M.L.L BAB I

7.4K 438 2
                                    

Suasana di meja makan tersebut sangat tenang. Hanya terdengar dentingan sendok dan piring. Tidak ada yang berbicara. Mereka hanya menikmati masakan yang di sajikan.

"Aku selesai," ucapnya.

"Kau mau kemana, Wil?" Tanya ibunya.

"Aku akan ke kantor. Ada yang harus kuperiksa. Kemarin aku mendapat laporan dari orang kepercayaanku," jawab Will.

"Jangan hanya memikirkan pekerjaan. Kau juga harus memikirkan masa depanmu," oceh ibunya.

"Mom," tegurnya.

"Biarkan saja dia," ucap ayahnya.

"Mom benar, 'kan? Kau harus memikirkan masa depanmu," tambah ibunya.

"Itu benar, Alpha. Alpha harus segera menemukan Luna," ucap Alden, Betanya sekaligus mate Alvia, adiknya.

"Iya, kak. Bahkan kau akan segera mendapat keponakan,"

"Aku pasti akan menemukannya. Tapi tidak sekarang. Aku harus mengurus beberapa masalah," ucapnya.

"Masalah tidak akan pernah selesai, Will," sanggah ibunya.

"Lwbih baik kau berangkat ke kantor," ucap ayahnya.

Dia berdiri. "Selamat untuk kalian berdua," ucapnya.

Will segera meninggalkan meja makan tersebut. Dia tidak menghiraukan suara ibunya yang berteriak memanggil namanya.

"Kau selalu memanjakannya," geruru ibunya pada ayahnya.

"Biarkan dia menentukan hidupnya," bela ayahnya.

Alvia dan Alden hanya tersenyum menyaksikan pertengkaran mereka berdua.

Will tidak mau memikirkan masalah mate sekarang. Dia harus fokus pada perusahaannya karena saat ini perusahaannnya dilanda masalah.

Will tidak ingin menganggap remeh masalah ini karena masalah ini sangat serius. Perusahaannya mengalami kerugian karena ada karyawan yang menghianatinya.

Will segera masuk keruangan setelah sampai di kantor. Dia memanggil orang kepercayaannya.

Tok! Tok!

"Masuk," laungnya.

Dia mempersilakan tamunya duduk.

"Bagaimana perkembangannya, Mr. Glover?" Tanya Will.

"Saya tidak begitu yakin, Mr. Willson, tapi ini sangat serius," ucap Mr. Glover gugup.

"Ceritakan," ucapnya datar.

"Saya curiga pada beberapa pekerja yang kita rekrut pada bulan Mei kemarin. Masalah ini timbul setelah mereka bergabung di perusahaan kita," jelasnya Mr. Glover menundukkan kepalanya. Dia tidak berani menatap atasannya.

"Kau yakin?" Tanya Will penuh selidik.

"Ya, Mr. Willson. Masalah ini tidak pernah timbul sebelumnya."

"Aku percaya padamu, Mr. Glover. Aku harap kau tidak mengecewakanku. Berikan data pegawai baru itu padaku."

"Baik, Mr. Willson. Aku akan mengambilnya di ruanganku."

"Cepatlah. Aku akan menyelesaikan masalah ini. Kau urus masalah yang lain."

"Baik, Tuan. Saya akan mengambil filenya." Glover segera keluar dari ruangan Will. Dia mengambil data karyawan baru tersebut di ruangannya.

Will bersandar di kursinya. Dia memicit pelipisnya perlahan. Will memejamkan matanya. Dia sedikit pusing dengan masalah di kantornya. Sepertinya dia butuh istirahat.

My Lovely LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang