"Kamu sendirian Nona?" Wiley menyapa seorang gadis muda yang berjalan sendirian melewati gang tempat Wiley berdiam. Dia mengeluarkan aura memikat yang sangat pekat.
"Ah... Ehmm.. ya.. Aku sendirian." Gadis itu langsung terhipnotis melihat sosok Wiley dalam kegelapan. Dia bahkan tidak bisa melihat seperti apa rupa Wiley karena gelapnya tempat itu. Ini sudah malam, dan tidak ada penerangan apa pun dalam gang itu. Yang bisa dilihat hanyalah sosok tinggi tegap yang tengah berdiri. Namun aura yang dikeluarkan Wiley tidak mampu ditolak oleh wanita itu. Aura pemikat, modal utama Vampire mencari mangsa.
"Kalau begitu, mau menemaniku sebentar disini?" Wiley maju selangkah dan mengulurkan tangannya pada gadis itu. Tak perlu menunggu lama sampai uluran tangan itu tersambut.
Wiley menuntun gadis itu untuk masuk lebih dalam di gang itu, memastikan agar aksinya aman tanpa gangguan.
"Ah.. Sayangnya tidak ada bangku disekitar sini nona. Apa daya, aku akan menjadi kursi untukmu. Jadi duduklah dipangkuanku nona." Wiley duduk ditanah, menyelonjorkan satu kakinya dan menekuk satu kaki yang lainnya. Lalu mempersilahkan nona itu untuk duduk dipangkuannya.
Gadis itu hanya mengangguk patuh dengan pipi bersemu merah, tersipu malu. Tanpa menunggu lama gadis itu sudah duduk dipangkuan Wiley, bersandar nyaman pada satu kaki Wiley yang ditekuk. Gadis itu sudah benar-benar mabuk pada pesona Wiley.
"Tatap mataku nona manis." Pinta Wiley dengan sangat lembut. Wiley berbisik tepat disamping telinga gadis itu. Nafasnya dengan sengaja dihembuskan dengan sangat pelan untuk menggoda 'calon mangsanya'.
Gadis itu dengan sangat patuh menatap kedua mata Wiley. Dan dengan segera terhipnotis olehnya. Wiley tersenyum menang.
"Sekarang, kamu akan menuruti semua keinginanku. Benarkan nona?" Tanya Wiley.
Gadis itu hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Wiley telah menghipnotisnya.
"Aku sangat lapar nona, aku hanya ingin meminta sedikit darahmu, bolehkan? Aku Vampire yang sangat menjunjung tinggi kesopanan, makanya kau meminta ijinmu dulu, bolehkan?" Wiley bertanya dengan sopan. Sengaja bermain-main karena gadis itu tak mungkin menolak. Dia sudah berada dalam pengaruh hipnotis Wiley.
Gadis itu kembali mengangguk masih dnegan tatapan kosong.
"Sekarang dekatkan lehermu padaku... Ah tidak, tanganmu saja. Dan jangan berteriak apapun yang nanti aku lakukan padamu. Mengerti?" Pinta Wiley.
Dan tak perlu menunggu lama Gadis itu menyodoran tangannya kepada Wiley. Dan Wiley yang kelaparan langsung lepas kendali ketika melihat urat nadi di tangan putih gadis itu. Taringnya memanjang sempurna tanpa bisa dikontrol lagi. Sedetik kemudian, taring Wiley sudah mengoyak kulit gadis malang tersebut. Menyesap darah segarnya dengan sangat rakus.
"Hemmm..." Wiley tampak menikmati setiap tetes darah yang masuk ke mulutnya.
"Sudah cukup." Kata Wiley sambil melepaskan gigitannya dengan enggan. "Maaf aku agak lepas kendali nona. Darahmu benar-benar manis." Wiley mengerling pada gadis itu.
Gadis muda itu lembali tersipu, efek hipnotis Wiley mulai memudar. Namun dia masih dalam pengaruh pesona Wiley yang sangat memikat.
"Ingat baik-baik ya cantik, luka ditanganmu itu adalah karena gigitan ular. Mengerti?" Wiley kembali memberi sugesti.
"Iya." Gadis itu menjawab patuh. Kali ini dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya.
"Baiklah, sekarang aku harus pergi. Pulanglah kerumah dan istirahatlah. Jangan lupa makanlah yang banyak agar kamu kembali bertenaga. Dan ingat, kita tidak pernah bertemu disini. Mengerti?" Ucap wiley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me My Prince
FantasyBuku ini meceritakan tentang Prince wiley ya Salah satu Vampire Prince dalam Snow White and The Vampire Prince (yang belum baca SWaTVP baca dulu ya biar tahu siapa Wiley itu ;) ) Wiley, kembali bertemu dengan seorang gadis yang jatuh cinta padanya ...