8

3.7K 103 10
                                    

Rabu pagi ini Mina berberes semua kebutuhannya untuk acara gathering perusahaan. Mulai dari pakaian, hingga keperluan kantor yang tiba tiba dibutuhkan.

Tak lupa ia juga menyiapkan semua kebutuhan Tama. Ia masih punya tanggung jawab penuh terhadap bosnya itu. Walaupun ia tahu ada lili yang akan menggantikannya.

Disela waktu, ia mengingat semua kejadian kemarin lusa. Tama membawanya ke taman yang belum pernah ia datangi, taman yang indah bahkan sangat indah untuk sebidang tempat yang banyak bunganya.

Pernyataan yang ia lontarkan pun masih terbayang bayang di kepalanya. Ia tak menyangka bisa menerima Tama sebagai seorang spesial di hidupnya kini.

***

Tama lalu memegang dagu Mina menempatkan wajah minaagar berhadapan dengan wajahnya.

"Jika begitu, bisakah kita menjalin hubungan diluar kerjaan kita?"

Degup jantung Mina sudah tak lagi beraturan, keringat seketika timbul di pelipis wajahnya.

Tama tertawa, lalu menyeka keringat Mina lembut.

Blushh ~

Wajah Mina merona bahkan lebih terkesan merah padam karena malu.

"Tidak usah grogi seperti itu sekertaris min"

" Ehmm.. iya pak, saya mau. Hanya saja saya tidak ingin hubungan kita diketahui oleh orang-orang kantor. Saya merasa tidak enak jika kerja dengan status yang berbeda. " Ucap Mina sedikit gemetar

"Cinta rahasia?"

"Saya butuh waktu pak"

"Tidak masalah, yang penting kamu sudah menerimaku sepenuhnya bukan?" Tama lalu menarik dan membawa tubuh Mina masuk ke pelukannya yang hangat.

Nyaman, hanya itu kata yang bisa mendeskripsikan perasaan mina.

Ia tak pernah senyaman ini sebelumnya, dipeluk dengan cinta.

***

Dengan sedikit kerepotan, Mina mendorong dua koper secara bersamaan menuju bibir pintu, setelah diluar ia hendak menguncipintunya.

Tak disangka tepat di depan pagar kossannya ia melihat Tama sedang berdiri disana, dengan pakaian santai. Tak biasanya

Ia hanya mengenakan celana jeans dan kaos hitam polos yang membuat karismanya menyebar.

Sedetik melihat, Tama lalu masuk dan segera membawa koper koper itu masuk ke dalam mobil.

"Cepat Mina, nanti kita terlambat" ucap Tama sembari masuk kedalam mobil.

Diperjalanan, Mina masih saja merasa canggung untuk memulai percakapan, ia tak tahu topik apa yang harus dibicarakan.

" Kamu sudah sarapan?" Ucap Tama

"Ohj sudah pak..."

" Masih aja panggil pak " ucap Tama

" Panggil Tama bisa? " Ucap Tama dengan nada lembut

" Tapi saya belum terbiasa "

" Yah terserah kamu aja Mina"

"Oh iya,kita langsung ketempat gathering saja ya, soalnya semua karyawan sudah berangkat dari jam 6 pagi. Aku lupa memberitahu mu. Jadi nikmati perjalanan nya oke??"

***

Dari kecanggungan yang teramat sangat, hingga suasana mencair dan gelak tawa berdua menemani perjalanan mereka. Tiga jam perjalanan, diselingi istirahat di rest area ternyata terasa begitu singkat.

Mina dan Tama sudah sampai di tempat gathering kantor.

Suasana yang amat sangat nyaman , udara sejuk menyambut mereka. Terlihat dari kejauhan sudah banyak karyawan kantor yang mulai bereksplorasi tempat ini. Ada yang sedang terdiam memandangi pemandangan, ada yang mengabadikan moment bersama dengan kamera bahkan ada yang bersantai selayaknya dirumah diatas rerumputan hijau.

Benar benar tempat yang cocok untuk menyegarkan fikiran dari segala ruwetnya pekerjaan.

***

Pukul 3 sore semua sudah berkumpul di halaman villa yang sudah disewa penuh oleh kantor. Semuanya terlihat senang karena dua hari kedepan mereka akan menghabiskan waktu bersama disini. Tak terkecuali Mina dan Tama. Ini adalah kali pertama mereka berdua liburan dengan status berbeda, walaupun dengan teman kantor setidaknya bisa menikmati Q time tanpa harus memikirkan pekerjaan bukan?

"Oke baik semuanya, karena waktu sudah menunjukkan pukul tiga, sesuai jadwal acara kali ini kita istirahat terlebih dahulu ya,,,

Dan jangan lupa untuk berkumpul dititik ini jam 7 malam untuk acara selanjutnya . Oke?" Ucap Ridha selaku pembawa acara di acara gathering ini.

Semua bubar, dan memilih untuk mencari kegiatan sendiri.

Mina yang hendak pergi ke kamarnya langsung ditarik oleh Tama. Dan dengan refleks membuat Mina terkejut.

" Mau kemana?" Tanya Mina

" Ikut aja sini" jawab Tama sembari menuntun Mina dengan hati hati.

Tanpa mereka sadari Lili lagi lagi melihat mereka , lili merasa bodoh sendiri karena harus melihat tingkah bosnya itu secara tidak sengaja. Dua kali ia melihat bosnya dan sekretaris min sedekat itu. Tapi lagi lagi ia mencoba mengabaikan nya. Ia tak ingin berprasangka buruk.

Jalan setapak yang Tama dan Mina lalu sedikit basah, bukan air hujan yang membasahi namun embun yang tidak hilang karena cuaca yang amat sangat sejuk.

Angin menerpa wajah Mina dan membuat rambut panjangnya sedikit terbang. Menunjukkan pesona indah untuk Tama.

" Sebelumnya apakah kamu pernah kesini Mina? Maksudku tempat seperti ini?"tanya Tama

"Sudah pak beberapa kali" kata Mina

Mereka berhenti di tengah tengah kebun teh, menikmati setiap pemandangan yang ada.

"Setelah hubungan ini apakah kamu masih tetap akan berhenti dari kantor?" Tanya tama

SECRETARY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang