#1 Boyz with fun

7.2K 429 6
                                    


Siapa yang tidak mengenal Park Jimin?

Hampir seantero sekolah mengetahui dirinya. Namja berpenampilan manis berpipi chubby yang  memiliki sifat tegas― sedikit tsundere dan juga baik hati membuat semua orang gemas hanya dengan menatapnya.

Meski begitu, dirinya sendiri malah sering tidak sadar dijadikan pusat perhatian― karena ia yakin jika dirinya hanya orang yang biasa-biasa saja.

Teman-teman sekelas Jimin diam-diam bersifat protective padanya. Kenapa? Karena sekolah mereka sebenarnya bukan tipikal sekolah yang memiliki murid berkelakuan 'baik'.

Pemalakan, pemerkosaan, pembullyan atau pun murid yang merokok di lingkungan sekolah sudah menjadi hal yang sering terlihat. Mereka tidak ingin Jimin, malaikat 'mereka' ternodai oleh hal buruk semacam itu.

.
.
.

Diam bukan berarti tidak memperhatikan.”

.
.
.

Sudah tiga hari ini Jimin terlihat murung dan lemas. Hal itu tentu saja mengundang kekhawatiran teman-temannya.

"Jimin-ah? Apa terjadi sesuatu?"

Yang ditanya menoleh dan menggeleng disertai senyuman tipis diwajahnya.

"Tidak ada. Memangnya kenapa?"

"Kau terlihat murung akhir-akhir ini. Apa kau baik-baik saja?”

Jimin mengangguk. "Um. Aku Baik. Jangan khawatir."

Percakapan itu selalu terulang setiap kali ada yang menanyakan keadaan Jimin.

Hoseok, selaku teman masa kecilnya hapal betul jika Jimin sedang dirundung kesedihan karena baru saja berpisah dengan orang yang ia sukai. Maka dari itu, ia berencana menghibur sahabatnya dengan mengundang Jimin yang tinggal sendirian ke rumahnya. Tentu ia juga tidak lupa untuk mengajak Namjin couple.

Triing. Triiing. Triiing.

Bel pulang baru saja berbunyi. Jimin memasukkan semua bukunya dengan enggan dan tidak bersemangat. Ia masih sedih karena kepindahan Taehyung― orang yang disukainya tiga hari lalu.

Menghela napas. Bibirnya sama sekali tidak membentuk senyuman hangat seperti biasanya.

"Jimin-ah!"

Suara Hoseok membuat Jimin sontak menoleh. "Nde...? Ada apa?"

"Apa kau senggang setelah ini?"

Jimin mengangguk pelan.

"Bagus! Orang tuaku sedang pergi beberapa hari. Ayo berkunjung ke rumahku~!"

"Berkunjung?" Ulang Jimin.

Kali ini giliran Hoseok yang mengangguk antusias. "Benar~ Aku juga mengajak Namjoon dan Seokjin!"

Jimin terdiam sebentar, perlahan senyuman mengembang diwajahnya. Ia lantas mengangguk lagi. "Baiklah. Kajja!"

.
.
.
.

Save me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang