Strong feeling

5K 250 2
                                    

Author pov

Dylan dan Diandra telah menyadari jika mereka saling menyukai, tetapi masih sama-sama takut mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain. Perdebatan hati terus terjadi di diri mereka. Perasaan yg begitu kuat pun tak mereka pungkiri malah bersyukur karna menuntun hati mereka ke seseorang yang menurut mereka benar.

Serta kejanggalan rasa yg mereka pikir salah menjadi terhapus akan cinta suci dari Tuhan. Mengabaikan makhluk tuhan lainnya yang akan berkomentar buruk nantinya, tapi pasti ada kalanya hati muak dan ingin melepaskan rasa kesal. Jadi mereka hanya berjalan dengan pelan tapi pasti.

-------------------------♥------------------------

Hari ini Dylan memiliki rencana untuk berkunjung ke rumah diandra. Dino, adik diandra mengajaknya bermain PS bersama, apalagi sudah lama dino mengajak nya bermain, terakhir waktu dylan pertama kalinya ke rumah diandra.

Dylan pov

Gue sekarang lagi di jalan ke rumah diandra dengan mengendarai spike. Kayaknya gak enak kalau gak bawa sesuatu, gue ke supermarket dulu deh beli cemilan.

Setelah dari supermarket gue melesat lagi ke rumah diandra.
Setelah sampai di depan gerbang, gue mengklakson motor. Lalu pak ujang membukakan gerbang.

"Makasih pak!" kata gue.

"Mangga deen..sami-sami"

Gue membuka helm, lalu menenteng plastik yang berisi cemilan yang dibelinya tadi. Kemudian memencet bel rumah diandra.

Ceklek!

"Assalamualaikum" salam gue pada bidadari yang bukain gue pintu,

"Walaikumsalam.. Eh kamu dyl. Ayo masuk.. Tuh! CS kamu udah siap-siap mau main ps sama kamu" tunjuknya ke dino.

"No! Udah siap-siap aja.." kataku menyapa dino lalu duduk di sebelahnya diatas karpet.Sedangkan diandra membuat minuman untuk kami bertiga.

"Eh om.. Iya dong. Wiihh.. Om dyl bawa apaan tuh"

"Nih.. Om bawa cemilan buat kita main nanti" kata gue memberikan plastik tersebut ke dino.

"Makasih om.. Ishh enak nih om. Kak diandra mah jarang makan ginian om" katanya,

"Lah kenapa emang?"

"Ih! Apatuh kak diandra kak diandra? Ngomongin aku ya.." diandra datang dari dapur dengan nampan berisi tiga gelas minuman. Lalu menaruhnya di meja, dan duduk di sofa.

"Iya kakak kan jarang makan cemilan gini" kata dino.

"Oh...iya emang tapi tetep suka kok"

"Lah kenapa jarang makan kalau suka ?" tanya gue.

"Takut gemuk tuh om kak diandra. Katanya kalau dia gemuk gak seksi lagi.. Hahaaha"

"Oalahh...hahaha..bisa gitu ya no. Orang cantik mah beda y.." ujar gue.

"Ish.. Kalian nih. Susah tahu bentuk badan kayak gini. Wlee.. Emang aku cantik" pede diandra,

"Huuu... Kepedean dasar" kata dino.

"Biarin.. Orang cantik mah bebas" balas diandra lagi.

"Hahaha... Udah udah. Eh no kita main apa nih?" lerai gue ke kakak beradik yang saling ledek.

"Game bola aja ya om"

"Oke"

Gue dan dino bertanding bola di ps, sedangkan diandra hanya menonton kami bermain. Kami berteriak-teriak keseruan akan permainan, diandra juga ikut gemas akan game yg ditontonnya.
Untung orang tua diandra sedang diluar kota mengurusi suatu pekerjaan, jadi gue gak takut nantinya akan mengganggu karna suara berisik atau yang lainnya.

I fight for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang