#2 First Love

4.9K 390 28
                                    


Hoseok mendapati Jimin yang sedang tidur di sofa dengan baju sedikit tersingkap kala dirinya selesai melakukan ritual membersihkan diri. Memperlihatkan kulit putih Jimin yang mulus dan belum terjamah siapa pun.

Dasar, padahal baru saja ia menuntaskan hasrat terlarangnya barusan.

'Jim.. Kalau kau begini, bagaimana bisa aku menahan diriku terus-menerus?' Batin Hoseok saat melihat Jimin yang terbaring tanpa pertahanan.

Menghela napas, Hoseok pun mematikan TV dan lantas menyelipkan tangannya dibelakang kepala Jimin dan juga lututnya; menggendong si manis itu dengan gaya bridal untuk dipindahkan ke kamar.

Bruk

Jimin pun mendarat di kasur empuk dengan selamat. Ia sedikit menggeliat, lalu bergerak perlahan; meringkuk di kasur.

'T.. Tae... Ung―' Ia mengigaukan nama yang membuat Hoseok mendadak merasakan tusukan di hatinya yang berdenyut sakit.

"......." Perlahan, lelaki periang itu berdiri dengan lututnya, lalu mengulurkan tangan dan mengusap lembut kepala Jimin.

Hoseok's PoV

'Baru saja tadi kulihat wajah tidurmu yang damai, tapi sekarang apa yang kulihat? Wajahmu yang gelisah saat memanggil namanya, Jim.'

Tanganku masih mengusap kepalanya. Mataku juga tidak lepas memandangi wajahnya yang kini berangsur bereskpresi damai dan tenang kembali.

"Jimin.. Apa kau tahu jika aku menaruh rasa padamu?" Aku berucap pelan, takut membangunkannya.

Perasaan lebih dari sekedar teman.

"Tapi jangan khawatir. Aku tidak akan mengungkapkannya." Lanjutku sambil tersenyum. Tanganku ganti mengusap pipinya lembut.

"...Karena aku tahu, jika aku sudah mendapatkan tempat di hatimu yang tidak akan tergantikan oleh siapa pun."

Aku mendekatkan wajahku padanya.

"Dan tempat itu adalah... teman terbaik 'kan?"

Cup

Kumohon, jangan terbangun. Jangan terbangun saat aku mencium bibir manismu seperti ini.

Mianhae, Jiminie.

Kujauhkan wajahku lagi. Kembali menatapnya yang masih tertidur. Syukurlah.

"I'm your Hope~ I'm your angel~ Aku akan selalu ada di sisimu. Kebahagianmu berarti kebahagianku juga. Aku sayang padamu, Jimin."

Kuusap sekali lagi pipi gembul Jimin dengan lembut. Setelahnya, aku pun berdiri. Kulangkahkan kakiku ke luar kamar, menuju sofa ruang tamu. Kubaringkan badanku di sana. Tiba-tiba aku teringat kejadian itu. Kejadian tiga hari yang lalu yang membuat sahabatku― Jimin murung.
"Kim Taehyung. Awas saja kalau kau membuat Jimin menangis lagi.." Bergumam. Malas memikirkan hal itu lagi, aku pun lantas menutup kedua kelopak mataku dan mencoba untuk tidur.

Hoseok's PoV End

Tiga hari yang lalu..

Save me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang