PROLOG
Kalau boleh aku bertanya, apa yang kalian pikirkan tentang pernikahan? Apakah kalian pikir pernikahan adalah suatu upacara sakral yang hanya terjadi sekali seumur hidup dan dihadiri oleh keluarga atau kerabat dekat? Juga, apakah kalian berpikir pemberkatan pernikahan dan tempat resepsinya diselenggarakan di tempat mewah? Apakah kalian pikir mempelai prianya mengenakan setelan jas yang mempesona sedangkan mempelai wanitanya mengenakan gaun yang elegan?
Pernikahan idaman seperti itu mungkin hanya ada dalam imajinasiku. Pada kenyataannya pernikahan yang sedang aku jalani sekarang berbeda jauh dengan yang aku tanyakan pada kalian tadi.
Kalian pasti bertanya-tanya kenapa, benar begitu?
Kalau benar, itu karena pernikahanku dilaksanakan di sebuah gereja di pinggiran kota. Tidak ada yang menghadiri pernikahan ini. Hanya ada aku, dia dan pastor. Sebenarnya tidak ada yang tau tentang pernikahan kami. Bahkan orang tuanya juga pasti tidak tau.
Orang tuaku?
Mereka sudah pergi saat aku berumur 12 tahun. Aku sangat rindu dengan mereka. Andaikan saja mereka masih berada di sisiku, menjagaku, bersamaku. Andaikan saja aku tau saat-saat terakhir bersama mereka, aku pasti akan selalu menghabiskan waktuku bersamanya.
Aku tidak mengerti mengapa dia mau menikah denganku. Padahal banyak wanita yang lebih cantik dariku. Tidak ada yang istimewa dariku. Aku tidak terlalu cantik kalau dibandingkan dengan perempuan yang pernah bersanding dengannya.
Dia mengenakan kemeja putih dan celana jins hitam sedangkan aku mengenakan gaun pendek polos yang sangat sederhana dengan riasan wajah tipis. Rambutku tergerai, tidak ditata sama sekali.
Kesederhanaan menyelimuti pernikahan kami. Katanya, karena pernikahan ini sangat tertutup, untuk apa mengenakan gaun dan jas yang mahal? Hanya membuang-buang uang saja. Toh, yang menyaksikan hanya kau, aku dan pastor. Tapi, aku tidak mempermasalahkannya.
Dia memakaikan cincin perak polos di jari manisku. Sesaat aku kira ini semua hanya mimpi. Tapi, aku yakin ini bukan mimpi saat kurasakan dia mencium keningku.
###
Hai readers yang paling aq sayangi.. *peluk cium*
Menurut kalian prologny gmana?
PLEASE COMENT, OK?
Soalnya aq lebih butuh COMENT :D
Aq gak maksa kalian buat vote.
Tapi, bagi yg mau vote, silahkan :)
Sampai jumpa 2 minggu lagi. *lambaikan tangan*
Bye *pergi*
lia_arizka
KAMU SEDANG MEMBACA
100% Maid or Wife
Roman d'amourMenjalani pernikahan tanpa diketahui oleh siapapun. Itulah yang dialami oleh Elleneta Cathlin Livera. Ia menjalani pernikahan yang singkat itu tanpa merasa sedih, sakit hati, apalagi terbebani. Betapa terkejutnya dia melihat kontrak pernikahan yang...