5

3.8K 130 4
                                    

Kecanggungan mulai menyelimuti keadaan mereka kini.

Lampu jalan yang temaram serta angin malam yang berhembus pelan menambah suasana semakin tegang .

Masih saja terus berputar kata kata Tama di otak mina, kata kata mustahil yang tak seharusnya di ucapkan atasan pada sekertaris nya.

Sesekali Mina melirik Tama yang berjalan di sampingnya. Mengantarnya pulang.

"Kamu tak perlu tergesa gesa dengan pertanyaan saya tadi siang, dan tak perlu kaget dan terus terdiam seperti itu  sekertaris min"ucap Tama sedikit tertawa

Wajah Mina memerah dan membuatnya menundukkan kepalanya dalam dalam.

"Baik, terimakasih sudah mengantarkan saya pak" ucap Mina sesampainya di depan pintu.

Tanpa aba-aba Tama mengecup pelan pipi Mina.
"Sampai jumpa besok sekertaris min" Tama pun meninggalkannya sendiri diambang pintu.

1...2...3...4...5

5 detik mina terdiam, kebodohan seakan menyelimutinya ...

Mina melihat jelas punggung bosnya itu pergi dengan santainya, seakan ia tak melakukan apa apa.

Dengan cepat ia masuk kedalam , menutup pintu cepat dan masih tak percaya dengan yang apa barusan terjadi padanya .

Rasa aneh seketika menjalar di permukaan hatinya,menimbulkan rasa senang namun datang dengan rasa geli yang benar benar aneh.
Dan membuat sedikit keringat muncul di keningnya.

***

Sinar pagi datang dengan senyuman yang terpatri manis di wajah Mina, ia terbangun lalu melihat jam weker yang ada di atas nakas.

Lalu beranjak dari ranjang,membuka kaca jendela yang menghadap tepat ke jalan raya. Ingatan semalam kembali berputar memberi rasa semangat yang bertambah .

" Treeettt" suara bel berbunyi

Siapa yang datang pagi pagi sekali hari ini pikir Mina .

Satu langkah mundur Mina kaget ditambah bingung, ketika melihat orang yang ada di balik pintunya ,

"Gilang?" Ucap Mina

Pria jangkung yang hanya memakai kaos polos,celana training dan sendal jepit  dengan wajah sedikit bule itu lalu menyodorkan sekantung keresek hitam .

"Ngapain pagi pagi kesini ?" Tanya Mina dengan heran, namun Gilang tak menggubris pertanyaan Mina itu, dia lalu masuk dan duduk tepat di kursi yang berada dekat dengan jendela.

"Nganterin bubur, itu di keresek yang lu pegang" jawab Gilang santai.

Sudah jam setengah 8 mana mungkin ia bisa menyantap bubur itu , ia harus segera bergegas ke kantor.

"Yaudah ini gua makan di kantor aja , gua pergi ya ..." Mina langsung menyambar tas nya dan bergegas keluar .



SECRETARY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang