Sudah sebulan Carteen menjalani hari-harinya di sekolah baru dengan teman-temannya. Sekarang sekawan sexy itu sedang ramai di grup line.
Rara B Marlyn : GAES😭😭
Rara B Marlyn : SUMPAH SIH, VANO LAGI DEKETIN CEWE ANJIR
Rara B Marlyn : PATAH HATI GUE💔Silky Meilyna : DEMI APA LO?!
Rara B Marlyn : demi cinta gue ke vano hua😩
Silky Meilyna : parah, tuh cewe menang banyak.
Rara B Marlyn : anak kelas 12 SMA Grada
Rara B Marlyn : sedih gue, masa sukanya yang tua tua gitu:(
Rara B Marlyn : kyy, lo patah hati ga?:(Silky Meilyna : lebay deh lo
Silky Meilyna : b ajaRara B Marlyn :jadi disini cuma gue yang ga rela?
Rara B Marlyn : jadi kalian gitu cuma read doang?
Rara B Marlyn : jadi kalian gitu tinggalin aku?
Rara B Marlyn : kalian tega liat aku merana?Carteen yang sedang mengeringkan rambutnya setelah mandi itu mengambil hp nya yang terliahat banyak notifikasi line. Carteen membacanya dan ternganga mengetahui bahwa Alvano sedang mendekati cewe yang lebih tinggi tingkatan dari dirinya. Carteen pun heran kepada Rara yang sangat aktif mengenai permasalahan ini. Carteen terkekeh, Rara bukan siapa-siapa bagi Alvano, tapi mengapa dia sebegitu heboh. Silky saja yang memang mengakui Alvano ganteng b aja katanya. Jari-jari Carteen pun menari-nari mengetikkan sesuatu sambil terkekeh.
Carteen Alana Wilson : gapenting
Silky Meilyna : HAHA MAMPUS LO!
Maretha Xatrie : gapenting (2)
Silky Meilyn : gapenting (3)
Rara B Marlyn : sent you sticker
Kaelyn Hanggi : gue baik ko ra, jadi gue ga bakal ngomong "gapenting" kayak yg lain, walaupun emg GAPENTING
Rara B Marlyn : BASI LO KAE
Rara B Marlyn : sent you a stickerCarteen pun hanya meng-read balasan grup terakhir sambil terkekeh dan melanjutkan mengeringkan rambutnya dan siap untuk tidur karena besok akan sekolah dan latihan.
***
Sore ini cuaca langit gelap yang menandakan akan turun hujan. Tetapi anak-anak baseball dan softball tetap melakukan latihan tetapi tidak dilapangan terbuka, materi hari ini pun hanya lempar tangkap dan batting. Setelah hujan reda, latihan pun di berhentikan dan dipersilahkan pulang, karena takutnya hujan kembali turun dan merepotkan anggota yang pulang menggunakan angkutan umum.
Disinilah Carteen sedang menunggu kakanya di halte yang janji akan menjemput Carteen setelah selesai latihan. Sudah 30 menit Carteen menunggu kakaknya tetapi dia belum memunculkan batang hidungnya. Carteen sudah mencoba menelfon kakanya itu tapi tidak ada jawaban.
Sampai ada yang menepuk pundak Carteen.Carteen pun menoleh, dan mendapati Elang yang sedang berdiri disebelahnya. "Eh, Elang. Lang gue nebeng boleh? Kakak gue lama banget anjir, lumutan dulu gue nunggu disini"
Elang terkekeh "Mampus dong, derita lo. yaudah yuk"
"Ih kurang ajar lo" Carteen memukul bahu Elang dengan kekuatan yang menurut Carteen tidak akan membuat bahu Elang memar, karena apalah pukulan wanita ketimbang pukulan pria.
"Jadi ga nih?"
"Jadi donggg" Carteen mengimut-imutkan mukanya
"Najis, kayaknya lo cocok jadi wanita penggoda teen" ucap Elang dengan tertawa terbahak, membuat Carteen mengendus kesal dan memukul bahu Elang lagi. Tetapi pada saat Elang memanggilnya dengan panggillan "teen" Carteen tertegun, karena hanya Elanglah yang memanggil Carteen dengan sebutan itu.
"Haha, bercanda-bercanda, yaudah naik. Entar lo tunjukkin jalannya"
Elang dan Carteen pun meninggalkan tempat, selama diperjalanan mereka mengobrol dengan asyik dan sekali-kali Carteen menunjukkan arah rumahnya. Sampai pandangan Carteen menemukan Alvano sedang membonceng cewe yang Carteen yakin cewe itu yang dibicarakan oleh Rara tadi malam. Carteen pun memalingkan mukanya dan kembali fokus untuk memberi tahu arah rumahnya.
"Makasi ya Lang, mau mampir dulu?" ajak Carteen
"Ga deh, gue langsung cabut ya!" ucap Elang lalu memakai helm nya dan meninggalkan halaman rumah Carteen
"Hati-hati Lang!" teriak Carteen yang masih bisa di dengar oleh Elang, membuat dia senyum-senyum sendiri, dan yakin tidurnya akan nyenyak malam ini.
Carteen mengetuk pintu dan Bi Sarah -asisten rumah tangga keluarga Wilson- membukannya.
"Loh non, pulang sama siapa?" tanya Bi Sarah
"Sama temen, Arkan ada bi?" Carteen balik bertanya
"Ada non, dikamarnya. Kemungkinan lagi tidur. Oh iya, bapak dan ibu sedang keluar kota ada pekerjaan mendadak katanya" jawab Bi Sarah
awas aja ya lo bang.
"Oh yaudah, makasih ya bi, aku keatas dulu" Carteen pun meninggalkan Bi Sarah, dan menaiki tangga menuju kamar Arkan.
byurrrrrrr
"KEBANJIRAN,KEBANJIRAN" ucap Arkan yang terbangun gelagapan karena adanya air yang disiram ke mukanya
Carteen tertawa terbahak-bahak "mampus lo! suruh siapa lo ga jemput gue" Carteen memeletkan lidahnya dan berlari menuju kamarnya. Untuk mandi dan beristirahat.
"Sialan lo, adik laknat"
Ada satu notifikasi dari line Carteen.
Elang Pratama added you by id line