Dengan bodohnya, menggunakan setelan piyama yang ia kenakan semalam ia datang ke kantor . Dan bodohnya lagi ia tidak sadar dengan keadaannya.
Pantas saja satpam depan tersenyum tak jelas pada Mina. Ia baru sadar akan kebodohannya ketika masuk lift, bayangan wajahnya yang masih polos tanpa make up, setelan piyama kotak dan tas juga keresek di tangannya benar benar seperti orang gila .
Ia lalu kembali bergegas ke kosannya dengan rasa malu yang amat sangat menyelimuti nya .
"Bodoh....." Ucapnya dalam hati
Tapi bukankah tadi ada Gilang di kosannya, harusnya dia segera menghentikan langkah kakinya m ketika hendak pergi .
Sesampai nya dikossan , ternyata Gilang sudah tidak ada ,
"Keponakan macam apa yang membiarkan tantenya malu setengah mati" gumamnya kesal.
Ia segera mencek handphonenya dan benar saja alarm yang ia set hari ini salah . Pantas saja ia bisa kesiangan,
Lalu ia mengabari pak Tama bahwa ia tidak bisa datang tepat waktu.
***
Di sisi lain , Tama dengan santai mengancingkan lengan kemejanya seraya berkaca pada cermin, lalu memakai jas hitam kesukaannya, merapihkan rambutnya dan tersenyum.
Ia teringat akan kejadian tadi malam, entah apa yang memasukinya saat itu. Hingga ia berani mengecup pipi Mina.
Setelah melihat pesan WhatsApp dari Mina ia segera menuju ke mobilnya bersiap menjemput sekertarisnya itu.
***
Tepat didepan kantornya , Mina dan tama turun dari mobil, m masuk ke dalam kantor beriringan . Beberapa Staff melihatnya dengan tatapan curiga karena tidak biasanya pak Tama dan Mina datang di waktu yang sama, ditambah ia berjalan beriringan .
Biasanya Mina selalu berjalan tepat selangkah di belakang Tama.
Mina dengan rasa canggung ia mencoba membiasakan diri dengan ini, ia tak ingin hanya karena masalah posisi jalan saja bisa membuat pikiran2 para Staff menjadi aneh. Tapi ini memang keinginan Tama yang memaksanya berjalan disampingnya .
"Selamat pagi pak, sekertaris min" ucap lili hangat.
Tama membalasnya dengan senyuman samar dan lalu masuk kedalam ruangannya .
Lili yang tidak pernah melihat senyuman secuil pun dari wajah Tama merasa terheran , tiap pagi Tama biasanya hanya membalas sambutannya dengan anggukan halus saja, tapi kini dengan senyuman.
" Selamat pagi juga lili" ucap min seraya menyimpan tasnya di atas meja, dan segera bersiap untuk bekerja.
"Sekertaris min, sepertinya ada yang aneh dengan pak tama!" Ucap lili
"Anehnya?" Tanya min
" Dia senyum , sepertinya dia lagi senang atau ada sesuatu hal yang membuat mood dia baik hari ini" kata lili sembari berfikir.
Min mencoba menahan senyum .
"Hmm berarti bagus dong, berarti kerjaan kita jadi lebih mudah" jawab min .
"Bener juga ya hehe" kata lili
***
Pukul 13.25 Tama harus menghadiri rapatnya. Tertera di jadwal bahwa hari ini sekertaris yang harus menemaninya adalah lili, tapi ia mencoba untuk menggantinya menjadi min.Lili yang saat itu sudah mempersiapkan berkas berkas merasa tidak masalah , ia pun di alih tugaskan untuk membantu tim perencanaan beberapa hari ke depan .
Dengan sigap min membereskan semua berkas yang di perlukan nya ia lalu masuk kedalam ruangan Tama.
" Semua sudah siap pak" ucap Mina
Tama beranjak dari meja kerjanya dan sedikit merapihkan lengan jasnya yang sedikit terangkat .
Tanpa aba-aba Mina mendekat dan dengan sigap membantu Tama merapihkan kerah kemejanya yang sedikit terangkat .Lagi,waktu seakan berhenti. Tama merasakan rasa itu semakin bertumbuh di hatinya . Kembali jantung nya mulai berdebar .
Dan tap!!
Pandangan mereka bertemu memberikan sedikit jeda pada beberapa detik waktu saat ini. Keduanya tak bergeming, saling menatap seperti mencari sesuatu di mata mereka masing masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETARY LOVE
RandomBagaimana rasanya jatuh cinta kepada Bos sendiri, bagaimana rasanya bekerja ditemani rasa gembira ? Ini adalah cerita tentang Sekertaris Min , yang jatuh cinta pada Bosnya ... Penasaran? Yuk baca segeraaaa!!!