chapter 5

1.2K 78 3
                                    

Disclaimer:
Naruto - Masashi Kishimoto
Story: bella
Warning: Typo, Ooc, genderbander,Etc.
Pair: SasufemNaru
Rate: T

V
V
V
V

Chapter 5

Naruto pov

"

eh?"
Krik krik krik

Sial! Aku malu sekali sekarang dan sepertinya tadi aku dengar suara jangkrik.

"ehmmm.....hehehe sepertinya aku salah paham, ttebayo." uhhhh sial...aku hanya bisa tertawa canggung di hadapan Sasuke dan perempuan berambut merah dan berkacamata itu.

"kau... Yang ikut pesta ulang tahun kakek Sasuke?" apa-apaan seringaian centilnya itu, rasanya aku ingin sekali menebas kepalanya dengan arit ini.

Tunggu!!!!

Ohhh..... Pesta lima tahun yang lalu! Jadi, dia salah satu gadis yang dikumpulkan Kakek Sasuke sebagai calon cucu menantunya.

"kau! Kenapa disini?" seenaknya saja dia menunjuk orang seperti itu. Dasar, orang kaya!!!

"kenapa kau bertanya seperti itu?"

"ingat ini! Pesta maupun sekolah ini, bukan tempat yang pantas kau kunjungi."

Kenapa? Kenapa semua orang kaya selalu merendahkan orang biasa. Apa aku tidak pantas disini? Apakah aku hanya mempermalukan Sasuke saja?

"hiks..hiks..hiks.. Meski aku bukan orang kaya, aku harus tetap berjuangkan..hiks.. Karena aku mau ketemu dia." aku menunjuk sasuke, dan dapat ku lihat sasuke kaget dengat kata-kataku barusan. aku benar-benar tidak dapat menahan tangisanku lagi, aku menangis mengeluarkan semua yang kurasakan sekarang. Karena, aku disini memang ingin bertemu dan ingin selalu bersama Sasuke.

"oh...begitu. Perempuan jalang seperti kau berdiri di balik pintu sekolah yang tertutup. Lalu berpikir, oh ini sekolah bagus! Sekolah Sasuke bagus... Sama sekali tak bagus!hahahaha." dapat ku lihat perempuan itu tertawa begitu senang saat mengatai aku.

"cukup karin! Lagipula, sekolah ini dibuat dengan menghabiskan banyak uang. Sekolah elit yang hanya mau menerima orang kaya. Aku tak pernah ingat sekolah ini pernah membuka pintu untuk orang miskin seperti kau!" aku benar-benar kaget dengan apa yang Sasuke katakan barusan. Sehina itukah diriku dimata Sasuke. Sampai ia menghinaku seperti itu di depan orang lain. Aku masih ingat dengan kata-katanya, dia pernah berkata bahwa aku adalah gadis yang paling tak ingin dia lihat, di dunia ini.

"tapi... Dia malah seenaknya buka pintu. Bisa menembus ujian masuk yang super sulit... Dilakukan dengan kekuatannya sendiri" ehhhh! Aku tidak salah dengar bukan. Sasuke membelaku. Aku kira dia membenciku fiuhhhh ternyata tidak.

"ayo jalan, naru dobe." Sasuke langsung menarik tanganku dan berlalu pergi meninggalkan Gadis berambut merah yang sedang berteriak memanggil nama Sasuke .

"dibandingkan Gadis yang tak berkeringat dan ke mana-mana naik mobil mahal, kau yang mati-matian berlalri dengan tenaga sendiri.. Kurasa jauh lebih baik."

Kami berdua berjalan bersama dan Sasuke sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya yang besar dan hangat.

"kalau begini, dia tak akan datang lagi. Memanh butuh kelas rendah untuk menampar cewek keras kepala seperti dia." huffftttt lagi-lagi dia memanfaatkanku lagi.

"hei kenapa kaki mu berdarah?" Sasuke melirik kakiku yang berdarah.

"eh! Oh ini, aku buru-buru jadi jatuh deh tadi di perjalanan."

My Rival, My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang