scene 2

206 16 2
                                    

Lea berada di ruang Tv seorang diri, karena Ryan dan Karin sedang menghadiri satu acara dengan rekan kerja mereka, sedangkan Radja masih tertidur di kamar.

Lea memegang buku seperti buku note, cover depannya bergambar pohon hijau dan tertera tulisan "GREEN IS GOOD". Buku yang berisi surat surat yang ia tulis untuk Nalen, namun surat surat itu tidak pernah sampai pada penerimanya.

Lea membuka cover depan buku tersebut, dan disana terdapat tulisan "Lea Angelica Fahreza 2013" . Ia kembali membuka lembaran berikutnya.

Nalen,
Orang/sejenis manusia yang baik, ramah, pinter, ga sombong, ganteng pula. Tapi sayang, kamu seperti bulan yang terlihat dekat tetapi susah digapai.

Terukir senyuman miris di bibir Lea setelah membaca paragraf yang pernah ia tulis jauh sebelum ia kenal Radja.
Lea kembali membuka lembaran buku tersebut, namun sekarang ia membuka secara acak.

Dear, Nalendra.
Hai, apa kabar? Seneng ya udah bisa dapetin Rina? Udah pacaran kan? Congrats yaa.. Rina beruntung bisa dapetin kamu. Selamat bahagia ya :)

Dan kembali Lea mengingat sosok Rina yang pernah membuat dia menangis semalaman karena tau dia punya hubungan spesial dengan Nalen.
Rina. Sosok perempuan tinggi, cantik, putih, dan mungkin Rina pantas mendapatkan Nalen.
Lea berusaha untuk melupakan sosok Rina dan kembali membuka lembaran buku itu secara acak.

26 September 2013
Dear, Nalendra.

Hari ini pertama kali kamu pake kacamata, pertama kali juga aku liat kamu pake kacamata. Walaupun aku cuma bisa liat kamu dari kejauhan, itu udah lebih dari cukup buat aku. Melihat kamu, sama seperti melihat matahari pagi, kamu yang sangat terang dan cerah. Sama seperti kamu yang selalu menyinari hatiku dengan sinarmu, yang membuat hari hariku terus berwarna tanpa kamu sadari hal itu.
Aku tidak cukup hebat, untuk menggapai matahari yang sangat cerah seperti dirimu, maka dari itu aku hanya bisa memandangimu dari kejauhan.
Seperti pelangi yang datang setelah hujan. Kamu datang disaat aku ingin melupakan apa itu cinta. Tapi kamu datang mengajarkanku apa itu arti cinta yang sebenarnya. Aku selalu ingin berada di dekat mu, tapi sepertinya itu mustahil. Karena hujan dan pelangi sulit disatukan, layaknya ketika gelap datang disaat terang pergi.

Setelah membaca satu isi surat itu, Lea teringat kalau Abel pernah menulis sesuatu dibukunya itu. Ia menulis disaat Lea sedang menangis di kamarnya karena Lea melihat Nalen dan Rina sedang duduk berdua di taman kampus mereka.

Lea Angelica.

Hai cantik! Jangan nangis lagi dong, nanti cantiknya ilang. Udah lap air matanya.
Hm gue tau lo sayang banget sama manusia model Nalen itu. Gue juga tau kalo lo lagi sakit hati karna liat dia sama Rina kan? Hm, dari pada lo sedih ngeliat mereka, mending ngeliat gue yang cantik nan perfect ini.

Lea yang gue kenal itu kuat, murah senyum, bukan cengeng sama cemberut gini. Lo tau kalo lo cemberut lo tuh jelek Leaa. Udah deh ga usah mikirin cowo, percaya deh Tuhan tuh udah nyiapin skenario terindah buat hidup lo. Gue yakin walaupun lo ga dapet Nalen, lo bakal di kasih sosok lakilaki yang lebih sempurna dibanding Nalen. Lo akan tau itu disaat mata dan telinga lo, lo buka, disitu lo akan sadar siapa yang sempurna dimata lo dan dimata Tuhan.

Setetes air mata kini jatuh di pipi Lea. Sekarang dia mengerti apa maksud dari surat Abel, mungkin memang ini saat nya dia harus mengenakan laki laki lain selain Nalendra untuk ia cintai.

SCENARIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang