Part 3

28 4 0
                                    

Angin malam menghembus ke permukaan wajahku yang sedaritadi hanya mengukir senyum ditengah kegelapan malam ini. Aku membaringkan tubuhku di loteng. Bisa kulihat betapa bintang bintang itu begitu penasaran mendengar kisahku. Kisah yang kini membuat perasaanku bergejolak. Cercahan cinta bermuara di hatiku. Getaran getaran mulai terasa di seluruh tubuhku. Dan kini aku sadar aku telah jatuh cinta.

***

"Heh pesek kamu kemana aja? Tau ngga sih aku tuh tadi panik nyariin kamu. Sampe aku baru pulang gini semua gara gara kamu. Aku kira kamu blablablabla....." aku hanya bisa menjauhkan gagang telpon untuk menghindari kerusakan gendang telingaku karena bawelan manusia satu itu.
"Bel.."
"Kamu denger aku gak sih?"
Spontan aku kembali mendekatkan kerang ajaib itu ke telingaku.
"Iya bawel" jawabku singkat.
"Tadi kamu kemana aja abelku sayang?"
"Hmm. Sama karel"
"Huh giliran ada karel aja, aku dilupain. Tapi kamu selamat kan sampe rumah?"
"Iya deh maaf rey. Yaampun kamu sepuluh kali lipat lebih bawel dari anjing tetanggaku kalo lagi kelaparan. Aku baik baik aja kok"
"Hmm" rey menggerutu dibalik telepon. Aku tertawa kecil. Haru. Dalam hatiku aku berbisik. Tuhan, jangan pernah pisahkan aku dari makhluk konyol satu ini.


***

Sejak hari itu sampai kini bahkan sampai hari hari yang akan datang, aku dan Karel semakin dekat. Karel sering mengantarku pulang. Mentraktirku makan. Mengajakku nonton dan weekend bersama. Memberiku suprise yang tak terduga . Tetapi hingga detik ini, status kami masih tetap sama. Masih tetap menggantung bak jemuran. Dan sebagai wanita, yang bisa kulakukan hanya menunggu. Menunggu ungkapan yang selanjutnya akan terlontar dari bibirnya. Yang suatu saat akan merangsang seluruh indra indra tubuhku. Seakan menghambat aliran nadiku. Dan menggetarkan hingga ke pelupuk hatiku. Entah.. hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.

***

Berlalu lalang Ia melintas di pikiranku. Menghilangkan seluruh daya konsentrasiku. Seakan seluruh isi otak dan pikiranku dikuasai olehnya. Bahkan tak ada sedikitpun materi fisika hari ini yang bisa kupahami. Tak seperti biasanya, makin hari nilai nilaiku semakin mengenaskan. Perubahan drastis terjadi begitu saja. Entah apa penyebabnya yang jelas seluruh penjuru kelas mulai berkomentar mengenai perubahanku akhir akhir ini. Aku hanya bisa menjawab singkat pertanyaan pertanyaan mereka, "perasaan mu aja kali" ucapku acuh.

Hmm.. maaf baru ngelanjutin nih. Sibuk sama tugas hehehe. Tunggu kelanjutannya ya.. see you :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flush Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang