Katsumi melihat kejendela, diluar hujan lebat sekali. Ia hanya berdua saja dengan kakak kembarnya. Itachi belum pulang dari tugas luar kota sementara pengasuh sudah pulang.
"Katashi-nii, aku lapar..." Keluh Katsumi sambil masih melihat kejendela. "Otou-san kapan pulang ya...." lanjutnya.
Katashi mematikan console gamenya dan berjalan menghampiri sang adik yang terlihat cemas.
"Mungkin besok, obaa-chan bilang otou-san akan bekerja sampai besok," jawab Katashi sambil mengusap lembut rambut sang adik.
"Tapi ... Aku laparnya sekarang..."
Katashi menghela napas, Ia berjalan menuju meja makan dan tak menemukan apapun, lalu membuka kulkas, semuanya makanan mentah.
"Obaa-san lupa memasak sebelum pulang." Katashi menghela napas sekali lagi.
"Katashi-nii aku lapar.. aku lapar..." Katsumi mulai merengek. Gadis kecil itu terus menarik-narik baju yang digunakan Katashi.
"Iya aku juga lapar, tapi jangan tarik-tarik bajuku dong adik!?" ucap Katashi sedikit kesal.
Katsumi terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Hwaaaaaaa!!!! Katashi-nii jahaaaattt!!!!"
Dan tamatlah sudah, Katsumi tidak akan berhenti menangis semudah itu. Alis wajah Katashi berkedut, Ia baru saja membuat sang adik menangis.
"Maafkan aku Katsumi, aku tak bermaksud membentakmu," sesal Katashi.
"Jahaaatt!!!! hwaaa!! Katsu punya kakak yang jahaatt!!" Katsumi masih saja menangis sambil berteriak.
"Sssttt... sudah jangan menangis dong, nanti tetangga kita datang," ucap Katashi.
"Tidak mau!!!! Katashi-nii jahat."
Katashi menghela napas. lagi.
Tiba-tiba mereka mendengar bel berbunyi. Buru-buru Katashi membekap mulut sang adik dengan tangan kecilnya agar dia tak bersuara.
"Diam... kita tidak boleh sembarangan menerima tamu kan kata obaa-san?"
Katsumi mengangguk.
Dengan langkah perlahan mereka bedua mendekati pintu dan senyuman dua bocah itu mengembang ketika melihat siapa yang datang berkunjung.
"Nee-chan ice cream!!!!!" Seru Katsumi dari dalam.
Pintu dibuka, senyuman hangat menyambut kedua bocah yang tadi sedang terlibat polemik itu.
"Konbanwa, apa aku mengganggu?" Hinata berdiri dihadapan mereka dengan keadaan basah kuyup.
"Hinata-nee kenapa hujan-hujanan?" tanya Katashi.
"Aku ingat, sensei sedang pergi keluar kota, dan aku merasa harus kemari membuatkan kalian makan malam, hehe sudah makan?" jelas Hinata yang diakhiri sebuah pertanyaan.
"Belum." Jawab mereka berdua serempak.
"Kalau begitu, aku akan memasak untuk kalian," ucap Hinata semangat.
.
.
"Nah, ini dia semua bahannya," Hinata telah menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak. Ada Ayam, sayur-sayuran, jamur, bumbu, susu cair, mentega, krim kental dan bahan lainnya.
Katsumi nampak bersemangat melihat semua bahan makanan dimeja. Ia sudah tak sabar lagi untuk memakan apa yang akan dimasak oleh Hinata.
"Kita akan masak apa?" Tanya Katsumi.
YOU ARE READING
Cooking with Sensei
FanfictionHinata namanya, Seorang gadis SMU kelas 3 yang sangat tidak terkenal dan selalu diremehkan disekolah. Bercita-cita menjadi seorang Chef handal. Diam-diam Hinata selalu memasak dikedai tua milik sang ayah yang nyaris gulung tikar akibat tak terurus...