CHAPTER 5

18 2 3
                                    

"Jadi .. suka baca novel juga?" Ujar seseorang di sampingnya.

Deg

Mata Rena bertemu tatap dengan mata cowok di sampingnya. Cukup lama mereka saling tatap hingga Rena menyadari posisi tangannya yang berada di genggaman sang cowok.

"Eh ... iya kak" jawab rena dengan malu-malu dan menarik kembali tangannya yang hendak mengambil buku hingga tangannya lepas dari genggaman sang cowok.
" sorry ... gue nggak sengaja" ujar sang cowok menarik kembali tangannya dan menggaru-garuk tengkuknya yang tak gatal.

"Ng-nggak papa kok kak" ucap Rena dengan senyum yang ia paksakan lantaran malu.

Cukup lama mereka terdiam menciptakan suasana canggung disekitarnya. Hingga akhirnya sang cowok memecahkan keheningan yang ada dan menghilangkan kecanggungan diantara ke duanya.

"Hey... ngomong-ngomong tadi pagi kita belum sempat kenalan. Gue michael" ujar Micheal sambil mengulurkan tanganya ke arah Rena.

"Aku Renata" tangan Rena terulur menyambut uluran tangan Michael.

sebenarnya tadi Rena ingin menyebutkan nama panjangnya tapi setelah mendengar Michael hanya memperkenalkan nama singkatnya, Ia pun mengurungkan niatnya.

Michael adalah kakak kelas yang tadi pagi mengantarkan Rena ke Ruang guru. Rena bersyukur karena masih ada Michael yang berbaik hati menolongnya. Jika tidak mungkin Rena akan mengelilingi sekolah untuk mencari ruang guru.

Disisi lain micheal terus menatap gadis yang berdiri dihadapannya tanpa mengedipkan matanya, melihat seluruh gerak-gerik sang gadis yang sangat menarik baginya.

Merasa terus di perhatikan rena memilih utuk berpamitan kembali ke kelasnya. Rena tak mau telihat bodoh di depan micheal atas tingkah lakunya yang cukup aneh lantaran risih karena tatapan Michael.

Langkah kakinya perlahan menuju pintu keluar, namun langkahnya terhenti ketika
Ia merasa ada yang memanggilnya.

"Iya....ada apa kak?" Tanya Rena polos.

"Ah tak apa, aku cuma mau bilang senang berkenalan dengan mu" ujar Michael dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

Rena tak menjawab perkataan Michael hanya sebuah seyuman yang Rena tampilkan diwajahnya.

Setelah itu Rena kembali melangkahkan kakinya meninggalkan perpustakaan untuk kembali ke kelasnya.

Ruang kelas masih terlihat sepi karena waktu istirahat belum selesai hanya saja beberapa siswa saja yang sudah kembali.

Saat memasuki ruang kelas pandangannya terhenti pada seseorang yang tak lain adalah Zhean.

Kenapa dia tidak keluar ? Apa dia tidak lapar ? Pikir Rena.

Dengan segera Rena mengenyahkan pikiranya itu, menurutnya tak ada utungnya Rena memikirkan Zhean. Terlebih lagi ketika ingatannya akan perbuatan Zhean tadi pagi yang berhasil merusak moodnya saat ini.

Rena merasa ada yang tak beres ketika Zhean berdiri dari kursinya. Hatinya mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk padanya. Terlebih lagi ketika langkah Zhean tertuju pada tempat Rena berdiri.

Langkah Rena yang sempat terhenti kini ia langkahkan kembali hingga Rena berpapasan dengan Zhean.

Tanpa Rena sadari Zhean menjadikan kaki kirinya sebagai sandungan agar Rena terjatuh.

Rena yang saat itu tak memerhatikan jalan akhirnya terjatuh.

BRUKKK

Tepat seperti yang Zhean rencanakan, Rena terjatuh tepat saat berpapasan dengan Zhean.

Rena merasakan sakit di bagian lututnya sebab ketika Rena terjatuh lututnya lah yang pertama kali menyantuh lantai. Alhasil lututnya memar akibat benturan yang cukup keras.

"Awww"rintih Rena

"Sakit ya? Uh kasihan"ucap Zhean dengan nada mengejek.
"Makanya kalo punya mata tuh di pake" sambungnya lalu melenggang pergi meninggalkan Rena yang masih tak bergerak dari tempatnya terjatuh.

Kok ada y cowok nyebelin kaya Zhean? Pikir Rena.

Kemudian Rena bangkit dan berjalan tertatih-tatih menuju kursinya.

The Mystery Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang