CHAPTER 6

7 2 0
                                    

Jarum jam menunjukan pukul 06:30 pagi tapi Rena sudah berada di kelasnya.

Pagi ini Rena mendapat giliran piket harian itulah alasanya Rena berangkat lebih pagi dari biasanya di tambah lagi dengan statusnya sebagai murid baru yang mau tak mau membuatnya harus taat pada peraturan  yang ada.

"Hai Ren, pagi banget lo berangkatnya?"ujar Ciel yang baru saja datang.

"Iya nih hari ini aku dapet giliran piket harian, jadi berangkatnya lebih pagi deh" jawab Rena santai kemudian ia melanjutkan aktivitas awalnya membaca novel.

"Ren lo udah ngerjain tugas dari Bu Ami belum?"tanya ciel yang telah duduk di kursinya.

"Udah emangnya kenapa?"jawab Rena tanpa mengalihkan pandangannya dari novel yang tengah ia baca.

"Copas boleh dong?"tanya Ciel sambil senyam-senyum nggak jelas.

"Emangnya kamu nggak ngerjain?"tanya Rena balik dan menghentikan aktivitasnya.

"Ya ampu Rena... lo bego apa kepolosan sih? Ya kali udah ngerjain tugas mau copas tugas orang, itu mah namanya bandingin" ujar Ciel sambil sesekali menggelengkan kepalanya.

Rena yang tak mau ambil pusing pun segera menyerahkan buku tugasnya pada Ciel. Dengan cepat Ciel menyalin pekerjaannya. Rena yang melihatnya hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tanpa Rena sadari ada seseorang yang tengah berdiri tak jauh darinya.

"Jadi lo udah ngerjain tugas?" Tanya seseorang yang tak lain adalah Zhean.

Tak ada jawaban dari Rena, hanya saja kini pandanganya terarah pada Zhean yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya.

"Kalo gitu nih kerjain tugas gue!"ujar Zhean sambil meletakan bukunya di meja Rena.

Kening Rena mulai berkerut ia tak mengerti apa maksud Zhean menyuruh dirinya untuk mengerjakan tugasnya.

"Kenapa harus aku yang mengerjakan? Kenapa nggak kamu sendiri aja?"tanya Rena polos.

"Kalo gue nyuruh ngerjain ya kerjain! Nggak usah banya nanya"ucap Zhean dengan nada suara yang mulai meninggi.

"Kenapa kamu jahat banget sih sama aku? emangnya aku salah apa sama kamu?"ucap Rena dengan nada yang ikut meninggi karna terbawa emosi.

"Salah lo ke gue itu banyak PERTAMA lo itu udah nabrak gue dibandara, KE DUA gue udah nolongin lo dan lo nggak ngucapin terima kasih atapun maaf, dan yang TERAKHIR lo masuk ke kelas gue" ujar Zhean dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Rena tak menyangka dengan alasan yang Zhean berikan. Menurutnya itu masalah sepele yang telalu dibesar-besarkan.

Rena yang tak ingin memperpanjang masalah ia memutuskan untuk minta maaf pada Zhean.

"Buat masalah yang dibandara aku minta maaf dan sebagai gantinya aku akan mengerjakan tugasmu, semoga kau mau memaafkan ku"ujar rena.

"Udah nggak usah banyak omong cepetan kerjain!"ujar Zhean sambil melenggang pergi dari sisi Rena.

Istirahat pertama Rena memutuskan terap tinggal di kelas ia harus segera menyelesaikan tugas Zhean setelah jam istirahat perama berakhir.

Ciel yang sangat perhatian membawakan beberapa bungkus snack dan air mineral untuk Rena.

Rena sangat bersyukur miliki teman seperti Ciel, walaupun Rena dan Ciel belum lama kenal namun mereka sudah begitu dekat. Tak jarang semua aktifitas di sekolah mereka lakukan bersama.

Selesai mengerjakan tugas Zhean, Rena membuka satu bungkus snack yang telah dibelikan oleh Ciel.

"Gimana tugas gue udah lo selesain belum?" Tanya Zhean yang baru saja kembali dari kantin.

"Udah nih"jawab Rena sambil menyerahkan buku tugas Zhean.

"Bagus kalo gitu"ucap Zhean sambil mengambil bukunya dari tangan Rena dan kembali ke tempat duduknya.

####

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mystery Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang