Reva Pov :
"Ini mbak reva kan?" Kata seorang cowok yang berdiri di sampingku.
Aq kaget dan mendong ke arah suara.
'Hufh! Kenapa dia bisa di sini sich!'"Hemmm... ya.. ini aku.." jawabku ketus.
"Akh! Kita jodoh kali ya.. Slalu ketemu di manapun berada? Hehehehe" dia berkata sambil ngedipin mata.
"Heleh.. Lebay.. Kebetulan aja kali!" Jawabku sebal.
"Mbak reva tambah cantik aja ne." Sambil duduk di sebelahku dan mentoel daguku.
"Ish! Apa-apaan sich kamu ini!?!" Mengelus daguku yang di toel sambil marah..
"Tetep aja galak. Àku denger mbak reva dah cerai ya?" Tanyanya sambil slalu memandangiku.
"Iya." Jawabku judes. Dan gak mau tau dia tau tentangku darimana.
"aku daftar jadi suami barunya mbak reva boleh ya?" Sambil ngedipin mata lagi.
"Ogah! Kamu ngapain se di sini? Sana lho! Cewek kamu nyariin tuh!" Omongku asal, maksudnya mo ngusir gitu.
"cewek mana.... Làgian walau ada cewek yang suka aku, tapi akunya gak bakalan mau sama dia tuh. Aku pengenx am mbak reva aja. Mumpung lagi single kan?" Sambil tersenyum.
"Ck! Ogah! Sana!" Jawabku marah.
"Duh kok gitu sich mbak, jangan ketus sama fadlan yang ganteng ini." Jawabnya sok imut.
"Ini siapa dek?" tanya mas pram penasaran.
"Gak kenal mas. Orang gila kali!" Jawabku sambil melototin fadlan.
"Kok tega gitu sich yayank reva ini." jawabnya sambil pegang tanganku.
"Apaan sich kamu ini! Kalau aku bilang gak ya gak mau!" Bèntakku sambil melepaskan pegangan tangannya.
"Oh ya mas pram, bisa gak pesanan makanannya di bungkus aja. Akù gak mau makan di sini" tanyaku pada mas pram.
"Oh bisa dek, bentar ya tak bìlang kasirnya dulu." Kata mas pram sambil beranjak pergi ke kasir.
"Itu siapa yank?" tanya si fadlan penasaran.
"Temen kakakku yang jemput aku di bandara" jawabku sejujurnya.
"Lho! jadi yayangku baru nyampe sini? Sekarang mo ke mana? Aku yang anter aja ya?" Cerocosnya.
"Ogah! Maaf ya fadlan aku harus jelasin lagi ke kamu! dari dulu sampai sekarang aku gak pernah menyukaimu! Jadi tolong jangan ganggu aku lagi!" Kataku tegas dan menurutku sudah menyakitkan.
Tapi dia malah menjawab "tidak menyukai tapi mencintaiku kan?"
"Hufh! Kamu itu......" belum sempat aku meneruskan perkataanku ada cewek yang mendatangi fadlan.
Cewek itu bilang "sayank, kamu ini ngapaiñ di sini? Di tinggal ke toilet bentar aja sudah pergi ke tempat cewek laen." Katanya sambil cemberut.
Dia gak peduli dan tetap menatapku.
"Heh! Tuh ada cewekmu dateng! Aq mo pergi dulu!" kataku sambil mau beranjak pergi.
Tapi dia malah menahan tanganku tuk tidak pergi.
"Apa?!" Bentakku sambil ingin menepis tangannya tapi dia malah memegangku lebih kuat.
"Apa sich yank? Kok megang tangan cewek itu terus? Dia siapa kamu? Kenapa kamu begini ke aku?" rengek cewek itu sambil menahan tangisnya.
"Dia cewekku yang slalu kucintai. Memangnya kenapa? Kamu gak suka?" Jawabnya sambil melihat cewek itu dengan galaknya.
"Hiks... kok begitu sama aku yang? Aku kamu anggap apa slama ini. Kenapa kamu begini?" Katanya mulai menangis.
Dan aku menepis tangan fadlan sambil berjalan ke cewek itu.
"Maaf mbak jangan salah sangka. Saya bukan ceweknya dan gak bakalan jadi ceweknya. Karena saya tidak dan gak akan pernah mencintainya. Fadlan hanya membual. Saya gaķ mau di bilang cewek perusak hubungan orang." Kataku sambil mengelus pundak ceweķ ìtu.
"Dan untuk kamu fadlan! Kalau aku sudah bilang gak cinta kamu ya gak! Aku gak suka dengan cowok yang suka mempermainkan cewek hanya untuk kesenanganx sendiri! Kamu sama aja seperti mantanku itu! Makanya aku dari dulu gak pernah mau deket sama kamu" aku bicara semakin kasar.
"Satu lagi! Dari kamu ngejar2 aku saat aku masih punya suami dan sampai sekarang aku gak suka sama kamu! Jadi tolong jangan ganggu hidupku lagi! Carilah cewek yang benar2 mencintaimu! Karena orang yang mencintaimu akan selalu setia padamu dan slalu ada untukmu! Bukan aku karena aku gak cinta sama kamu!" Kataku panjang lebar.
"KAMU DAH NGERTI KAN? Masukin smua kata2ku dalam hati karena aku dah gak mau lagi terganggu dengan masalah bginian! Sambungku sambil pergi meninggalkan fadlan yang masih terbengong bengong dan menatapku kaget.
Atau terluka karena omonganku.
Aku gak perduli dan meninggalkannya.Sesampainya di tempat mas pram yang menunggu bungkusanx tadi.
"Mas belum selesai tha?" Tanyaku.
"Belum.... oh ya dek, itu siapa? Mantan Cowok kamu ya?" Tanya mas pram yang penasaran.
"Bukan mas. Nanti aja aku ceritain ke mas ya." Jawabku sambil menerima bungkusan dari mbak kasirnya.
"Terima kasih ya mbak" kataku dan mas pram bersamaan.
Pram Pov :
Di dalam mobil....
"Maaf ya mas, tadi jadi di bungkus dech makanannya.mhabis anak itu gangbua aja. Males jadinya makan di situ." Kata reva pelan merasa bersalah.
"Gak pa pa kok dek." Sambil kulirik dia yang sepertinya masih marah.
"Emmmm... Dia itu yang sering menyatakan cinta dan mengejar-ngejarku walau aku dulu dah punya suami. Lagian dia itu lebih muda dariku 2 tahun mas. Tapi aku dah terlanjur gak suka sama sifatnya." Dia mulai berbicara panjang lebar.
"Dia itu....." dia mau melanjutkan ceritanya tapi gak jadi karena ada teriaķan yang memanggilnya di sebelah mobilku.
Ku lihat dengan benar siapa yang manggil.
"Hah! Dia lagi!" kata reva sambil geram menahan marah.
Ternyata....
TBC
Trims ya sudah baca and coment..
Maaf typo bertebaran...
Maaf juga klo ceritanya kurang gimana gitu...
Tolong kritik dan sarannya yaaaa.
Ma kasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Super Jail
RomanceWalaupun kau brondong yang super duper jail, tapi aq bahagia mendapatkanmu... Karena kejailanmu aku jadi jatuh cinta pada seorang brondong yang sebenernya bukan termasuk dalam daftar tipeku...