Saat bertemu dengannya, rasanya sesak, seperti ada yang mengganjal udara untuk masuk ke dalam paru-paru. Wajahnya, namanya, segala tentangnya yang membawa benakku jauh kepadamu. Perasaan aneh itu hadir sejak pertama jumpa, saat kukira ada telepati di antara aku dan dia. Melihat tawanya, tingkahnya, dan sikapnya, membuatku tak bisa membedakan suka dan duka. Kau, kau hidup di dalam dirinya, pikirku sejak dulu. Namun, tatapan matanya menyadarkanku, kau tak ada di sana.
Dia mencintaiku seperti aku mencintaimu. Haruskah aku bahagia atau malah terluka? Aku merasakan keduanya. Bahagia karena aku menemukan asa yang akan membuatku terbang. Terluka karena apa yang kuharapkan darimu malah datang darinya. Kupikir, dengan menjalani waktu bersamanya, aku mampu menghapus rasaku padamu. Namun, aku salah besar. Semakin dekat aku dengannya, semakin kuat pula kenangan bersamamu mengikat dengan erat. Rasa bersalah mencuat di waktu yang tidak tepat. Mengapa harus merasa bersalah padamu, sedang kau pun memilih cinta yang lain?
Baca selengkapnya di buku Rintik Pertama
Pemesanan sudah bisa dilakukan melalui line: http://line.me/ti/p/%40ecn9022n
atau kirim pesan melalui Instagram: KoniginDerRosen
KAMU SEDANG MEMBACA
Simfoni Hujan
Romance[Sudah diterbitkan] Di balik rintik hujan, aku berjalan pelan, mencari jejak-jejak kenangan. Setiap rintiknya kubiarkan menghunjam bersama segala angan, melebur dalam ingatan.