Stay with me

3.8K 341 212
                                    

Mingyu berjalan pelan menuju kelasnya, namun sebelum dia sampai. Dia melihat mading sekolah mereka yang menampilkan pengumuman studi banding SMA mereka dengan sebuah Universitas kedokteran.

Seorang pria bertubuh kecil berambut kecoklatan tersenyum misterius, ‘Ini kesempatanku untuk menonjolkan diri... para guru akan melihat bakatku dan aku akan mengalahkan si ranking satu Kim Mingyu’ fikirnya.

Sedangkan pria blonde berpipi chubby disebelahnya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Lee Jihoon temannya, sedang menyusun rencana licik sepertinya.

“Kwan... kelompok kita ditentukan berdasarkan absen kan?” tanya Jihoon.

Seungkwan hanya mengangguk karna sekarang dia tengah mengunyah roti melon yang dibelinya dikantin tadi pagi, namun dia langsung hampir tersedak saat mengingat suatu fakta. “YA AMPUN KITA SATU KELOMPOK SAMA JOSHUA?!” ucapnya keras sekali.

Mingyu yang berdiri tak jauh dari Seungkwan dan Jihoon tentu mendengar nama Joshua disebutkan hanya tersenyum seadanya, dia masih kecewa dengan mantan sahabatnya itu. Ditambah Jeonghan, menghilang sekarang, entah kemana. Dia ingin sekali memukul Joshua saat dia menanyakan keberadaan Jeonghan dan pria LA itu hanya tersenyum sombong sambil mengangkat bahunya acuh, sebagai jawaban pertanyaannya.

Sudah 6 bulan han, apa kabarmu? Aku menyesal dan ingin meminta maaf...’ sesal Mingyu.

Ya, jika difikir-fikir ini memang bukan salah Jeonghan. Dialah yang merencanakan semua ini, dan Jeonghan adalah korbannya. Jeonghan sama sekali tak mengetahui apapun, dia dan Joshua lah orang jahatnya. Mingyu bertekad untuk bertangung jawab dan mengakui kesalahannya. Satu alasan yang Mingyu miliki untuk melakukan itu, karna dia sangat mencintai Jeonghan. Meski dia tau kemungkinan terburuk jika Jeonghan mengetahui yang sebenarnya, Jeonghan akan pergi meninggalkan dia dan Joshua.

.

-JIHAN-

.

“Selamat jalan... berhati-hatilah dijalan tuan... karna diluar sedang turun salju...” ucap seorang gadis penjaga minimarket pada pelanggannya, dengan senyuman yang manis sekali.

Gadis berambut hitam sebahu itu menatap keluar jendela, salju turun dengan perlahan menutup setiap hal yang di lihatnya. “Ahh... untung saja aku membawa mantel dan memakai baju hangat...”

Seorang pria masuk kedalam toko dengan keadaan basah, dan tersenyum kearahnya. “Noona~ maaf telat tadi aku harus menjaga adikku dulu...” cengirnya.

“ya... tak apa Vernon-ah... gantilah dulu bajumu...”

Pria bermuka blasteran itu menggosok tangannya berusaha menghangatkan telapak tangannya yang beku dan berjalan cepat keruang ganti.

Selesai berganti pakaian, Vernon keluar sambil membawakan mantel dan tas gadis rekan kerjanya. “Diluar turun salju noona... pakailah payung dan naik bus, kau sedang hamil... berbahaya kalau kau sampai jatuh tergelincir es dijalan”

Gadis itu tersenyum hangat dan memakai jaket serta tas nya, “hehe terimakasih Vernon-ah...”

“sama-sama Jeonghan noona, pastikan telfon V hyung saat sudah sampai halte, kkk”

Jeonghan mengangguk mengiyakan dan melambaikan tangannya. Sekeluarnya ia dari minimarket tempatnya bekerja, Jeonghan membuka payung yang dibawanya. Tak terasa kehamilannya sudah menginjak 7 bulan, dan Jeonghan bersyukur karna sampai saat ini bisa membiayai hidupnya sendiri dan tetap bisa mentransfer uang untuk keluarganya didesa.

Kalian bertanya kenapa Vernon memanggil Jeonghan dengan sebutan noona bukan hyung?

Itu karna Jeonghan memang sengaja menyamar menjadi wanita, karna dia tak mau anaknya kelak diejek karna memiliki ibu seorang pria. Tentu saja male pregnancy masih tabu, ditambah lagi Jeonghan tidak memiliki suami.

MY MAID [JIHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang