7.

11 4 0
                                    

Setiap hari Elang meminta maaf terus menerus kepada Carteen, dan ya sekarang, Carteen pun sudah memaafkan dan hubungan mereka sekarang sudah baik-baik saja. Carteen juga merasa malu, hanya karena begitu saja dia sampai berlebihan. Elang juga sih, Carteen lagi dapet malah digituin, salah sendiri.

Hari ini, pada saat istirahat disekolah, Carteen dan kawannya sedang berada di kantin. Seperti biasa, jajan dan hanya untuk menggosip ria. Dan perlu kalian ketahui diantara mereka sudah ada yang memilik pacar loh, masih hangat, kemaren baru ditembak. Orangnya itu adalah Silky dengan kapten basket disekolahnya namanya Ali Zain Wiratma.

"Masih anget mah gitu, disamperin terus" ejek Rara ketika Ali telah sampai dimeja mereka

"Sirik aja lo, udah ah dadah" Ucap Ali sambi mencubit pipi gadisnya yang merengek dan berusaha untuk memukul lengan pacarnya itu.

"Udah? cuma nyubit doang? gue kapan" Rara pun mulai curhat

"Lo mah gabakal pernah kayaknya" ceplos Carteen sambil terkekeh dan diikuti oleh yang lainnya

"Sialan lo" Rara menaik turunkan hidungnya sehingga memunculkan kerutan diantara hidung dan matanya (kalian bisa bayangin kan? kalo engga, okelah skip)

"Oh iya Car, gue denger nih ya kata Ali, si ketua basket suka sama lo" Silky berbicara sambil mengaduk-aduk jus mangganya

Carteen yang sedang menyedot susu coklatnya itu langsung menatap Silky disertai kerutan di keningnya yang berarti meminta penjalasan.

"Iya, tadi malem Ali cerita ke gue. Katanya dia disuruh comblangin lo sama dia" balas Silky yang sudah memulai menyeruput jusnya dengan sedotan

"Kenapa sih, yang disukain Carteen mulu" Rara berdecik kesal dan membuat Carteen,Silky dan Maretha tertawa

"Lo nya jelek sih" ucap Carteen kemudian, walaupun Rara itu sebenenarnya manis.

"Iya, da aku mah apa atuh Car" Rara memasang muka sedih.

"Gue suka gaya lo Car" Silky senyum dan menaik turunkan kedua matanya

"Uuuu tayang Raraku" Carteen pun memeluk Rara

"Najong lo" balas Rara dan Carteen pun melepaskan pelukkannya sambil tertawa yang diikuti oleh kedua temannya

"Mayan loh Car, ketua basket loh, ganteng lagi" Martha pun mengeluarkan pendapatnya

"Jadi, ambil nih?" cengir Carteen yang selanjutnya diiringi dengan kekehan

"Caw Car" Maretha pun kembali bersuara dan tawa pun menggelegar lagi

"Udah ah, kelas yuk" ajak Carteen

"Yuk" jawab Rara

Mereka satu persatu meninggalkan tempat dan berjalan menuju kelas masing-masing, dan berpisah dilantai 2, Carteen dan Rara berbelok ke sebelah kiri dan Maretha dan Silky ke arah kanan.

Di dalam kelas belum ada guru yang mengisi kbm, Rara dan Carteen pun menyibukkan diri dengan membaca novelnya masing-masing. Dan tiba-tiba saja Rara bertanya, dan dia pun tidak tahu mengapa dirinya bertanya seperti ini.

"Eh Car, kalo yang namanya Faro sama Anggi tuh di novel apa sih kok gue lupa?" tanya Rara dengan raut wajah berpikir keras

"Hah, emang ada? apaan?" Carteen pun membalas dengan raut berpikir keras

Ya, mereka memang sering seperti itu. Mengingat-ngingat nama novel yang telah dibaca, dan jika mereka lupa dan mereka sedang flashback mengenang cerita di novel itu, maka salah satu dari mereka pasti akan bertanya. Pertanyaan itu, kadang berujung dengan perdebatan disertai jitakan di kepala dan juga tawa.

"Ada bego, yang di wattpad, yang ceritanya cowonya badboy gitu, yang malah berantem terus, eh tau taunya dijodohin"

"Apa sih Raaa"

"Ih begoo" ucap Rara dengan gemas sambil menjitak kepala Carteen

"Sakit bego, Oh iyaiya inget" jawab Carteen dan membalas jitakan Rara

"Dih, bukan Anggi bego tapi Maura yang judulnya fall in love kan?" lanjut Carteen

"Apasih Car, Anggi bego" Rara tidak mau kalah

"Dih emang fall in love judulnya? perasaan bukan" elak Rara

"Au ah gelap, yang penting udah tau akhirnya bahagia dah selesai" balas Carteen gemas karena dia juga lupa dengan itu

"Udah ah gue mau lanjut novelnya, kan tadi sampe mana gue lupa, lo sih ganggu"

"Yee, kan gue cuma nanya" balas Rara dengan kekehan

Maka mereka pun melanjutkan kegiatannya masing-masing.
Dan lagi-lagi, Rara mengganggu Carteen.

"Car, Car"

"Apaan?" sahut Carteen yang enggan untuk menoleh kesahabatnya itu karena sedang asik dengan wattpadnya

"Judulnya tuh perfect, cowonya Faro dam cewenya Kana" jelas Rara sambil tertawa

"Lah? salah semua tebakkan kita, yang bener Faro nya doang" Carteen pun jadi menoleh ke arah Rara dan tertawa bersama.

Setelah itu pada saat mereka ingin melanjutkan novelnya, tiba-tiba saja guru matematika masuk dan artinya akan melaksanakan kbm.

"Ah males" decak Carteen sambil menyimpan ponsel dan mempersiapkan buku matematika

"Sama" balas Rara yang juga melakukan hal yang sama dengan Carteen

***

Beli istirahat kedua pun berbunyi, para siswa bergegas ke masjid sekolah untuk melaksanakan ibadah sholat duhur, begitu pun dengan Carteen dan kawan-kawan.

Setelah selesai solat, Carteen dkk menuju ke kelas Carteen untuk, ya biasa cewe kumpul-kumpul. Mereka pun duduk di kursi yang berada di depan kelas Carteen, tetapi Carteen enggan untuk bergabung dan memilih untuk melihat keadaan lapangan yang sedang banyak anak yang beraktivitas. Dari kelas Carteen dilantai dua dan dibawah itu adalah lapangan badminton. Carteen melihat Alvano bersama kawan-kawannya bersiap akan bermain baseball salah satunya melakukan lempar-tangkap. Alvano pada saat itu sedang menjadi cathcer, menerima bola dari Reza.
For your information, Reza sang pitcher ganteng loh!
(cathcer : yang menangkap bola dari pitcher untuk dipukul oleh better. Posisinya seperti orang jongkok gitu. Jika ingin jelas cek google)

Carteen pun entah mengapa memerhatikan Alvano dari tempat ia berdiri. Dan tiba-tiba saja Carteen mengucapkan sesuatu

Carteen menoleh kearah sahabatnya "Eh gue suka sama orang"

Rara,Silky dan Maretha yang merasa dipandang pun ikut menoleh ke arah Carteen

"Hah?" ketiganya berucap secara bersama-sama

"Sama siapa?" Rara pun yang menanyakan hal itu, yang dipastikan ada dipikiran kedua temannya yang lain

Carteen pun mendekat dan duduk di sebalah Rara dan menyarankan untuk mereka semua mendekat

"Alvano"

Can i?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin