Deburan 1

6.1K 362 47
                                    

"Aku pergi dulu, tak perlu repot mencariku. Aku akan kembali jika semuanya sudah beres." Kata Wil di penghujung jalan kerajaan Vampire. Dia berada di dermaga hendak menaiki kapal menuju ke timur tengah.

Eve yang pertama kali mendengar suara Wiley tersentak bangun dari duduknya. Sayup-sayup namun cukup jelas ditangkap oleh pendengaran Eve yang seorang Vampire. 

Hari sekarang menjelang petang. Dan Wil, dengan tiba-tiba mengatakan salam perpisahan, mereka tidak tahu sama sekali dimana Wiley berada? Keberadaannya terlalu jauh untuk bisa mencium bau keberadaan Wiley. "Apa maksud kata-kata Wiley?" Eve bertanya khawatir pada semua orang di ruangan itu.

Mereka berdelapan kembali tinggal di kastil yang berdekatan dengan Oriana. Meskipun menurut Edmund sekarang kastil itu adalah rumahnya dan Eve sedangkan yang lainnya hanya menumpang hidup disana.

"Jelas dia sedang menuju suatu tempat dengan sebuah misi yang entah apa. Wil menjadi lebih pendiam sepeninggalan Eliza." Ed bertutur pelan. Kekhawatiran jelas tergambar di wajahnya.

"Lalu?" Eve bertanya dengan nada bingung.

"Apa?" Roussel tak kalah bingung dengan arah pertanyaan Aphrodite.

"Ya Tuhan! Kalian hanya akan duduk disini sedangkan Wiley sedang entah menuju kemana dan dengan tujuan apa, sendirian?! Tanpa perlindungan?!" Eve bertanya dengan mata membulat sepenuhnya. Sepertinya perubahannya menjadi Vampire berhasil mengikis sifat lambannya.

"Wil kan bilang akan kembali jika semuanya sudah beres." Edmund menjawab santai meski sebenarnya dia memang khawatir akan kepergian Wiley kali ini. Jika memang yang akan dilakukannya adalah hal mudah dan 'akan kembali jika semuanya sudah selesai' dia tidak akan repot-repot pamit seperti sekarang. Pasti Wiley sendiri tidak yakin akan bisa "kembali".

"Oh ayolah! Perasaanku benar-benar tidak enak. Aku merasa ada hal yang salah. Suara Wil saat berpamitan tadi.... Nadanya.... Entahlah, aku hanya merasa tidak tenang setelah mendengar kata-katanya tadi." Eve berkata panjang lebar.

Irven yang pertama bangkit diantara semua Vampire yang ada di ruangan itu. Tak dipungkiri dia adalah sosok "kakak" yang sangat menyayangi adik-adiknya. Irven menoleh pada mereka semua, "Apa hanya aku yang pergi kali ini?" Tanyanya singkat.

Eve bangkit seketika, "Aku bersamamu kakak ipar."  Sahut Eve senang sambil menjajari langkah Irven. Yang lain segera mengikuti dan melesat mencari keberadaan Wiley.

***********


Wiley terduduk diam di atas geladak kapal. Wajahnya yang pucat kian bertambah pucat berada di tengah lautan. Vampire dan Werewolve akan  merasa pusing dan tidak bertenaga jika berada dilaut, itulah mengapa dulu Ruly berpesan pada Aphrodite agar menuju ke laut. Itu semua karena perlindungan Poseidon. Sang penguasa lautan itu memang membuat perlindungan disemua lautan diseluruh dunia agar makhluk-makhluk supranatural itu tidak dapat mencelakai semua penghuni lautan.

"Ah.. Aku benar-benar ingin muntah.." Wiley menutup mulutnya menahan rasa mual yang benar-benar mengaduk-aduk perutnya. Dia berjalan sempoyongan menuju pinggiran kapal. Dia sudah tidak sanggup menahan gejolak didalam perutnya.

Dan... "huekkk... huekkk..." Wiley berkali-kali berusaha mengeluarkan isi perutnya. Namun, tak ada apapun yang keluar. Darah yang dia minum semuanya sudah langsung diserap oleh tubuhnya. Perutnya hanyalah tempat singgah sebentar darah yang dihisapnya, selanjutnya semua beredar keseluruh tubuh menjalankan fungsinya.

"Dasar Poseidon sialan. Mantra apa yang dia gunakan sampai bisa membuatku sekacau ini." WIley bergumam pelan. Masih merasa ingin muntah meski tak akan ada apapun yang keluar dari perutnya. Dia bersandar dipinggir kapal, menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata. Berusaha menetralkan rasa tidak nyaman yang menyerang tubuhnya. Dia bahkan tidak mampu mengeluarkan taringnya meski saat ini dia merasa ingin memangsa siapa saja agar bisa mengembalikan tenaganya yang terkuras habis.

"Tolong aku...." Bisik Wiley lirih sebelum akhirnya jatuh pingsan. Tenaganya sudah habis tak bersisa.

*************


"Kalian dengar itu?" Eve berteriak panik mendengar Wiley meminta tolong dengan suara selemah itu.

"Apa? Aku tidak mendengarnya." Roan berkata bingung. Wiley memang sudah cukup jauh dan suaranya terlalu pelan untuk didengar oleh seorang Vampire sekalipun. Sepertinya Eve mempunyai pendengaran di atas rata-rata bangsa Vampire.

"Apa yang kamu dengar Eve?" Edmund bertanya lembut.

"Wiley meminta tolong. Suaranya.... sangat lemah." Eve berkata hampir menangis. Dia sangat khawatir. "Dia juga menyebut tentang poseidon. Siapa dia?" Lanjut Eve.

"Apa?" Ke enam Vampire lain bertanya serempak.

"Wil benar-benar gila!! Apa yang ada dipikirannya sampai dia nekat ke lautan!!" Edmund berkata geram.

Eve kelihatan kebingungan karena dia tidak tahu situasi yang sebenarnya, sedangkan yang lain sibuk ememgang kepala, bingung memikirkan bagaimana caranya menolong Wiley.

******************


Tidak jauh dari kapal, ada seseorang... atau sesuatu? yang berenang mendekati kapal yang ditumpangi Wiley. Dia sama seperti Eve, mendengar suara minta tolong Wiley.

"Apakah orang itu yang tadi meminta tolong?" Gadis itu mengamati wajah Wiley yang bermandikan sinar rembulan. Matanya masih terpejam.

"Dia sangat tampan....." Bisiknya sembari tersenyum.

Ya....

Detik itu juga....

Dia jatuh cinta....

Seira... Jatuh cinta...

****************


Well, bagaimana chapter pembuka ini?

apakah cukup mengena?

Bagi Readers yang belum baca snow white, silahkan baca dulu ya, agar mengerti siapa saja pemeran disini, 

vote dan komentarnya jangan lupa guys.

Maaf tidak bisa membalas komentar kalian satu-satu

tapi semua komentar author baca kok

terima kasih atas semua dukungan kalian


#Batang, 21 September 2016

No plagiat, No CoPas, No Bajak

Semua ada undang-undangnya dan bisa dipidanakan ya

Take Me My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang