Hari pernikahan pun tiba setelah lewat satu minggu dari malam dimana keluarga Fahreza dan Prasetyo membicarakan perjodohan anak anak mereka, tepatnya selasa, 27 agustus 2014.
Walaupun sangat berat untuk Lea menjalani ini semua, namun dia berusaha untuk kuat demi membuat keluarganya bahagia.
Radja berdiri di depan pintu ruangan yang sedang tertutup. Memandanginya dalam dalam. Ntah untuk apa? Dan akhirnya dia membuka pintu itu, terpampang lah sosok perempuan cantik mengenakan gaun berwarna putih yang sangat indah memerhatikan dirinya di hadapan cermin. Tidak merasa terganggu atau memang tidak tau akan kehadiran Radja, Lea masih tetap melihat pantulan dirinya di cermin, Radja pun memutuskan untuk tidak mengganggu Lea.
Saatnya pun tiba. Radja sudah berdiri disamping ayahnya dengan setelan jas berwarna putih, senada dengan gaun yang dipakai Lea, menunggu datangnya sang mempelai perempuan datang ditemani sang ayah.
Hanya selang lima menit, dari ambang pintu tempat diadakannya pernikahan tersebut, terdapat sang mempelai perempuan yang didampingi sang ayah, berjalan perlahan ke arah sang mempelai laki-laki, melewati para saudara dan teman dekat. Dan sampailah sang mempelai perempuan dihadapan mempelai laki-laki dan calon ayah mertuanya. Sang ayah yang mendampingi putrinya pun menyerahkan anaknya pada lelaki yang akan menjadi suaminya dam berdiri berdampingan dengan ayah dari sang mempelai laki-laki
Lea dan Radja berdiri berhadapan.
"Apakah saudara Radja Dean Prasetyo bersedia menerima Lea Angelica Fahreza sebagai istrimu? Bersediakah kamu mengasihi dia diwaktu suka dan duka, diwaktu sehat dan sakit?" Ujar Raka.
"Saya bersedia."
"Apakah saudari Lea Angelica Fahreza bersedia menerima Radja Dean Prasetyo sebagai suamimu? Bersediakah kamu mengasihi dia diwaktu suka dan duka, diwaktu sehat dan sakit?" Pertanyaan itu kembali terucap namun bukan untuk Radja, melainkan untuk Lea.
Dengan berat hati Lea menjawab,,
"Ya. Saya bersedia."
"Sekarang ucapkan janjimu di hadapan Tuhan." Pinta Ryan pada Radja.
"I Radja Dean Prasetyo, take you Lea Angelica Fahreza, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish till death do us part. Hereto I pledge you my faithfulness." Mata Radja terbuka setelah selesai mengucapkan apa yang ia ucapkan barusan, dan tanpa ia sadar ia mengukir senyuman selama ia mengucapkan janjinya.
Dan sekarang giliran Lea untuk mengucapkan janji tersebut. Dengan hati yang tegar, dia pun mulai mengatakan janji tersebut.
"I Lea Angelica Fahreza, take you Radja Dean Prasetyo, to be my wedded husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish till death do us part. Hereto I pledge you my faithfulness." Janji tersebut pun akhirnya terucap dari bibir Lea.
Setelah pengucapan janji tersebut, kini saatnya kedua mempelai saling memakaikan cincin.
Radja mengeluarkan kotak merah kecil yang berisi cincin. Cincin emas putih dihiasi dengan ukiran burung merpati.
Radja memakaikan cincin di jari manis Lea, dan sebaliknya, Lea memakaikan cincin di jari manis Radja.
✏
Jam menunjukan pukul 21:00, namun teman-teman, saudara-saudara Ryan dan Raka masih berada di rumah Ryan.
Radja dan Lea berada dikamar mereka yang terletak di lantai dua rumah Ryan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCENARIO
RomanceSemuanya hanya perlu waktu. Waktu untuk terbiasa dan waktu untuk bisa memaafkan sepenuhnya. -author Cover by @experssionall