I know now

4.6K 314 22
                                    

Hai...?!! Shikyo datang kembali!

Moga suka dengan cerita ini?! Amin.

Happy read... ^^

.

.

Disclaimer: Naruto belong Masashi Kishimoto-sensei(Shikyo cuma ngontrak gratis saja hahay)

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Gendre: sad, hurt, comfort, romance(maybe), family, friendship

Warning: gender bender, OOC, OC, typo dimana-mana, aneh, abal, gaje, ancur, gaje, dll

DILARANG MENGCOPPAS SEBAGIAN ATAU SELURUH CERITA INI ATAU CERITA SHIKYO YANG LAIN!!!

.

.

The Way I Love you
By: Shikyo-chan

.

.

Naruto pov

Aku melihatanya disana, dia tengah bercumu mesra dengan seorang yang sangat aku tau siapa gadis itu. Ya.. dia tunanganku, dan kini tengah bermesraan dengan seorang cover girl disekolahku, melihat pemandangan dihadapanku kini, membuat hatiku teriris. Sungguh hatiku sakit melihatnya, namun apa ada aku tak dapat berbuat apa pun, bahkan aku tidak dapat berlari agar tidak melihat hal ini, jangankan mencoba berjalan menjauh, bernafas saja terasa sulit bagiku serasa udara disekitarku terasa mencekik.

Aku sakit dan terluka melihatnya, namun, tiada yang dapat aku lakukan. Aku tak dapat berbuat apa-apa, selain berdiam diri dan berdo'a dalam hati, agar mereka tidak menyadari kehadiranku ditempat ini.

.

.

Naruto pov end

.

.

Malam ini adalah Malam festifal Hanabi, semua orang merasa gembira dengan datangnya festival ini, namun kalau kita lihat dan perhatikan lebih dekat, di dalam kerumunan orang-orang tang tengah berlalu lalang. Ada seorang gadis yang tampak tak bersemangat, kalau diamati dari dekat gadis itu sangatlah menawan dan manis. Dengan ramput pirang keemasan panjang sepinggang yang ia biarkan tergerai sempurna, dan hanya sebuah jepitan berbentuk bunga sakura sepagai hiasannya.

Ia mengenakan yukata orange dengan obi hitam, memiliki kulit putih, dan memiliki mata indah berwarna blue safir. Namun, mata indah itu kini kian meredup karena begitu banyaknya luka yang tersimpan dibalik wajah yang selalu nampak ceria itu.

Bola mata indah itu kini tengah menitihkan kembali kristal-kristal sebening kaca, ia kembali menangis, entah menangis yang keberapa kalinya. Ya... ia kembali menangis karena melihat kejadian yang amat sangat menyakitkan dan melukai hatinya yang telah terkoyak dan kini lebih menganga dibuatnya.

Ia berjalan tak tentu arah, tidak sedikit yang tidak tertabrak olehnya namun gadis itu tidak serta merta berhenti untuk minta maaf pada orang-orang yang telah ditabrak olehnya, Naruto, nama gadis itu. Tepatnya Namikaze Naruto, putri kedua dari dua bersaudara, putri seorang pengusaha sukses pemilik Namikaze Corp. Dan tunangan dari putra bungsu pengusaha sukses lainya, putra pemilik Uchiha Corp, tapi hal itu tidaklah membuat Naruto besar kepala karenanya.

Naruto bejalan tak tentu arah, dia terus berjalan hingga kakinya sakit, akan tetapi rasa sakit dikakinya tidaklah sebanding Dengan sakit yang kini tambah meradang dihatinya. Naruto terus berjalan tanpa melihat sekitarnya, tau-tau dirinya kini telah duduk dibangku taman kota, keadaan taman kini sangat sunyi dikarenakan banyak warga yang berada dikuil merayakan festival hanabi.

Naruto menundukan wajahnya, bulir-bulir kristal bening itu kembali menetes membasahi wajah ayu itu, bahkan kini lebih deras lagi. "Hiks..hiks.." Sesekali terdengar suara sesegukan itu lolos dan dari bibir mungilnya. "Pantas saja... pantas saja... Pantas kau selalu seperti itu padaku.. ahaaaaa....!!" Tangisannya kini pecah. "Pantas..ka-muh...ti-dak mau...men-nerima..kehadiran-kuh..!!" Katanya dengan sesegukan.

.

.

.

Malam kian larut dan kini Naruto telah berada dikediamannya, kini ia berada dikamarnya yang bernuansa orange dan biru itu. Kamar itu kini gelap hanya cahaya rembulan yang menjadi penerangnya, cahaya itu masuk melalui jendela kamar yang tirainya sengaja dibuka oleh Naruto.

Kini gadis itu tengah duduk dilantai dengan bersandar pada tepi tempat tidurnya, walau kini jam telah menunjukan lewat tengah malam, tapi entah mengapa matanya enggan untuk mengistirahatkan matanya barang sejenak. Ia tengah menikmati pemandangan langit malam yang penuh dengan bintang-bintang dan rembulan yang menemaninya malam ini, Naruto sangat suka dengan langit malam, karena mengingatkannya pada seseorang. Ya... seseorang yang sangat dicintai dan dipujanya dengan seluruh jiwa dan raganya, bahkan dengan senang hati Naruto akan menyerahkan nyawanya bila orang itu memintanya, karena Naruto sangat mencintainya, mencintainya hingga dadanya merasa sesak bahkan untuk bernafas terasa sakit.

Miris... karena orang yang dicintainya lah yang selama ini menorehkan luka dihatinya, hingga mati rasa. "Pantas, pantaslah selama ini kamu sangat membenciku. Tapi entah mengapa hatiku enggan mengakuinya, pantaslah Suke selama ini kamu memintaku menjauh dari kehidupanmu selamanya" gumam Naruto pada diri sendiri. Dengan air mata yang senantiasa selalu mengalir dari mata yang semakin kehilangan cahayanya itu, ia meringis mengingat bahwa pemuda itu bukan memintanya melaikan memerintahkannya untuk menjauhi kehidupan sang pemuda.

Naruto memeluk kedua kakinya yang ditekuk, dan menjatuhkan kepalanya keatas lututnya. Tangisannya kembali pecah malam itu, entah telah berapa banyak air mata yang ia tumpahkan akhir-akhir ini, karena sosok pemuda yang dikagumi dan dicintainya meski sang pemuda hanya membalasnya dengan hanya bisa memberikan luka untuknya.

Sanggupkah dirinya....?

Bagaimanakah nasibnya kelak.....?

.

.

.

TBC

.

.

.

Bagaimana-bagaimana? Ancurkah?

Hehehe maaf percakapannya minim banget?!

Tinggalkan jejak please.....?

#Love_hug_Shikyo_chan

The Way I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang