Severelly

4.9K 361 121
                                    

'Nama: Yoon Jeonghan
Umur: 18 tahun
Hasil pemeriksaan: Positif'

Tangan Jeonghan gemetar saat membuka surat hasil pemeriksaan kesehatan yang 3 hari lalu dia lakukan.

'Hamil? Aku hamil?'

Jeonghan menangis dalam diam, ini benar-benar diluar dugaannya. Dia lelaki... tapi kenapa bisa? Setelah membaca surat itu, Jeonghan membuangnya ke tong sampah. Dia akan mencari keputusan, apa dia akan mempertahankan anak-nya dan Joshua, atau menggugurkannya.

Dokter yang memeriksanya mengatakan Jeonghan memiliki rahim yang subur, dan kehamilannya sudah masuk 5 minggu. Kasus male pregnancy katanya. Kenapa harus dirinya? Jeonghan terus mengutuk keadaan yang tak pernah berpihak padanya, tapi itu sia-sia. Tak ada yang bisa menyalahkan takdir meskipun itu pahit. Anak ini hasil dari perbuatan Joshua dan dirinya selama ini, dan mereka harus menanggungnya. Tapi apa Joshua mau menerima anak ini?

Itulah yang menjadi beban fikiran Jeonghan sekarang. Dia akan bicara pelan-pelan pada Joshua soal keadaannya.

Jeonghan duduk ditepi ranjang dengan kepala tertunduk sambil memainkan jari tangannya gelisah, dia tengah menunggu Joshua pulang. Hari ini dia sengaja tidak pergi kesekolah demi mengambil hasil tes pemeriksaannya.

Cklek...

Jeonghan mendongak begitu mendengar suara pintu dibuka, seperti biasa dia akan mengambil tas Joshua dan membukakan jas sekolahnya. Joshua memang diperlakukan seperti Pangeran dan Jeonghan pelayannya.

setelah Jeonghan selesai melepas jas sekolahnya, Joshua berjalan lemas menuju tempat tidur dan menjatuhkan tubuhnya.

"Aku lelah sekali hari ini..." Keluh Joshua.

Jeonghan hanya menatap Joshua dalam diam, setelah menghela nafas berat dia mulai mendekati Joshua. Namun tanpa diduga, Joshua menarik tangannya agar ikut berbaring diatas tempat tidur. Jeonghan hanya pasrah tentu, kali ini Jeonghan berinisiatif untuk memeluk Joshua terlebih dahulu.

'Bebaring sambil berpelukan seperti ini, rasanya menyenangkan sekali...' Jeonghan menghirup aroma tubuh Joshua dalam. Entah kenapa dia dan Joshua lebih suka diam saat melakukan hal-hal intim seperti ini. Jantung Jeonghan selalu berdegup cepat saat Joshua berada didekatnya.

"Jisoo..." Panggil Jeonghan. "Apa aku boleh bertanya?"

Joshua mengangguk sebagai jawaban.

"Apa pernah ada gadis yang kau tiduri lalu dia hamil? Lalu apa yang kau lakukan saat itu terjadi?" Jeonghan dan Joshua saling berpandangan lama, tak lama Joshua terkekeh dan mengacak rambut Jeonghan gemas.

"Mungkin ada... tapi, mana ada perempuan muda yang mau hamil diusia sekolah? Mereka tentu juga bukan hanya tidur denganku, dengan pria lain tentu saja mereka sering melakukannya. Kau tau maksudku kan Jeonghan?"

Jeonghan mengangguk saja, tapi dia belum puas dengan jawaban Joshua. "Lalu, jika ada gadis yang datang padamu lalu bilang dia hamil anakmu apa yang kau lakukan? Apa kau akan bertangung jawab?"

Joshua mengernyit melihat reaksi Jeonghan yang begitu menggebu-gebu bertanya soal hal ini padanya. "Aku belum pernah berfikir sejauh itu, lagipula aku tak siap untuk jadi orang tua atau apa aku masih ingin hidup bebas..." Joshua berbaring menyamping menghadap Jeonghan dan membelai pipinya lembut. "Kenapa kau bertanya seperti itu hm? Apa kau hamil?"

Mata Jeonghan membulat saat Joshua bertanya seperti itu, 'Apa Jisoo tau?'

"Aku-..."

"Pfttt- hahaha... mana mungkin kau hamil? Kau kan lelaki Jeonghan-ah..." sebelum Jeonghan menjawab Joshua sudah memotong lebih dulu, dia tertawa seakan-akan hal yang baru saja terlintas diotaknya hanya lelucon.

MY MAID [JIHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang