DALAM TAHAP EDITING UNTUK RILIS EBOOK. AKAN DIRILIS DALAM JANGKA WAKTU DEKAT!
Hi semuanya!
Terima kasih udah mampir dan mau baca cerita baruku. Sebelum aku lanjut ke cerita, boleh dong ya aku minta kalian untuk vote alias tekan bintangnya. Mulai sekarang, aku akan minta vote sebelum aku release bab lanjutan. Aku gak minta bayaran kok ke kalian, bahkan aku gak jadiin ceritaku paid story. Bagi yang bilang atau cap aku "pengemis vote", sekali lagi aku tegaskan bahwa aku gak minta sepeser pun uang dari kalian untuk ceritaku.
Akhir kata, please enjoy my story.
natsukibenibara
Ollivia tidak pernah mengira dia akan bertemu dengan Karen Megume, seorang arsitek wanita yang terkenal dan sangat eksentrik. Dia telah menelurkan banyak karya arsitektur terkenal. Selain arsitek, Karen juga seorang seniman dan hobinya adalah bermain game dan mengamati luar angkasa. Usianya masih muda, masih dua puluh tujuh, beda hampir tujuh tahun lebih muda dari Ollivia.
Semua orang tahu bahwa Karen Megumi merupakan penyuka sesama jenis. Dia sering terlihat bersama seorang wanita yang digosipkan sebagai kekasihnya. Dan di sinilah sekarang Ollivia berada, di ruang tamu di studio milik Karen. Studio yang terletak di daerah elit Jakarta, dengan bangunan dua tingkat dan bertema industrial. Berbagai lukisan dan patung hasil karya Karen ditampilkan di penjuru studio itu. Tampak benerapa anak muda, yang Ollivia pastikan adalah para arsitek muda yang bekerja untuk Karen, tengah berjalan sibuk ke sana ke mari, sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka berpakaian sangat santai.
"Ibu Ollivia, silakan. Karen sedang berada di ruangan kerjanya," seorang perempuan muda menghampiri Ollivia, yang ketika Ollivia datang tadi memperkenalkan diri bernama Rista, sekretaris dari Karen. Ollivia mengikuti Rista, berjalan menuju tangga yang dirancang artistik berbahan plat baja dan kayu, menuju ke lantai dua.
Mereka lalu berjalan menuju ujung kiri lorong, tempat dimana sebuah tembok besar berlapis papan kayu. Rista mengetuk tembok itu lalu mendorongnya. Ollivia terpana melihatnya. Sebuah pintu rahasia yang tersembunyi secara sempurna akan membuat siapa pun tidak akan menyangka bahwa terdapat ruangan di balik tembok itu. Terdengar suara alunan lagu jazz memenuhi ruangan, dan ketika Ollivia melangkahkan kakinya ke dalam ruangan itu, tampak seseorang sedang menuliskan deretan rumus di sebuah papan tulis yang terbuat dari kaca.
Ruangan itu sangat amat besar. Sebuah meja dengan kertas-kertas berserakan di atasnya menjadi pusat ruangan itu. Sisi kanan ruangan itu ditutupi oleh rak buku yang menjulang hingga langit-langit yang penuh dengan beraneka macam buku. "Karen, Ibu Ollivia udah datang," sapa Rista, lalu berjalan keluar dari ruangan dan menutup pintu ruang kerja Karen. Ollivia menunggu dengan sabar. Hello, kakiku pegel nih Mbak! Tampak Karen masih serius dengan rumusnya, lalu dia berdiri tegak dan mundur dua langkah, tetap memperhatikan papan tulisnya. "Kalau gaya levitasi bisa diakali, berarti gak seharusnya ini begini," terdengar gumaman serak dari Karen, lalu dia menghapus sebuah rumus. "Ya Ollivia, silakan dimulai. Saya akan ngerti kok," kata Karen sambil menuliskan rumus lain, membuat Ollivia terkejut.
"Karen-san, kedatangan saya ke sini-," ucapan Ollivia langsung diserobot pleh Karen. "Pertama, saya orang Indonesia, jadi gak usah pakai embel-embel san. Kedua, saya mau tetap bayaran yang awal," kata Karen, lalu membalikkan tubuhnya. Ollivia sudah mempersiapkan diri untuk melihat Karen secara langsung, namun tetap saja gagal.
Karen Megume sangat mempesona. Tubuhnya langsing dan sangat tinggi, memakai Henley shirt lengan panjang warna putih yang lengannya ditarik hingga setengah lengan dan celana jeans skinny bersepatu ankle boots kulit. Terlihat jelas tato yang memenuhi kedua lengan Karen.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Coffee Decaf
RomanceE-BOOK SUDAH TERSEDIA DAN DAPAT DIPESAN MELALUI DM INSTAGRAM @NATSUKIBENIBARA ALL RIGHTS RESERVED. DILARANG COPY DAN/JIPLAK CERITA AKU. BARANGSIAPA YANG MENJIPLAK, AKAN DIKENAKAN PASAL PEMBAJAKAN HAK CIPTA. Attention/Perhatian: Ini kisah lesbian. K...