CHAPTER 1

37 5 1
                                    

Seorang gadis tengah menatap langit dari balkon rumahnya, wajahnya ia tengadahkan merasakan Hembusan angin yang menerpa wajahnya seakan-akan tengah menenangkan hatinya, perlahan gadis itu memejamkan kedua matanya hingga Ingatanya kembali pada kejadian siang tadi .

Flasback

Seorang gadis melangkah masuk menuju kamarnya, langkahnya tiba-tiba saja terhenti ketika mendengar suara dari salah satu ruangan. Karena rasa penasarannya, gadis itu mendekati ruangan yang di yakini sebagai sumber datangnya suara .

"Benarkah? Kenapa mendadak begini sih?"

"........."

Suara itu adalah suara ibunya.
gadis itu semakin penasaran dengan ucapan ibunya. Ia penasaran dengan siapa ibunya berbicara.

"Baiklah sayang, besok kita akan berankat ke sana"

Tak terdengar suara lagi dari dalam sana . Pikiran gadis itu melayang memikirkan tentang siapa yang berbicara dengan ibunya tadi dan mau kemana mereka?

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampakan wanita cantik yang masih tergolong muda .

"Sayang....,kamu udah pulang nak?" Tanya Rose yang melihat anaknya tengah berdiri didepan pintu kamarnya.

Hening tak ada jawaban dari sang gadis . Ia masih memikirkan ucapan ibunya dengan penelepon. Yah, Rose melinda adalah ibu gadis itu.

"Sayang...,kenapa?ditanya kok diem?" Tanya Rose yang merasa penasaran dengan apa yang tengah di fikirkan anaknya itu.

"Nggak papa kok bu". Jawabnya asal.

"Sayang, barusan ayah kamu nelpon katanya ayah dimutasi ke jakarta jadi besok kita harus pindah ke jakarta".

Terjawab sudah seluruh pertanyaan sang gadis. Tapi pernyataan ibunya tadi membuatnya merasa sedih karna harus meninggalkan kota kelahirannya .

"Bu...." panggil sang gadis.

"Iya sayang"

"Bolehkah aku tetap disini?" Tanya sang gadis pelan agar tak menyakiti hati ibunya .

"Sayang...,kenapa kamu bicara seperti itu nak? Apakah kau sudah tak ingin tinggal bersama ayah dan ibu lagi?" Suara wanita itu mulai bergetar mendengar anak gadis satu-satunya tak ingin ikut bersamanya .

"Tentu saja tidak . Aku hanya bercanda bu. Aku pasti ikut ayah dan ibu". Jawab sang gadis dengan senyum yang terukir dibibirnya.

Seketika wanita itu memeluk sang gadis dengan perasaan lega mendengar pernyataan sang gadis . Disisi lain gadis itu berusaha keras menahan air matanya yang hampir menetes.

"Sayang,kamu hampir saja bikin ibu menangis. Tapi sekarang ibu lega karna yang kamu bilang tadi hanyalah gurauan. Ibu sayang banget sama kamu nak"

Kalimat itu berhasil menghancur benteng pertahanan sang gadis hingga air matapun menetes. Tak ingin sang ibu melihat kesedihannya
Sang gadis pun segera menghapus air matanya.

"Aku juga sayang banget sama ibu" ucap sang gadis yang kembali memeluk ibunya .

Flasback off

Air matanya kembali mengalir merasakan kesedihannya. Gadis itu tak mau meninggalkan kota kelahirannya ini namun ia juga tak ingin melihat ibunya sedih karenanya.

Cukup lama sang gadis berdiri di balkon rumahnya hingga ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Sebelum ia memejamkan matanya ia sempat mengatakan sesuatu hingga ia pun tertidur bersama kegelisahannya .

Selamat tinggal kota kelahiran
Selamat tinggal kenangan

The Mystery Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang