangi ruang ICU, [y/n] tidak berada di sana kan?

Dan pintu lift menutup, mengantarkan mereka ke lantai VIP di lantai 12

“Tetsu-kun”gumam Satsuki. Kuroko yang pandangannya kosong hanya menghela nafas panjang. Mereka  telah mencuri dengar, namun ntah siapa yang dokter itu bicarakan namun itu sungguh menyakitkan.

“mungkin ada [y/n] lain di rumah sakit ini Momoi-san.” Jawab Kuroko. Satsuki menggeleng.

“tidak mungkin ada [y/n]-chan lain dirumah sakit ini! dan dan dan...”

“itu bukan urusan kita Momoi-san, kita tidak bisa mencegah [y/n]-san memilih jalan itu. Dia pasti sangat sedih.” Potong Kuroko. Satsuki menatap Kuroko nyalang lalu menunduk sedih

[H] White Wish [Akashi X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang