Habis dihukum tadi gue kelaparan.
Gue jalan bareng Hani. Si Primadona sekolah. Cantik dan hitz baday. Gue nggak tau kenapa Hani yang cantik itu mau temenan sama gue yang biasa biasa aja.
Iya gue cewek biasa
"Lo mau apa? Biar gue pesenin."
"Bakso dua mangkok, tambah lontongnya satu sama es jeruknya satu ya Jim." Jawab Hani.
Yawla, ni anak makannya banyak kenapa kok gak gede sih badannya. Gak adil deh. Coba kalo gue makan kayak Hani. Langsung mekar usus gue.
"Buk, Bakso tiga mangkok, lontongnya satu sama es jeruknya dua." Gue mesen setelah lama mengantri.
"Eh?!"
Seperti ada suara dibelakang gue?
"Jimin ya?"
Astaga bidadari. Gue degdegan setengah mampus anjir.
"Siapa ya?" gaya gak taulah. Jaimlah sama gebetan.
"Gue Seokjin. Yang tadi nelfon elo." Ucapnya kalem.
Yawla, gue gak kuat jutek jutek kalo sama dia.
"Jin, udah pesen?" tiba tiba aja gue denger suara kunyuk yang paling gue benci manggil Seokjin.
"Mbak, ini baksonya." Ibu warungnya pas.
Gue ngasih uang 50ribu. "Ini buk, gak usah kembalian." Gue langsung ngancir.
Males ajasih ketemu sama Minseok.
"Loh Jimin kemana?"
"Jimin siapa?
••••
Kabur lebih baik - sjm
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Sambung - Xiumin ✖ Jimin
Short StoryEh?! Ini jimin yang mana sih?! Ceritanya pendek pendek 08/12/16 - 28/06/2018