chapter 14

449 25 0
                                    

Kurebahkan badanku dengan kasar diatas kasur,kulihat langit langit kamar dengan lekat,masih memikirkan kedekatan intan dan abhin yang sudah berjalan satu minggu lebih,tiba tiba handphone ku bergetar,ada pesan masuk.

"Sha,gue udah jadian sama bhian!!" itu bunyi pesan yang dikirim intan padaku,aku terdiam,mataku terasa panas,air mataku jatuh,rasa sakit menghujam jantungku lagi,aku tak membalas pesan dari intan,aku menangis sejadi jadinya dikamar,meluapkan semua rasa sakit yang sudah lama kutahan,lagi  handphone ku bergetar, pasti pesan dari intan lagi.

"Aku udah jadian sama intan,tapi kamu harus ingat,hatiku cuma untuk kamu" rupanya dari abhin,aku mengela nafas panjang,kuseka air mata yang terus mengalir dengan kasar,aku tak mengerti dengan perasaanku sekarang,aku sepertinya menyesal dengan keputusanku waktu itu,tidaaak!!!! Aku tidak boleh menyesal aku harus menerima konsekuensi dari keputusanku sendiri,inilah akibatnya sekarang,aku gila sendiri.

"Cieeee selamat yah sob,gue doain semoga kalian langgeng deh,jangan lupa kasih gue traktiran,awas kalo gak!!!"kuputuskan untuk membalas pesan dari intan,walaupun isi pesan balasanku sangat bertentangan dengan hatiku yang sakit saat ini

"Iya" singkat,itu balasanku pada abhin,kenapa aku seperti ini sekarang?? kenapa sikapku seperti anak anak begini? Bukanya aku yang nyuruh abhin buat jadian sama intan? Tapi kan aku juga manusia biasa,aku juga bakalan cemburu bukan? Abhin itu pacarku!!

Kupenjamkan mata,mencoba untuk tidur,berharap dapat melupakan kegelisahan hatiku sejenak saja,aku lelah beberapa hari ini.

Tokk..tokk..tok..

"Masuk aja,gak dikunci kok"pintu terbuka,kulihat bang yudra sedang menatapku bingung.

"Ada apa bang?" tanyaku sambil memperbaiki posisiku yang semula rebahan dan sekarang sudah duduk dikasur.

"Kamu ada masalah? Tu dibawah ada bhian,wajahnya sama kayak kamu kusut,kayak baju yang gak disetrika" aku terkekeh,ngapain abhin kesini? Aku sedang tidak siap bertemu denganya dalam kondisi seperti ini,mataku sembab.

"Yaudah,suruh dia tunggu dulu yah bang,bentar lagi aku kebawah kok" bang yudra mengangguk,aku tersenyum bertanda terima kasih,pintu kamar tertutup,aku segera bangkit dari kasur dan mencuci muka,semoga saja mataku tidak terlalu terlihat sembab.

Setelah selesai,aku turun kebawah dengan pelan melalui tangga,aku lihat abhin sedang tertunduk,mungkin memikirkan sesuatu.

"Ada apa?"tanya ku dan duduk berhadapan denganya,aku juga ikut merunduk,agar ia tak memerhatikan wajahku yang kusut ini.

"Kamu gak papa?" tanya nya kemudian,aku menggeleng cepat

"Kamu habis nangis kan?" aku terdiam,mataku kembali berkaca kaca.

"Aku udah pernah bilang sama kamu kan? Rencana dan keputusan kamu itu gak benar!! Lihat sekarang,bukan kamu saja yang merasakan sakitnya,aku yang lebih sakit quin!!" air mataku tumpah,dalam hati aku membenarkan semua perkataan abhin,ini salahku,kenapa aku yang jadi kacau sendiri? Bukanya aku sendiri yang bilang kalau aku mau intan bahagia walaupun aku harus terluka? Lalu sekarang mengapa aku begini?

"Aku gak papa bhin,aku cuma berusaha untuk gak cengeng aja, ini udah benar kok,aku udah ikhlas buat ngebagi kamu sama intan,gapapa kok"jawabku tenang dan memaksakan senyum

"Kamu pikir aku ini makanan? Yang bisa kamu bagi bagi buat sahabat kamu?" aku menggeleng cepat,bukan itu tujuan dari ucapanku tadi.

"Bukan gitu bhin,anggap aja kamu jadian sama intan itu buat mempertahankan hubungan kita,tolong jalani sepenuh hati kamu,buat intan nyaman sama seperti kamu yang selalu bisa buat aku nyaman" abhin tertawa miris,aku meringis dalam hati,kenapa aku menjadi munafik seperti ini? Berpura pura tegar,berpura pura hatiku tidak terluka,padahal aku ingin sekali berteriak dan menangis saat ini juga.

"Oke,aku jalani sepenuh hati sama intan,kalau itu memang yang kamu inginkan dan yang terbaik buat hubungan kita,aku pasrah"ucapnya pelan,aku tersenyum lega,aku tau ini sangat egois dan menyakitkan untuk abhin,ralat bukan untuk abhin saja untukku juga.

"Aku juga mau bilang sama kamu,bahwa nanti malam bhima mau kesini ngajak mara,kata mara dia mau ngutarain semua perasaanya sama kamu,kamu harus siap kalau bhima ngajak kamu jadian,dan kamu wajib buat nerima dia,karena itu telah menjadi kesepakatan kita."

Aku terdiam,bhima mau nembak? Kenapa semuanya makin rumit Tuhan?? Masalah abhin dengan intan saja belum selesai,sekarang harus ditambah lagi dengan masalah dengan bhima,aku mengangguk lemah.

"Kamu harus ingat jangan bikin aku terlalu cemburu liat kamu bareng bhima,kamu harus bisa jaga perasaan aku,jangan sampai aku membongkar semuanya."

"Abhin..jangan"

"Kenapa? Kamu mau bilang gak mau liat intan atau bhima tersakiti? Atau kamu mau bilang gak mau liat intan yang katanya sahabat kamu itu nangis? Basii quin!!! Kamu sendiri yang bikin keputusan sekarang malah kamu yang nangis? Kamu pikir aku tega liat mata kamu yang sembab itu? Kamu pikir aku rela ngelakuin ini semua? Berpura pura sayang sama intan,dan harus ikhlas liat kamu sama bhima? Gaaak quin!!! Aku tersiksa banget!!"

"Maafin aku bhin"aku menangis sekuat kuatnya,tidak peduli lagi akan pertanyaan pertanyaan bang yudra nantinya

"Maafin aku juga,udah jangan nangis,aku gak suka liat kamu nangis,aku benci quin" katanya lemah

"Kita jalani aja dulu yah,aku yakin suatu saat nanti saat semuanya ke bongkar mereka akan ngerti dengan kondisi kita,tapi untuk sekarang aku belum siap bhin"

Dia mengangguk lemah

"Yaudah,aku balik dulu yah,kamu jangan nangis terus,ingat aku selalu ada buat kamu,jangan terlalu dipikirkan,biarkan saja semuanya berjalan dengan sendirinya,1 bulan lagi kita bakalan Ujian Nasional,aku gak mau ujian kamu jadi terganggu karena masalah ini"

"Iya bhin,makasih ya udah selalu ngertiin aku,kamu hati hati yah,jangan terlalu dipikirkan juga,aku sayang kamu." dia tersenyum manis,kuseka sisa sisa air mataku dan membalas senyumnya

Aku antar abhin hingga menuju mobilnya,kuhela nafas panjang teringat bhima yang akan datang kerumahku bersama mara,aku harus siap,ini demi abhin juga,aku tidak boleh terlihat kusut didepan bhima dan mara nanti,aku tida ingin mereka curiga terhadapku,kulangkahkan kaki menuju kamar,dan segera mandi.

•••••
Vote and comment please💙😊
(Maaf yah pendek:( )

Everything About You   Where stories live. Discover now