3

4.8K 144 2
                                    

Semua sudah tahu bahwa sekertris Min akan segera keluar di perusahaan yummya, Min menganggapi pertanyaan rekan reka kerjanya yang kepo dengan santai, membalas dan menjelaskan alasan dia akan keluar dari sana.

Lili, dihari ketiga ia bekerja disini , ia sudah lumayan akrab dengan rekan rekan lainnya. Dan untuk pekerjaannya Pak tama sudah membolehkan lili untuk ikut serta dalam rapat perusahaan agar ia terbiasa.

Disisi lain , tama merasa tidak bisa melepaskan sekertaris Min begitu saja, 9 tahun bukanlah waktu yang sedikit untuk dihabiskan bersama sebagai rekan kerja, akan terasa asing jika ia digantikan dengan orang lain.

Otaknya terus bekerja, bagaimana caranya agar seketaris min bisa terus bekerja disini.

***
Cahaya lampu temaram dan angin malam yang sedikit menusuk menemani kehangatan berkumpulnya min dan dua saudara kandungnya, mie ayam bakso pinggir jalan menjadi pilihan mereka untuk santap malam hari ini.

"Jadi kamu beneran akan resign dari tempat kamu mina? Tanya Lia , kakak pertama min itu

Mina menjawabnya dengan anggukan halus, mulutnya penuh dengan mie ayam.

"Terus apa yang bakal lu lakuin kalau udah berhenti dari situ? Sekarang kakak keduanya Tika yang melontarkan pertanyaan.

Setelah mengunyah mie ayam dan menelannya.

"Mungkin aku bakal istirahat dirumah dulu ka, menghabiskan waktu ku yang bebas nanti hahahahaha " jawab mina santai sedikit bercanda,yang receh sekali.

Pulang dari pertumuan bersama kedua kakaknya, mina kembali pulang dengan berjalan kaki karrna jarak memang tak terlalu jauh. pertemuan singkat yang sedikit membuat hatinya tenang karena semua unek unek dalam hatinya keluar.

Lagi, dilihatnya mobil Pak tama terparkir di depan kosannya. dengan ragu min mendekatinya dan sama sekali tidak ada orang di dalam sana. min melihat sekeliling namun nihil.

"Sekertaris Min" suara berat itu membuat mina sedikit tersentak ,dan langsung berbalik arah menuju sumber suara.

"pak tama?adakah yang bapak perlukan ?" tanya mina sopan.

tama menggeleng

"kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau?" tanya tama

"maksud bapak?" mina tak mengrrti apa maksud nya

"ehm maksud saya orang yang akan kamu nikahi?" pak tama bertanya namuj matanya seakan tak ingin menatap mata mina.

" Belum pak" jawab mina mantap sekaligus kesal , bos macam apa yang menanyakan hal pribadi seperti itu.

"aku yakin kamu tidak akan bisa mendapatkan suami yang akan kamu cintai"

dengan wajah kaget mina menatap pak tama , ia sudah keterlaluan . membuat pernyataan yang tak masuk diakal.

"Tahu apa bapak tentang masa depan saya ? bapak tidak berhak untuk memberi pernyataan seperti itu" Mina lalu berjalan pergi hendak kedalam pagar kosannya, namun terhenti ketika tangan besar menahan tangannya, tangan Tama.

"Sekertaris Min, kita sudah bersama 9 tahun, saya tahu pasti ada sedikit rasa dihatimu untuk saya. mana mungkin kamu bisa langsung mencintai orang baru dengan mudah?" kata tama lantang sambil memandang wajah Mina lekat lekat.

Suasana berubah menjadi sedikit canggung, bahkan ekspressi mina pun sulit dijelaskan mendengar kata kata yang keluar dari mulut bos nya itu.

tama melepaskan tangan mina perlahan,entah apa yang merasukinya sekarang, yang jelas semua kata kata keluar begitu saja dari mulutnya.

"hmm maksud saya , pasti tidak mudah menemukan orang baru yang cocok dengan kamu" tama memandang pandangannya kesamping guna melenyapkan rasa malu yang menjalari tubuhnya.

"dan pasti tidak mudah melupakan mass masa kerja" tambahnya

SECRETARY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang