12.

4 1 0
                                    

Di minggu pagi yang cerah ini, Carteen bangun dengan muka bantalnya. Hari ini dirinya kedatangan tamu bulanan. Lagi dan lagi perutnya itu dilanda sakit. Carteen memang pernah seperti ini tapi tidak selalu.

Ia pun bergegas ke kamar mandi dan menjalankan ritualnya pada saat itu kedatangan Arkan, Carteen tidak memperdulikan arkan ia langsung saja masuk kamar mandi karena mulas. Arkan pun membalikan tubuhnya lagi untuk keluar dari kamar Carteen saat tahu adiknya itu akan mandi.

5menit...

10menit...

15menit....

30menit....

45menit....

"Ah kenapa masih mulas banget bego!" Gerutu Carteen sambil meremas perutnya.

"CAR LO UDAH BELUM SIH MANDINYA?! LO PINGSAN YA WOY!"

Teriakan Arkan di depan pintu kamar mandi seketika memecahkan gedang telinga Carteen, beserta ketukkan pintu yang kelewat keras, mungkin lebih tepatnya menggedor pintu.

"GUE DOBRAK JUGA NIH PINTU CAR!"

Mata Carteen membulat sempurna saat kata-kata itu terlontar dari mulut kakaknya itu.

"EH GILA LO BANG! GUE MASIH MULAS! INI LAGI DAPET! UDAH SANA MENYINGKIRLAH DARI DEPAN PINTU KAMAR MANDI GUE!"

"NENEK PMS!" ejek Arkan

Carteen tidak mau kalah "KAKEK IDIOT!"

Setelah Carteen menyelesaikan semuanya, ia turun masih dengan tangan yang meremas bagian pinggangnya menuju ruang makan yang sudah ada Bunda, Papah dan Arkan  untuk sarapan pagi.

Bunda yang pertama melihat kehadiran Carteen, menaikkan satu alisnya.

"PMS Car? Sakit lagi?"

Mendengar Bundanya berbicara seperti itu, Arkan dan Papah menoleh ke Bunda dan mengikuti arah pandangan Bunda.

Carteen terkulai lemas  menganggukan kepalanya duduk di kursi makan disamping Arkan.

"Dudududu ciannya adikku ini" Arkan mengelus punak kepala Carteen

"Ah diem ah bang!" Carteen garang menyingkirkan tangan Arkan dari kepalanya

"Galak!"

"Nih minum air angetnya" Bunda menyodorkan air hangat kepada Carteen dan langsung di teguk habis olehnya.

"Makan dulu Car, katanya kamu ada main softball kan? Jam berapa?" tanya Bunda

Carteen mengangguk "Jam 8 bun"

"Gimana masih sakit perutnya?"

Carteen menggeleng dan tersenyum bahagia "Udah engga"

"Yaudah, siap-siap gih"

"Siap Buda"

Carteen berlari kecil-kecil menuju tangganya. Tiba-tiba saja ada suara galak entah dari dunia mana di samping Carteen.

"Cepet! ga pake lama! kalo lama gue tinggal"

Carteen tidak menoleh, ia sudah pasti tau siapa pemilik suara dunia lain itu. Ia mengendus melanjutkan jalannya "IYA BAWEL!"

***

Panas terik matahari yang sangat menyengat kulit kini harus dihadapi Carteen. Ditengah lapangan itu Carteen akan memulai pertandingan kecil-kecilan antara SMA nya dan SMA Hiris.

Carteen dan anggota softball yang lainnya sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi panas matahari. Ya, bukan menghadapi lawan melainkan menghadapi panas matahari yang akan membakar kulitnya selama dua jam disana. Maka dari itu mereka sedang menggunakan sunblock. Mereka juga menutup badannya serapat mungkin, menggunakan manset, kaos kaki panjang, topi dan lain lain.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Dec 20, 2016 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Can i?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin