M.L.L BAB IV

9.7K 713 1
                                    

"Dia seorang manusia," gumamnya tapi terdengar jelas oleh mereka yang ada di sana.

"Manusia?!"

Will tidak berani mengangkat kepalanya. Will tidak bisa membayangkan ekspresi terkejut keluarganya terutama ibunya.

Will tetap menundukkan kepalanya.

"Kenapa bisa matemu seorang manusia?" Tanya ibunya. Semuanya tercengang mendengar pertanyaan Yuami.

"Mom!" Teriak Alvia.

Will menatap ibunya dengan kesal. Bagaimana bisa ibunya bertanya seperti itu.

"Aku tidak tahu. Kenapa Mom bertanya seperti itu padaku? Kenapa Mom tidak bertanya saja pada Moon Goddes," ucap Will sebal.

"Kau pasti salah, Will. Tidak mungkin matemu seorang manusia. Keturunan kita belum pernah memiliki mate seorang manusia," ucap ibunya yang masih tidak percaya pada ucapannya.

"Tanyakan saja pada Moon Goddes. Dia yang memberiku mate seorang manusia," ucap Will datar.

"Kau yakin, Will?" Tanya ayahnya.

"Sangat yakin, Dad. Kenapa kalian malah tidak mempercayaiku," gerutu Will.

"Kau harus mencarinya dengan benar, Will. Mungkin saja kau salah," ucap ibunya tak mau kalah.

"Tidak, Mom. Aku tidak salah," jawab Will yakin.

"Will, dengarkan Mom..." ucapan Yuami terhenti.

Ponsel Will tiba-tiba berbunyi. Will mengangkat tangannya pada ibunya, menyuruh untuk menunggu sebentar.

"Ada ada, Mr. Glover?" Tanya Will.

"Aku rasa Anda harus melihat ini, Sir," ucap Glover gugup.

"Baik. Aku akan segera tiba di sana." Will memutuskan panggilan telponnya. Will memandang keluarganya.

"Aku akan pergi," ucap Will.

"Will, ini belum selesai," tegas ibunya.

"Aku akan kembali, Mom. Tenang saja."

"Kau harus mendengarkan perkataan, Mom."

Will berpaling pada Alden. "Jaga Pack. Aku akan ke kantor. Sepertinya ada masalah," ucap Will.

"Apa masalahnya serius, Alpha?" Tanya Alden.

"Tidak. Hanya saja, Mr. Glover ingin menunjukkan sesuatu," jawab Will.

"Kau jaga Pack dan suruh anggota kita berjaga-jaga di daerah perbatasan," perintah Will.

"Baik, Alpha."

Will mengangguk dan segera berangkat ke kantor. Dia sedikit khawatir karena mendengar suara Glover seperti orang ketakutan.

Will tidak tahu apa yang terjadi, tapi Glover memberinya sebuah alamat. Sepertinya alamat sebuah rumah.

Will sampai di sebuah gedung tapi keadaan di sana sangat ramai. Will melihat Glover dan menghampirinya.

"Mr. Glover," sapa Will.

"Sir," sapanya. Dia berjabat tangan dengan Will.

"Apa yang terjadi? Kenapa ramai sekali?" Tanya Will penasaran.

"Kemarilah." Glover mengajak ke tempat yang teduh dan agak jauh dari keramaian tersebut.

"Ada apa?" Will bertanya lagi.

My Lovely LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang