Pukul 7 malam,aku sudah siap siap karena sebentar lagi bhima mau jemput untuk pergi nonton
Tiiiiiit...tittttt....
Itu pasti suara klakson mobil bhima,aku segera berpamitan kepada bunda dan ayah,dan kebetulan bang yudra lagi gak dirumah,jadi gak mungkin ada yang banyak tanya kemana aku pergi? Sama siapa? Pulang jam berapa? Begitulah repotnya punya abang yang overprotektif.
"Hai bhim"sapaku saat membuka pintu mobil milik bhima,aku sedikit terkejut,ternyata bukan bhima melainkan abhin.
"Hai quin,ayo masuk dulu,ntar gue jelasin" ucap abhin sambil tersenyum ramah,aku ikut tersenyum canggung dan masuk kemobil
"si bhima lagi gak enak badan, katanya gak mungkin juga batalin janji ke elo, kasian elo katanya,makanya dia nyuruh gue nemenin lo nonton,dan dia nyuruh gue bawa mobil dia" aku mengangguk mengerti,bhima sakit?? Sakit apa yah??
"Udah gak usah di pikirin bhima nya, dia cuma kurang enak badan doang" seperti bisa membaca pikiranku abhin berucap demikian
"Kita jadi nonton quin?" tanyanya lagi,aku hanya diam karena detak jantungku sudah tidak normal kalau dekat abhin,aku sendiri juga tidak tau penyebabnya.
"Kalau lo gak mau nonton,gimana kalau lo ikut gue ke suatu tempat??" tanya abhin lagi
"Kemana?"aku akhirnya membuka suara juga
"Ke tempat yang indah" ucapnya sambil tersenyum namun pandangan ya tetap fokus ke jalanan,ku perhatikan abhin lekat lekat,dia memang mirip banget sama bhima,yang bedain mereka itu cuma kulit doang,bhima agak sedikit lebih putih,eeh ada lagi abhin punya lesung pipi yang amat dalam,menambah kesan manisnya
"Udah,jangan liatin gue mulu quin,ntar lo naksir lagi" ujarnya menggoda ku
"Yeee,gak kok,siapa juga yang liatin lo" ucapku mengelak tapi mukaku terasa panas,didekat bhima aku juga merasa deg deg an,tapi di dekat abhin jauh lebih deg deg an,aku sampai sulit bernafas.
"Quin?"
"Hmmm?"
"Lo cantik." jantungku berdegup kencang,lagi lagi abhin berkata demikian sama persis ketika berada ditaman waktu itu.
"Makasih ya" mukaku sudah memerah,bhima juga sering mengatakan hal itu,tapi kenapa kalau abhin yang bilang,rasanya beda yah??
"Kalau gue jatuh cinta sama lo,lo marah gak?" oke. Untuk kali ini tubuhku sudah memanas semua,yatuhaaan??? Ada apa dengan ku???.
"Ngapain gue marah? Itu kan hak lo,semua orang bebas kok buat jatuh cinta sama siapa aja" abhin hanya diam tak merespon perkataanku,dia seperti sibuk memikirkan sesuatu,aku pun membuang muka kearah jendela,menutup mataku sejenak dan berpikir,sebenarnya aku ini suka nya sama siapa? Bhima atau Abhin? Aku nyaman sama mereka berdua,tapi sepertinya aku lebih nyaman sama abhin,mungkin aku cuma sekedar suka sama bhima tapi cintanya sama abhin? Tapi kok aku ngerasa bersalah aja sama bhima,ya ampun kenapa aku udah kayak orang gila yah?
"Kita udah sampai,yuk turun" abhin memarkirkannya mobilnya di lapangan yang sangat luas yang hanya diterangi lampu dia setiap sisinya,sangat sepi hanya ada beberapa mobil yang lewat dijalan raya yang kami lewati tadi,namun terbilang sangat nyaman dan asri,disekelilingnya banyak pohon pohon rindang,aku turun dari mobil dan menghirup udara yang sangat segar,angin malam yang membuat nyaman,kulihat abhin duduk di rerumputan dekat mobilnya,aku mengikuti hal yang dilakukan abhin dan duduk disebelahnya.
"Tempat nya bagus, thanks ya abhin" ucapku berterima kasih,dia menatapku lekat lekat,kurasakan angin semakin sepoi sepoi,kutatap mata elangnya yang tajam
"Gue suka senyum lo" ucapnya kemudian,aku tersentak dan mengalihkan pandangan kearah lain.
"Lo tau gak quin? Dari sd sampai sekarang,gue belum pernah jatuh cinta ,gue hanya sempat suka sama cewek ketika smp,dan itupun hanya sekedar suka,tapi setelah liat lo semuanya berubah,gue nyaman dekat lo,gue suka banget liat senyum lo yang manis,lo cantik kalau lagi kesal ,gue suka saat lo lagi tidur dikelas,walaupun sekarang udah gak pernah gue liat lagi,karena kita udah kelas 12 bentar lagi mau tamat,and anyway , I like everything about you" ujarnya kemudian,aku tak bisa lagi mengontrol jantungku yang melompat lompat,aku merasa ingin terbang saja,aku tersenyum kearah abhin,dan dia hanya menata bola mataku dalam.
"Gue tau bhima suka sama lo,dan lo kelihatan nyaman dekat dengan bhima,gue udah ngambil kesimpulan kalau lo juga suka sama bhima,lo tenang aja, gue gak bakal maksa lo buat nerima perasaan gue ataupun ngebalas,gue udah lega nyatain perasaan ini ke elo" aku tertunduk,dan aku sekarang sudah yakin dengan perasaan ku yang sesungguhnya,bahwa aku juga mencintai Abhin.
"Dan lo harus tau quin,gue sangat cemburu kalau liat lo lagi bareng bhima,gue cemburu kalau lo pergi jalan sama bhima,pokoknya gue cemburu kalu lo dekat dekat bhima!!,tapi gue bisa apa? Kalian sama sama suka,gue gak bisa cemburuan gak jelas, emangnya gue siapa lo?" mataku memanas mendengar abhin berkata seperti itu.
"Abhin,lo salah,gue juga suka sama lo,gue sayang sama lo,dan gue juga cembur liat lo dekat sama intan,gue cuma nganggap bhima teman doang kok" abhin ternganga,seperti tak percaya dengan ucapanku.
"Lo yakin quin? Beneran?" aku mengangguk mantap
"Tapi gimana dengan bhima? Gue gak tega ngeliat dia patah hati,karena bhima terbilang gak pernah ditolak cewek" aku tertunduk lemas,gak tau mau bicara apalagi
"Gimana kalau kita pacaran sembunyi sembunyi aja?" aku langsung menoleh kearah abhin yang sedang tersenyum manis
"Pacaran"? Yang aku pura pura tak mengerti
"Iya pacaran,lo mau gak pacaran sama gue? Jadi pacar gue??" aku mendumel dalam hati,cowok cuek tetap aja cowok cuek,nembak aja gak ada romantisnya.
"Gak,gue ga mau" ucapku menggodanya.
"Loh? Kok ga mau? Katanya lo sayang gue?" tanyanya tak mengerti
"Habisnya lo nembaknya gitu" aku memanyunkan bibir sebal
"Oh jadi lo mau yang romantis??,ok deh,sini sini"ujarnya dan memutar tubuhku agar menghadap kearahnya
"Quinsha Maharani?,gue sayang sama lo,gue suka sama lo,dan gue cinta sama lo,lo itu cinta pertama gue,lo mau ga jadi pacar gue? Ya walaupun harus sembunyi sembunyi?"ujarnya sambil memegang pundakku dan mental mataku lekat lekat ,pipiku memerah dan aku tersenyum manis,dan kemudian mengangguk
"Oke,jadi sekarang lo resmi jadi pacar gue ya" dia mengacak acak rambutku sayang.
"Gue ga akaan larang lo dekat dekat bhima,gue ga mau dia nantinya curiga ngelihat lo ngejauh,cukup jaga mata sama hati lo, ingat kalau hati lo cuma untuk gue" tambahnya lagi,aku mengangguk dan membenarkan perkataan ya,aku juga tidak mau melihat bhima bersedih
"Lo juga yah,harus jaga mata sama hati,ingat kalau lo itu udah punya pacar"aku tak ingin kalah,dia mengangguk dan kembali mengacak acak rambutku gemas.
"Ayuk pulang" ajaknya dan membantuku untuk berdiri,kami pun pulang dengan keadaan dan suasana hati yang bahagia,disepanjang perjalanan kami sibuk berbicara dari mulai saat abhin memperkenalkan diri yang singkat itu dan sampai pada saat abhin sok lupa ngerjaiin pr.
"Langsung tidur yah sayang"ujarnya saat kami sudah ada didepan rumaku,aku mengangguk,sesaat sebelum aku membuka pintu dia memanggilku lagi
"Ada apa?" dia tak menjawab dia hanya mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepalaku,sekujur tubuhku terasa hangat
"Yaudah pulang sana"aku mengangguk dan segera keluar dari mobil dan menuju rumah,saat kuyakin abhin telah pergi.
•••••