I Can't

6.5K 370 95
                                    


Sepasang anak adam itu masih terbaring diranjang dengan tubuh polos yang hanya ditutupi selimut pasca pergumulan mereka semalam, Joshua terbangun lebih dulu dan menyadari kalau sekarang dia tengah memeluk Jeonghan yang semalaman menangis sambil mengigau karna ulahnya.

Ya... ulahnya... kau fikir semalam yang kau lakukan apa Hong?

Tangan Joshua terangkat untuk merapikan rambut Jeonghan yang menutupi sebagian wajah yang tengah tertidur itu,

"Cantik...." bisiknya pelan.

Entah dia harus mengutuk dirinya sendiri atau senang dengan apa yang dia perbuat, semalam dia meniduri seorang pria dan ditambah bukan pria itu yang menyerahkan tubuhnya sukarela, tetapi hasil pemaksaan. Yeah... bisa dibilang semalam Joshua telah memperkosa Jeonghan.

"Meski aku menidurimu... bukan berarti aku menyukaimu... jadi, aku bukan gay. Ya... bukan..." Joshua membelai pipi mulus Jeonghan dan tersenyum kecut. Dia tengah menghibur dirinya sendiri, mungkin.

Saat jemari Joshua menyentuh bibir Jeonghan, pergerakannya mendadak terhenti. Perlahan dia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir pinkish itu, tidak puas hanya mengecup, Joshua menjilati permukaan bibir Jeonghan dan kemudian menghisapnya. Jeonghan melenguh saat Joshua menekan tengkuknya, dia hampir terbangun. Takut aksi mencuri ciumannya ketahuan, Joshua melepaskan tautan bibir mereka dan memperbaiki selimut Jeonghan yang berantakan. Dia tak mau mengambil resiko dengan memperkosa Jeonghan lagi, pagi ini.

.

-Jihan-

.

Jeonghan membuka matanya perlahan dan mengeratkan selimutnya begitu merasakan hawa dingin AC yang menyapa leher dan bahunya yang terekspose. Dia termenung saat menyadari dirinya sekarang terbangun bukan didalam kamar asramanya, sekarang dia tidur dikamar Joshua- diatas ranjang pria itu, dengan tubuh polos yang hanya tertutup selimut. Jeonghan menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian semalam, rasanya dia ingin berteriak kencang dan menangis sepuasnya sekarang. Tapi pada akhirnya Jeonghan hanya bisa menahan semuanya, setidaknya dia bukan perempuan yang bisa hamil.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Joshua yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya, mata mereka bertemu beberapa detik. Namun, Joshua langsung memutuskan kontak mata mereka kemudian.

"Kau tidak ingin masuk kelas pagi ini?" tanya Joshua sambil berjalan menuju lemari, hendak mengambil jas sekolahnya.

"I-iya... pergilah duluan.." sahut Jeonghan lemas.

Joshua mengambil tasnya dan keluar dari kamarnya dengan acuh, dia tau Jeonghan sedang butuh waktu sendiri.

Setelah Joshua menutup pintunya, Jeonghan perlahan bangun dan mendudukkan dirinya ditempat tidur. Dia menggigit bibirnya begitu merasakan perih dibagian bawah tubuhnya, dengan tangan gemetar Jeonghan membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

"A-aku harus mandi..." Jeonghan menolak untuk melihat tubuhnya sendiri saat ini, dengan terseok dia berjalan kekamar mandi dan segera membersihkan diri.

.

-Jihan-

.

Entah ini bisa disebut kejadian langka atau apa, pagi ini Joshua masuk kedalam kelas dengan senyum terpatri diwajah tampannya, senyum bahagia- bukan senyuman sinis yang biasa dia pamerkan untuk mengejek seseorang.

"Sedang dalam mood baik Josh?" Tanya Wonwoo, teman sebangkunya -yang asli. Karna biasanya Joshua akan duduk ditempat dimana dia suka, terutama disamping gadis-gadis centil dikelasnya.

Joshua mengangkat sebelah alisnya dan tertawa, Wonwoo yang mendapat reaksi seperti itu hanya mengangkat bahu tak faham.

Berbeda dengan Joshua, Jeonghan datang dengan sangat tenang. Biasanya dia akan tersenyum dan menyapa sebelum masuk kelas, tapi kali ini tidak. Namun tak ada yang menyadari perubahan itu kecuali Kim Mingyu, ya siapa juga yang mau memperhatikan Siswa biasa seperti Jeonghan?

MY MAID [JIHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang